Di ruang rawat pasien bernama Bimasakti yang akan ditransplantasi jantung oleh Team 1, sudah hadir Azka, Anya, Villan dan Genta serta keluarga pasien yaitu istri dan anak laki - lakinya
Bara tiba bersama Irina dan menghampiri pasien yang dipasangi berbagai macam alat penyokong agar bisa bertahan
Keluarga pasien menghampiri Bara dan Irina dengan wajah penuh harap
" dokter Bara. . kami sangat berharap pada anda untuk menyelamatkan hidup suami saya" ujar istri pasien penuh harap
" tolong selamatkan papa saya, dokter. ." ujar si anak memandang Bara dan Irina
Bara dan Irina menatap keduanya dengan tidak tega dan kasihan
" kami akan berusaha semampu kami untuk menyelamatkan suami ibu dan ayah kamu. . tolong dukung dengan doa demi kelancaran operasinya. . jangan panik dan keep optimis. . percayakan pada kami dan kuasa Tuhan" ujar Bara
Irina sempat terkejut dengan kata - kata Bara yang bijak dan lembut tidak seperti biasanya, hanya bisa tersenyum dan menenangkan istri pasien sambil memegang tangannya
" semua akan baik - baik saja bu. . berdoa dan yakin segalanya bisa berjalan lancar dan sukses" ujar Irina pada istri pasien lalu mengelus kepala anak pasien
" stay strong for your mother. . ayahmu pasti kuat dan baik - baik saja ya" ujar Irina pada si anak yang berumur sekitar 16 tahun
" terima kasih dokter Bara, dokter Irina. ." ujar keduanya berterima kasih
" maaf pasien akan kami pindahkan ke ruangan intensif. . agar bisa dipantau ulang sebelum operasi" ujar Bara
" silahkan dokter. . " ujar keluarga pasien
Anya dan Genta dibantu dengan suster lainnya membawa pasien ke ruangan intensif sesuai instruksi Bara
Team 1 sibuk mempersiapkan operasi dan mengecek ulang status kondisi pasien
Untuk donornya, Bara sendiri yang melakukan pengecekkan ulang dan menekankan bahwa jangan sampai salah ambil
" jangan sampai salah memberikan dan membawa donornya ke ruang operasi. . jangan menuliskan nama inisial dokter pada kotaknya. . tulis nama yang jelas" ujar Bara
Bara mengecek langsung kondisi pasien di bantu Irina
Azka sibuk memantau data pasien lainnya yang diberikan oleh dokter Hector dan dokter Adrian setelah di cek ulang tadi pagi
Melihat kedekatan Bara dan Irina membuat Villan terbakar cemburu apalagi mengingat kejadian tadi pagi, dengan perasaan kecut menghampiri keduanya dan tidak sengaja mendorong Irina saat sedang memeriksa alat yang terpasang pada pasien hingga hampir lepas
" kamu apa - apaan dokter Villan? hampir saja alat ini tercabut lepas dari pasien. ." tanya Irina merasa terganggu dengan sikap Villan
" maaf aku tidak sengaja. . hanya saja jarak kedekatanmu terlalu pribadi dengan Bara. . aku rasa itu tidak dibutuhkan dalam pekerjaan" jawab Villan
Irina baru akan menjawab kata - kata Villan tapi sudah di jawab duluan oleh Bara
" apa yang sedang kamu permasalahkan Villan? kita ini sedang menangani pasien dan ini bukan main - main. . apa yang ada dalam pikiran kamu sekarang? jangan hilang fokus atau bertingkah macam - macam. . " ujar Bara kesal
" buat kamu aku bertingkah macam - macam dan dia benar? kamu yang sebenarnya sedang berpikir apa Bara? kamu mengacuhkan aku dari kemarin, tidak menjawab telephone dan pesanku lalu tadi pagi datang bersama dokter Irina. . kamu itu kenapa sebenarnya?" ujar Villan
KAMU SEDANG MEMBACA
Boulevard Revenge
Science FictionIrina lulus dari pendidikannya dan meraih gelar dokter spesialis bedah Thoraks Kardiovaskular di umur yang relatif muda. Ia pun bergabung menjadi salah satu dokter bedah jantung di Boulevard International Hospital. Rumah sakit berlambang daun maple...