Jungkook kembali ke kantor nya dengan perasaan kesal dan dongkol.bagaimana tidak,kemeja yang sekarang dipakai nya adalah milik taehyung yang telah kusut akibat aktivitas mereka barusan dan membuatnya jadi pusat perhatian saat tiba di loby tadi karena saat dia pergi pakaian nya masih rapi sedangkan saat kembali pakaiannya sudah tak utuh lagi serta kusut dimana mana.
Dan jadilah sang jeon sekarang tengah merengut maksimal di dalam ruangannya sambil kembali mengerjakan beberapa pekerjaan nya yang sempat tertunda akibat harus menemui sang mantan dengan dalih pekerjaan namun berujung dengan pergulatan birahi yang hampir membuat pertahanan nya selama bertahun tahun jebol.
Menghela nafas,lagi lagi jeon muda mengumpat.aroma taehyung yang melekat pada kemeja yang kini tengah dipakainya benar benar membuat nya frustasi,seakan akan dirinya tengah dipeluk oleh sang pemilik kemeja.membuat sesuatu yang jauh terkubur di dasar hati nya kembali menyeruak ke permukaan dan mengusik logika nya.
Jungkook memejamkan mata,aroma ini adalah sesuatu yang begitu dicintai nya dulu,yang membuat nya rindu setengah mati selama bertahun tahun.bahkan ketika hamil jungshun pun tak jarang pemuda itu hanya bisa memeluk pakaian bekas taehyung yang masih tertinggal di apartemen nya karena sang jabang bayi yang tengah menginginkan menghirup aroma sang penabur benih.
Kembali rasa sakit itu mendominasi pikirannya.mengingat betapa dulu dirinya menginginkan dan membutuhkan taehyung pada saat momen kehamilan dirinya.
"Jika harus sesakit ini.. kenapa kau harus kembali..mengacaukan benteng yang aku bangun..menghancurkan segala ketenangan yang telah susah payah ku raih..kini..semuanya tak akan lagi sama.." Jungkook melempar kasar berkas di tangannya ke lantai.
Menyenderkan tubuh pada senderan kursi kerjanya berniat memejamkan mata sejenak menghapus penat meski hanya beberapa menit kemudian dering ponsel nya membuat nya mau tak mau harus membuka mata nya kembali.
Nama Arthur tertera di layar ponsel membuat pemuda manis mengerutkan kening,hampir saja melupakan lelaki dewasa itu yang mungkin saja menunggu dirinya untuk menghubungi namun tak kunjung dia lakukan karena kesibukannya yang benar benar menyita pikiran dan waktu nya.
"Hallo.."
"Hallo Jungkook..?" Suara berat itu mengalun menyapa gendang telinga Jungkook.
"Iya Arthur..ada apa"
"Apa kabar..? Aku menunggumu menghungiku selama seminggu ini.."
"Aku baik..maaf aku tidak sempat,seminggu ini aku benar benar sibuk.."
"Baiklah..apa kau ada waktu..aku ingin mengajakmu makan malam ini..kebetulan aku sedang berada dekat dengan kantormu.."
Jungkook menegakkan tubuhnya,melirik arloji nya dan mendesah.
"Malam ini tidak bisa Arthur..sepertinya aku akan lembur.."
Terdengar hela nafas kecewa dari sebrang sana membuat Jungkook seketika merasa tidak enak.
"Ooh begitu..baiklah tidak apa apa"
"Bagaimana jika besok siang..kita bisa makan bersama di kafe dekat kantorku.."
"Boleh juga..besok siang aku akan menjemputmu.."
"Tidak perlu Arthur..aku membawa mobil.."
"Baiklah kita bertemu di tempat.." final Arthur dan tidak lama kemudian sambungan terputus meninggalkan Jungkook dalam keheningan sambil memijit pelan pelipisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Papa ! [VK]✔️
RomantikTaehyung berpisah dengan Jungkook karena tidak kuat hidup miskin bersamanya dan lebih memilih bertunangan dengan seorang gadis kaya raya. Jungkook tak bisa berbuat apa pun selain menerima nya, meski setelah mereka benar benar berpisah dia baru menge...