"aku ingin keluar sebentar," kataku kepada aura. "baiklah hati-hati dan jangan pulang terlambat,aku akan memasak untuk makan malam," kata aura,aku mengangguk lalu pergi.
Empat hari berlalu setelah ibu pergi,aku keluar dari mobil ku dan memasuki pemakaman.
"ibu,aku berkunjung...ibu,aku belajar cara membuat kue tetapi rasanya berbeda dengan buatan ibu mungkin ibu benar kue ib-"aku tak tahan menahan air mata ku lagi. "aku rindu ibu...sangat."
Aku mengahapus air mataku lalu tersenyum menatap ke atas langit,aku hendak pergi tetapi tak kusangka akan bertemu mereka disini.
"o-kta,"aku terkejut tetapi aku mencoba untuk tetap tenang. "Christ,apa kabar?" kata octa.
"aku baik-baik saja,kau ada keperluan disini?" Tanya ku,cukup tenang. "aku datang untuk mengunjungi ms Stephanie," octa mengatakan hal itu sambil berjalan menghampiri makam ibu beserta dengan ellie dan lily.
Kini aku berdiri di depan mereka,kami tak bercakap sedikit pun tetapi aku bisa melihat dari wajah ellie seperti banyak hal yang ingin ia tanyakan padaku.
Tiba-tiba hujan turun dan seperti yang kubilang hujan akan selalu mengingatkan ku tentang hari itu.
"kalau begitu aku pergi duluan,"kata ku sambil berjalan menjauh dari pemakaman. "ada yang masih kau sembunyikan dari kami Christ!" okta berteriak padaku dan membuat ku berhenti melangkah.
"sebaiknya kau beritahu kepada mereka juga Christ,kau tak bisa terus menerus lari dari mereka," saat itu tiba-tiba aura muncul dari gerbang depan pemakaman. "a-ura," aura berjalan maju melewati ku dan kini ia berdiri diantara kami.
"apa maksdunya!" teriak okta. "..." Aura hanya diam dan melihat ku.
"setahun yang lalu,aku didiagnosa memiliki penyakit mental,"aku menundukkan kepala ku dan suara ku bergemetar.
Okta,lily dan ellie terkejut dengan apa yang barusan ku katakana. "aura,apa kau mengetahuinya?" okta bertanya kepada aura.
"maafkan aku okta,"aura hanya memperlihatkan wajahnya yang menyesal. "kenapa...kenapa Christ,"
Aku mengangkat wajah ku dan menatap lurus mata okta. "aku melakukan ini demi kalian,aku hanya tak ingin kalian malu karna memiliki teman yang punya penyakit mental."
Setelah aku menjelaskan itu pada mereka aku membalikkan badan ku dan mengatakan satu kata terakhir ku sebelum meninggalkan mereka.
"dan aku pergi demi tak menyakiti sahabat ku,lebih baik aku yang pergi daripada melihat sahabat ku menderita,ku harap kalian jangan mencari ku lagi kalau tak ingin menderita,"aku langsung pergi meninggalkan mereka.
Okta menatap bingung kepada aura. "apa maksudnya itu aura," aura hanya menunduk. "ellie aku perlu bicara pada mu,lily dan okta bisakah kalian memberi kami sedikit ruang untuk berbicara."
"kalian duluan,aku akan menyusul," kata ellie. "baiklah kalau begitu."
Kini tersisa ellie dan aura sendiri. "Christ menyukai mu,dia sengaja membuat semua pertengkaran ini demi menutupi perasaanya pada mu dan demi lily."
"aku tau akan hal itu,tetapi sebenarnya aku dan lily sudah putus saat hari kelulusan,kami sadar kami tak pernah mencintai satu sama lain dan kini lily sudah bertunangan dengan seorang pria." Ellie menjelaskan semuanya dan aura terkejut dengan kebenarannya.
"aku terkejut mendengar hal ini tetapi jika christ mengetahui hal ini mungkin dia," jawab aura. "ada apa dengannya?" cemas ellie.
"setelah pertengkaran hari itu christ mulai berubah,dia menutup hatinya dan tak mau bergaul dengan siapa pun dan karna penyakitnya juga dia takut untuk menyakiti orang-orang yang disekitarnya,Christ yang kau kenal sebagai perempuan paling ceria dan terbuka kini sudah berubah."
Mendengar penjelasan aura ellie hanya diam. "tapi aku tau kau bisa menariknya kembali,dia masih belum terlalu jauh dari mu di hatinya yang terdalam masih ada dirimu,hanya kau yang bisa membuatnya kembali ellie," aura menarik ellie dan memeluknya.
"ms stephanie...maafkan aku." Ellie menangis dan membuat payung yang ia genggam terjatuh lalu aura memberikan payungnya sehingga keduanya tak basah.
"..." Christ menatap keluar jendela kaca di kamarnya dengan tatapan wajah yang kosong.
hai... thanks to always read my story and i hope u all like my story
don't forget to vote this story
KAMU SEDANG MEMBACA
NONSENSE (COMPLETE)
Romancecinta... cinta tak selamanya selalu tentang kebahagiaan... cinta tak selamanya ada satu untuk yang lain... cinta tak selalu harus sempurna... cinta tak selalu rendah hati... cinta itu tak~