29. Destiny

5.5K 556 81
                                    

Arthur memasuki ruangan itu dengan pandangan nanar kearah seseorang yang kini tengah berbaring tenang di depan sana. Langkah kaki nya secara perlahan mendekat dan duduk di brangkar yang tersedia di samping Jungkook. Lelaki ini tidak peduli dengan apa pun yang dikerjakan para dokter dan perawat pada tubuhnya karena fokusnya hanya tertuju pada sosok di sebelah nya yang kini berbaring dengan kondisi memprihatinkan.

Ada denyut nyeri di dada nya ketika mengingat dia telah mengenal Jungkook hampir di separuh usia pemuda manis itu dan tidak pernah sekalipun menaruh curiga tentang perasaan asing dan debar aneh yang dia rasakan pada Jungkook. Arthur muda mengira dia menyukai Jungkook meski pada kenyataan nya di Amerika, Arthur berkali kali memilili kekasih berbeda di tiap tahun nya.

Lalu ketika mereka bertemu kembali di usia dewasa Jungkook, rasa itu kembali hadir. Lagi lagi Arthur mengira bahwa dia benar jatuh cinta pada sosok manis itu. Bahkan sempat terobsesi ingin memiliki begitu besar dan menjadikan Jungkook miliknya seorang. Tapi sekali lagi, benarkah rasa obsesi itu untuk seseorang yang dia sukai sebagai pasangan..? Atau obsesi ingin memiliki sebagai saudara karena alam bawah sadarnya merasakan keterikatan darah yang begitu kental..?

" Tuan, silahkan berbaring disini.." Arthur tersentak ketika suara perawat menginterupsi lamunan nya.

Arthur mengangguk dan segera berbaring telentang dengan kepala menoleh ke arah kanan dimana letak brangkar Jungkook berada.

" Beritahu kami jika anda mulai merasa pusing atau tidak nyaman, Tuan.." kata perawat lagi sambil memeriksa selang darah yang terpasang di lengan Arthur.

Arthur berdecak. Dia lebih memilih kehabisan darah asalkan Jungkook bisa selamat.
" Ambil saja sebanyak yang dia butuhkan..!" putus Arthur lalu memilih untuk memejamkan mata dengan menaikkan lengannya menutupi sebagian wajahnya. Itu hanya darah, dan tubuh Arthur bisa memproduksi lagi cairan merah itu kapan saja. Namun rasa bersalah nya tidak akan bisa di sembuhkan begitu saja jika Jungkook terbukti, benar adalah saudara nya yang hilang di gulung ombak lautan 25 tahun yang lalu.


Keesokan hari nya..

Arthur dan Teresia kembali mendatangi rumah sakit Karena hasil dari tes DNA telah keluar. Pasangan ibu dan anak itu telah berada di ruang rawat Jungkook yang kini kondisi nya telah di nyatakan stabil meski belum dapat di pastikan kapan dia akan terbangun. Di dalam ruangan itu hanya terdapat Taehyung seorang diri yang menunggui kekasihnya karena Jungshun di bawa pulang ke hotel oleh Victoria. Sedangkan anak buah nya yang lain sedang berada di luar untuk berjaga jaga.

Di tangan Teresia ada sebuab amplop putih yang masih tersegel rapi karena wanita itu masih belum berani membuka nya sebelum dia kembali memastikan suatu hal.

Dengan dalih ingin menjenguk, Teresia dan Arthur pun berhasil memasuki ruang rawat dan melihat kondisi Jungkook. Teresia duduk di samping ranjang besar kualitas VVIP yang di fasilitasi oleh rumah sakit. Wanita paruh baya itu memindai wajah Jungkook dengan seksama sementara Arthur mengajak Taehyung berbicara untuk mengalihkan perhatian.

Mata Teresia berusaha mencari kemiripan fisik anak nya, Joane. Pada fisik Jungkook. Dan hasilnya, Teresia membenarkan perkataan Arthur bahwa wajah Joane kecil memang sangat berbeda dengan Jungkook. Wanita itu menghela nafas ragu, namun tangannya tanpa sadar terangkat dan membelai pipi Jungkook hingga menemukan bekas luka pada pipi kirinya.

Teresia sedikit tersenyum, iya dia ingat Arthur pernah membanting guci keramik saat anak itu merajuk pada orang tua nya. Dan saat itu tanpa sengaja serpihan nya menggores pipi Joane kecil yang sedang asyik bermain. Sampai saat ini Teresia tidak tau apakah bekas luka itu bisa berefek seumur hidup atau tidak.

Lalu tangan wanita itu turun menuju leher dan menemukan sebuah tahi lalat kecil disana. Senyum Teresia semakin lebar dan dia segera berdiri dari duduknya untuk menyusul Arthur yang sedang berbicara random dengan Taehyung. Kedua lelaki ini memang memutuskan berdamai sejak Arthur mendonorkan darahnya untuk Jungkook.

Dear Papa ! [VK]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang