Cukup aku tak tahan lagi

113 11 0
                                    

Aku keluar dari rumah ku dan pergi ke sekolah,aku menggenakan earphone ku dan memutar lagu ~Halsey-stranger ft.Lauren Jauregui~

"Selamat pagi," Mr.aldo memasuki kelas.

Aku membuka buku ku dan memulai untuk mencatat,hari ini entah mengapa aku menjadi sedikit rajin,ellie tentu sama seperti biasanya sibuk dengan buku dan gambarannya.Akhirnya yang kutunggu-tunggu bel istirahat sekolah mendengarnya saja aku sudah sangat bahagia,bukankah kebahagian ku itu sederhana "mau makan siang bersama?" ellie mengajak ku untuk makan siang bersama,aku mengecheck ponsel ku,aura dan aku masih belum berbicara semenjak kemarin.tetapi aku masih sering kumpul dengan yang lain,bisa dibilang sekarang kami menghindari satu sama lain.

menerima tawaran ellie untuk makan siang bersama "tentu."

Aku sudah memutuskan untuk membuang perasaan ku terhadap ellie tetapi aku tak bilang kalau aku tak ingin berteman dengan ellie,itu masuk akan jadi ya tak apa. Ellie mengajak ku pergi ke taman belakang sekolah dan disini sangat sepi dan tenang.

"apa ini tempat yang membuat mu selalu hilang setiap makan siang?" aku bertanya kepadanya.

"terkadang aku kemari,terkadang aku makan bersama anak-anak extra olahraga," Dia menjawab sambil menarik ku untuk duduk disebelahnya.

"dison huh..hmmm,disini sangat tenang,aku menyukainya,"aku duduk disebelahnya dan menikmati ketenangan ini.

"aku putus dengan dison,"tanpa basa-basi ellie mengatakannya.

"....." aku terdiam sejenak.

ellie hanya melihat ku dan bingung "Christ kau kenapa...apa kepala mu sakit lagi?"

"apa!!!!!!" aku langsung terbangun dari diam ku dan menatapnya dengan ekspresi terkejut ku.

"hahahahaha,kau lucu sekali,"ellie hanya tertawa karna reaksi ku yang lambat,aku hanya sedang memprosesnya.

"kau tak terlihat seperti pasangan yang baru saja putus,hanya terlihat seperti terlalu gembira," dia tersenyum sepanjang waktu sampai-sampai itu membuat ku merinding karna melihatnya.

"tentu saja,aku putus dengan dison karna aku menyukai orang lain," katanya "hah...siapa?" aku bertanya,sebenarnya kami menjadi dekat saat ellie ikut dengan ku ke rumah lama ku "seorang perempuan,nanti malam kalau kau datang ke pestanya okta kau akan tau siapa orangnya."

"ellie sepertinya tak tau tentang kejadian kemarin,tapi okta memang mengundang ku,"aku bergumam.

"jadi kau datang apa tidak?"

"ya aku akan datang,jadi perkenalkan dia okay."

"tentu,apa kau ada masalah kau tumben tak kumpul dengan teman-teman mu," ellie bertanya.

Aku berniat untuk tak memberi tahunya,jadi aku diam dan bel berbunyi jadi aku menggunakannya untuk menghindar dari pertanyaannya "ah,belnya sudah berbunyi,ayo segera ke kelas aku tak ingin membuat aldo memberiku ku sebuah pidato,"aku tertawa dan mempercepat langkah ku "hei,tunggu aku."

Aku benar-benar datang ke pestanya okta dan aku melihat okta bersama dengan lily,aku menghampiri mereka "hai," aku memeluk mereka "hei,apa kau tak apa," lily memeluk lagi.

"kau tau aura seperti apa" okta dan lily ada saat kejadian itu jadi mereka percaya dengan ku,bukan berarti mereka tak membantu ku untuk menjelaskannya kepada aura tapi aura memang orang yang keras kepala dan egois ditambah alex tak mengaku bahwa dialah yang pertama memulainya tentu saja aura memihak pacarnya karna begitulah aura tetapi sebenarnya aura orang yang baik hanya ssangat susah untuk mengerti tentang dirinya.

