Apa aku akan sanggup

85 9 0
                                    

 "kau sibuk belakangan ini Christ,kau jarang mengangkat telfon dari kuu...aku kesepian," kata aura.

"maaf aura,jadwal kuliah ku terlalu padat."

"maaf aura aku harus pergi,ada yang harus ku lakukan," kata ku

"baiklah,sampai jumpa."

Aura mengakhiri panggilannya.

Aku mungkin belum cerita pada aura,aku hanya tak mau menambah bebannya saja.

Aku menaiki mobil ku dan menyusuri jalan keluar dari tempat kuliahku yang sekarang.

"sudah setahun ya.." aku bergumam sendiri di dalam mobil.

Setahun yang lalu aku lulus dan meninggalkan semuanya di hari kelulusan ku dan memulai hidup yang tenang di perkuliahan ku.

"apa keputusan ku sudah benar...aku pun tak tau," mobil ku menyusuri jalan-jalan yang di pinggirannya terdapat pohin yang berbaris rapi membuat pikiran ku tenang.

Kunikmati pemandangan yang menenangkan ini.

Panggilan : Rumah Sakit

Aku sudah mengetahui tujuan dari rumah sakit menelfon ku,ku tancap gas mobil ku dan segera bergegas pergi kerumah sakit.

Sesampainya aku di rumah sakit. "ibu..." aku melihat ruangan ibu dirawat,dokter berdiri disampingnya dan aku menantapnya tetapi dokter itu malah menundukkan kepalanya

~ lay me down / sam smith ~

"aku mengerti...bisakah kalian memberi ku ruang,aku ingin bersama ibu untuk...yang terakhir kalinya."

Sebelum keluar dokter dan perawat yang lainnya melepaskan semua alat-alat yang mereka pasang untuk merawat ibu.

Aku mendekati ibu...

Kaki ku terasa berat...

Air mata ku mulai menetes semakin aku mendekat ke kasurnya...

"ibu..."

"sayang kemarilah..."ibu membelai pipi ku.

Aku memegang tangannya yang menempel di pipi ku, sangat dingin dan kecil. "apa aku akan sanggup bu?" suara ku bergemetar.

"aku tau putri ku,kau wanita yang tangguh sayang dan ibu bangga padamu," ibu menggengam tangan ku dan air matanya membasahi tangan ku.

"aku tak mau meninggalkan putri kecil ku,tetapi aku tau ini takdir ku." Ibu menangis.

"aku tau ibu mengkhwatirkan ku,setelah mendengar kata ibu kalau ibu bangga pada ku,aku lega bu aku siap bu... k-au bisa-"

Ibu tersenyum padaku. "pergi dan jangan mengkhwatirkan ku."

Ibu menghebuskan nafas terakhirnya dengan senyum yang selalu ia berikan padaku,aku menutup matanya dan memeluknya. "ibu..." aku menangis.

Tiga bulan yang lalu ibu didiagnosa kanker payudara stadium ke tiga dan ibu langsung dirawat.ibu menjalani perawatan semuanya dikerahkan tetapi hasilnya sama saja.

Lalu satu minggu yang lalu ibu didiagnosa lagi bahwa kankernya sudah berada di tahap akhir,dan dokter bilang tak ada lagi yang bisa mereka lakukan dan hanya bisa memberikan antibiotic setiap harinya dan menunggu sampai harinya.

Panggilan masuk : christin

"halo,Christ ada apa bukankah kau bilang ada yang harus kau lakukan?"

"aur-a.." suara ku bergemetar.

"Christ ada apa?"

Aku mendengar semua penjelasan dari Christ,mendengarnya membuat hati ku hancur.

"Christ...aku turut berduka,dua hari lagi aku akan sampai disana."

#prideatwattpad 

NONSENSE (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang