Di ruang operasi yang baru saja menjadi saksi bisu perjuangan hidup anak laki - laki melawan penyakitnya, seakan ikut menangis atas kepergian Zahir
Zahir mengidap kelainan katup jantung sejak lahir. Terlahir dari orang tua yang tidak harmonis dan menderita kelainan bukanlah kesalahan Zahir
Setidaknya itulah yang ada dipikiran setiap orang 'waras' yang mengetahui sejarah kehidupan Zahir
Lain halnya dengan ayah kandung Zahir yang sangat mengutuk kondisi anak laki - laki yang tidak sesuai harapannya itu
Laki - laki keturunan Arab bernama Azzam, bersembunyi diantara orang - orang yang berlalu lalang di rumah sakit, Azzam mengamati ruang operasi tempat anaknya yang malang menghembuskan napasnya yang terakhir akibat kekejaman tangan ayahnya sendiri
" apa anak pembawa sial itu sudah mati? aku lihat dokter bedah andalan rumah sakit ini muncul dan memasuki ruang operasi. . apa dokter itu berhasil menyelamatkan hidup anak terkutuk itu?" dalam hati Azzam
Di dalam ruang operasi, Bara membiarkan Irina yang menjahit bekas operasi Zahir. Dia hanya melihat dan membantu sedikit.
Irina menjahit dan membersihkan bekas luka operasi Zahir sambil menahan tangisnya, membuat Bara semakin kasihan.
Tidak butuh waktu yang lama untuk menyelesaikannya, Irian dan Bara membawa keluar tubuh Zahir. Di luar ruang operasi, Gerard sudah ada disana, menunggu keduanya
Bara tahu betul apa yang akan dilakukan ayahnya itu, menatap Gerard dengan mata tajamnya
" Bara, dokter Irina. . apa ini pasien yang terindikasi obat - obatan diluar perawatan kita?" tanya Gerard
"Iya pak. . ." jawab Irina dengan perasaan berkecamuk antara sedih dan benci melihat kehadiran Gerard
" bagaimana bisa pasien yang sedang dalam perawatan kita mendapatkan obat - obatan diluar pengawasan pihak rumah sakit? ini akan jadi berita tidak baik bahwa keamanan di rumah sakit ini tidak bisa menjamin keselamatan pasien selama dirawat disini. . apalagi pasien juga tidak berhasil kita selamatkan, ini menambah buruk kondisi saat ini. . ada tindak kriminal yang terjadi di rumah sakit membuat citra buruk untuk kita" ujar Gerard
Irina setengah mati menahan kebencian dan emosinya saat mendengar ucapan Gerard demi menjaga kerahasiaan identitasnya
Sayangnya Bara tidak butuh menahan apapun saat mendengar kata - kata Gerard, tanpa pikir panjang menjawab semua ucapan Gerard
" bisa tidak sih, ayah sekali saja tidak usah memikirkan nama baik rumah sakit? kita ini petugas medis yang disumpah untuk melayani masyarakat sebaik mungkin bukan selebritis yang tugasnya menjaga image di depan semua orang! ayah sudah tahu disini ada andil tindak kriminal, kenapa kesannya ayah menyalahkan kami yang berusaha menyelamatkannya?" ujar Bara penuh emosi
" tidak mungkin ayah tidak memikirkan nama baik rumah sakit, ini adalah tugas ayah sebagai pemilik rumah sakit untuk terus menjaganya. . kamu tidak bisa menyepelekan masalah ini, Bara. . jangan lupa kita gagal menyelamatkan pasien di meja operasi!" ujar Gerard
" aku tidak menyepelekannya! justru karena ini bukan hal sepele seharusnya kita bukannya memikirkan nama baik rumah sakit tapi berusaha mencari keadilan untuk pasien yang menjadi korban kriminalitas! kami juga tidak berhasil karena kondisi pasien yang sudah mengalami tindak kekerasan duluan hingga tidak bisa tertolong lagi! kita ini bukan Tuhan jadi berhentilah beranggapan bahwa kita tidak boleh gagal. . ayah membicarakan kegagalan di meja operasi seperti tidak pernah mengalaminya saja" ujar Bara menekankan kata - katanya yang terakhir hingga cukup membungkam mulut Gerard
Bastian dan Braga muncul masih menggunakan baju operasi
" kami sudah dengar kabarnya dari Azka dan sudah kami minta team keamanan rumah sakit untuk menyelidiki kasus ini. . dari rekaman kamera cctv, hanya terlihat ayah pasien yang masuk dan terakhir kali bersamanya sebelum kejadian ini terjadi. . disana juga ada rekaman saat ayahnya menyuntikkan beberapa obat pada Zahir" kata Braga berusaha menenangkan ketegangan antara Bara dan ayahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Boulevard Revenge
Fiksi IlmiahIrina lulus dari pendidikannya dan meraih gelar dokter spesialis bedah Thoraks Kardiovaskular di umur yang relatif muda. Ia pun bergabung menjadi salah satu dokter bedah jantung di Boulevard International Hospital. Rumah sakit berlambang daun maple...