"Christ aku tau ini waktunya sangat-amat tak tepat tapi disini ada yang sedang bahagia,mungkin ini akan membuat mu sangat terkejut, " okta mengganti topik pembicaraanya dan berbicara seperti tujuan pembicaraanya terarah kepada lily

"hmmm,"aku melihat lily dan mencoba mencari tahu.

"kau sangat lama Christ," okta geram,karna aku sangat lamban untuk menyadarinya "lily silahkan,"okta menyuruh lily untuk mengatan yang sebenarnya. "apa kau hamil!..siapa ayahnya"aku memotong

"b-ukan!....aku berpacaran." Lily menjawab dan aku salah menebak "o-h...maaf,lupakan itu jadi siapa pacar m-" lily tiba-tiba memotong pembicaraan ku dan lari melewati ku

"aku sudah menunggu mu dari tadi,kami baru saja membicarakan mu dan Christ ini pacar ku," saat aku memutar tubuh ku,aku sangat terkejut dengan orang yang dimaksudkan pacar oleh lily.

"kau sangat terkejut bukan...hahaha sudah kubilang Stephanie christin."okta benar,ini membuat ku sangat terkejut.

"orang yang kau bilang aneh itu menjadi pacar sahabat mu hahahah,dunia itu sangat kecil amigo," okta tertawa.

"christ,kau datang apa perlu aku memperkenalkan pacar ku lagi?" aku terdiam dan hati ku terasa seperti tercabik-cabik karna mengetahui bahwa lily berpacaran dengan ellie,aku tau aku memutuskan untuk tak menyukai ellie karna aku tau ellie berpacaran dengan dison tapi sekarang ceritanya kenapa begini.

Aku hanya terdiam dan pikiran ku tak karu-karuan aku tak bisa menenangkan hati ku dan tiba-tiba aura datang bersama dengan alex.

"lily sebaiknya kau berhati-hati menjaga ellie karna kita tak tau mungkin sahabat mu sendiri akan bermain juga dibelakang mu bersama dengan pacar mu itu karna aku mencium bau-bau seorang pelacur" aura mengarahkan semua kata-kata itu untuk menghina ku.

"aura kita sudah sepakat bukan," okta menyuruh aura untuk pergi.

"aura,kau harus percaya dengan Christ,"lily membela ku.

Aku tanpa pikir panjang ku mengambil cup aura yang berisi bir dan ku tumpahkan semua isi cup itu ke baju aura dan aku lepas kendali.

"WHAT!" aura berteriak.

"ku kira kau pintar aura tetapi aku salah,kau itu sangat bodoh dan naif walaupun kau pintar percuma jika mulut mu sama juga seperti seorang jalang jadi sepertinya kau tak membicarakan ku tetapi kau membicarakan dirimu dan pacar menjijikan mu itu,"aku berterik kepada aura dan mengatakan semuanya setelah semua sudah ku katakan aku keluar dari rumah okta dan ellie hanya kebingungan dengan apa yang terjadi.

"Christ,"okta dan lily mencoba untuk memanggil ku tetapi ku hiraukan.

Aku sangat tak terkendali,aku sangat marah,hancur,sampai dirumah aku langsung ke kamar ku dan menghiraukan ibu ku yang memanggil ku dan mebanting pintu kamar ku dan aku duduk dipojokkan kamar ku,semuanya terkumpul di kepala ku,mengingatnya membuat hati ku semakin sakit,aku mengumpulkan semuanya dikepala ku dan aku mulai berteriak seketika aku berhalusinasi aku berada di kejadian itu,aku melihat ayah dan aku mulia berteriak.

"a-yah...maafkan aku,maafkan aku...tidak ayah,ku mohon maafkan aku...IBU,ibu tolong aku!!!!" aku berteriak cukup keras dan menangis dan ibuku langsung dengan sangat cepat lari ke kamar ku dan melihat ku berteriak dan menangis sambil membenturkan kepala ku ke dinding dan mengatakan maaf dan maaf.

"ibu...tolong....ayah,maafkan aku,"aku terus menangis dan ~


NONSENSE (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang