Semua akan berubah mulai sekarang

89 10 0
                                    

"Christ kau kemana saja hah!...kemarin kau tak ke sekolah,bahkan tak menghubungi ku seharian,apa kau gila?!" tentu saja okta marah,selama dirumah sakit aku tak menghubungi mereka,aku takut untuk memberi tahu kepada mereka kalau aku mengidap penyakit mental,bukannya malu tetapi aku tak mau mereka menjauhiku. "maaf,aku kemarin aku tak enak badan dan aku lupa mengecas ponsel ku," berbohong lagi,hanya ini yang bisa ku lakukan.

"dasar kau...apa kau sudah lebih baik sekarang?" okta meletakkan tangannya di dahi ku memastikan suhu badan ku tak tinggi. "aku sudah lebih baik sekarang," aku melihat lily dan ellie berjalan ke arah kami.

"hei kau,kemana saja kau kemarin hah!" lily melompat ke arah ku dan memeluk ku. "dia hanya tak enak badan kemarin dan lupa mengecas ponselnya," okta mewakili ku untuk menjawab pertanyaan lily,okta tampak masih sedikit kesal dengan ku. "maafkan aku,lain kali aku tak akan begitu," ellie melihat ku dan tampak bingung,karna dia tahu aku dirumah sakit dan aku bukan tak enak badan tetapi kepala ku terluka jadi ellie mungkin berfikir mengapa aku harus berbohong kepada mereka.

"hmm... bagaimana kalau kita menonton film kudengar ada film baru," Kata lily sambil menggandeng ellie.

"hmm,aku ikut dan okta bilang dia juga ikut," ujar ku sambil memeluk okta.

"aku belum mengatakan apapun Christ tapi baiklah,tak mengerjakan tugas sehari bukan masalah yang besar lagi pula," kata okta yang tersenyum.

"ku harap Ms.andy juga tak masalah dalam memberi nilai F kepada mu okta," jawab lily. "lebih cepat lebih baik bukan?" kata ku.

Kami semua langsung pergi.

Dua jam berlalu dan film yang kami tonton telah usai. "aku benci zombie,jantung ku hampir berhenti berdetak karna itu," kata okta. "kau cukup berolahraga didalam sana okta," aku tertawa. "aku perlu ke toilet."

"aku juga harus ke toilet,kalian berdua tunggulah disini,kami segera kembali," okta dan lily pergi bersama dan tersisa aku dan ellie,kami diam selama beberapa detik. "mengapa kau berbohong kepada mereka?" sepertinya dia tahu aku berbohong karna ada alasan tertentu jadi dia menunggu moment yang pas untuk bertanya kepada ku. "demi persahabatan ku dengan mereka," jawab ku. "itu tak masuk akal," tentu saja tak masuk akal,dia tahu aku masuk ke rumah sakit hanya karna kepala ku terluka. " hahaha....kalau tak masuk akal,mengapa tak kau cari tahu penyebabnya apa?" seakan-akan aku menantangnya untuk mencari kebenarannya.

Ellie hanya terdiam dan melihat ku seketika itu juga lily dan okta kembali. "Christ ditya mengajak kita untuk kerumahnya" kata okta. "ditya..pasti akan ada aura" aku memang bertengkar dengan aura tetapi aku tak melarang teman-teman ku untuk memusuhinya karna yang bermasalah aku dan aura. "kami akan memastikan aura tak akan mengacau lagi," jawab lily."baiklah,aku ikut."

Selama perjalanan ke rumah ditya aku dan ellie tak berbicara lagi semenjak pembicaraan kami di bioskop tetapi ellie terus memperhatikan ku sesekali mata kami bertukar pandang,akhrinya kami sampai di rumah ditya dan aku bisa melihat ditya sudah menunggu kami.

Aku keluar dari mobil "Christ...kemarilah," ditya menghampiriku dan memeluk ku. "okta bilang kau kemarin sakit,tetapi sepertinya kau tak apa ya" ditya mengejek ku "tentu saja, kau mengundang ku ke sebuah pesta,sakit bukan alasan ku untuk tak datang," aku membalas ejekannya. "ini dia perempuan ku yang gila pesta,"sepertinya ditya menyadari bahwa akhir-akhir ini aku terlalu banyak murung. "aku sudah kembali sayang,"kata ku dan aku langsung masuk ke rumah ditya bersama yang lain.

Kami menghabiskan waktu bersama,berdansa dan tertawa,aku bisa melihat aura yang terus memandangi ku dengan tatapan sinisnya itu,dan ellie yang sedang minum dengan lily lalu aku melihatnya mencium lily, aku mengalihkan semuanya dengan tertawa dan terus minum tetapi itu sangat sulit semakin aku mencoba untuk tak memikirkan ellie semakin sering aku memikirkannya,aku tak boleh seperti ini "okta jika kau mencari ku,aku ada dibalkon atas," aku memutuskan untuk meninggalkan okta dan pergi ke balkon.

Aku mengambil rokok ku dan menyalakannya. "apa yang perempuan pesta lakukan disini,kau membuang waktu mu," ellie datang dari belakang ku. "apa kau selalu memata-matai ku," aku mengejekknya. "mungkin kau tak berjodoh dengan adik ku,tetapi berjodoh dengan ku," ellie menatap ku. "itu tak akan terjadi,dasar bodoh," aku menjawabnya sambil tertawa dan ellie juga tertawa "aku hanya mencari udara segar?" jawab ku "begitu..." kami terdiam lagi dan hanya menatap satu sama lain,tanpa kusadar suasana diantara kami mulai berubah dan ellie semakin dekat dengan ku lalu bibir kami menyatu,aku bisa merasakan bibirnya,ellie memegang pipi ku dan aku tak bisa menolaknya,ellie melepaskan ciumannya dan aku menatapnya ellie menatap ku, dada ku terasa sesak aku merasa kesal,aku mencium pacar sahabat ku dan mengingatnya membuat dada ku sesak,aku langsung mendorong ellie dan lari menjauh "Christ," ellie memanggil ku dan aku mengiraukannya, aku turun dari balkon itu dan langsung mencari okta "okta aku harus pergi,ibu menelfon ku katanya ada urusan penting," kata ku yang terburu-buru "baiklah,hei apa kau tak apa wajah mu memerah" okta menanyai ku "aku terlalu banyak minum,kalau begitu aku pergi ya bye,"aku memeluk okta dan langsung pergi. "Christ apa kau melihat ellie," lily tiba-tiba muncul didepan ku "ellie..t-idak... aku tak ta-u dimana dia,coba Tanya okta,hei aku harus pulang duluan ya sampai jumpa disekolah," aku memeluk lily dan langsung pergi meninggalkan rumah ditya.

"ti-dak,apa yang harus kulakukan, mulai sekarang semuanya akan berubah."

NONSENSE (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang