Dear Papa ! [VK]✔️

2. Menyakitkan

Tahun pertama Jungkook berada di Busan, benar benar adalah waktu dimana hidupnya sungguh di uji. Jungkook dan Wonwoo tinggal di sebuah rumah sederhana milik orang tua Wonwoo. Wonwoo sendiri hanya bekerja sebagai karyawan rendahan di sebuah perusahaan kecil di Busan. Untuk membantu kehidupan mereka, Jungkook bekerja di sebuah minimarket dekat rumah meski Wonwoo sudah melarangnya bekerja namun Jungkook tetap bersikeras karena dia juga ingin menabung untuk proses kelahiran anaknya nanti.

Untunglah sang jabang bayi dalam kandungan Jungkook tidak pernah rewel sekalipun ketika di bawa bekerja, hampir tidak ada morning sickness bahkan mengidam pun seadanya. Tapi hal yang membuat Jungkook meringis adalah dia tidak mampu memberikan susu untuk nutrisi bayinya karena keadaan nya yang benar benar pas pasan. Paling paling Wonwoo yang terkadang membelikannya susu itupun hanya sebulan sekali ketika gajihan. Untunglah pemuda manis itu masih bisa menjaga pola makannya dengan makanan sehat dan layak.

Lalu kesulitan lainnya berawal dari giat nya Jungkook bekerja dalam keadaan hamil yang semakin membesar sehingga melupakan fakta bahwa kondisi pria yang mengandung jauh lebih rentan dari seorang wanita. Lelaki manis itu mulai sering sakit sakitan dan mudah kelelahan. Wonwoo berulang kali melarangnya untuk bekerja lagi karena sungguh dia tak tega akan kondisi adik sepupu nya itu.

"Tidak apa apa Hyung, aku masih kuat.." kata kata itulah yang selalu di kumandangkan Jungkook pada Wonwoo.

Ingin rasanya sang kakaknya menangis dan meratap pada takdir adiknya namun dia bisa apa selain selalu mendukung dan siap siaga untuk menjadi penyokong untuk Jungkook nya.

Belum lagi pandangan jijik orang orang pada Jungkook karena dia hamil tanpa pasangan, dan Harus bekerja pula. Seharusnya orang orang itu kasihan padanya tapi yang ada justru hinaan dan dia hanya di pandang sebelah mata.

Dan puncaknya,jungkook benar benar collapse hari itu dan dilarikan kerumah sakit dalam keadaan tidak sadarkan diri,bayi nya terpaksa dikeluarkan dalam usia yang masih 7 bulan lebih karena kurangnya nutrisi dan lemah nya fisik sang ibu membuat keduanya hampir tidak tertolong.

Tidak sampai disitu, Wonwoo benar benar di buat panik karena biaya operasi dan perawatan Jungkook Serta sang bayi yang harus dirawat intensif karena lahir prematur ternyata benar benar mencekik. Tabungan Jungkook selama banting tulang bekerja ditambah tabungan Wonwoo tidaklah cukup untuk membayar itu semua.

Jungkook yang baru saja sadarkan diri dan mendengar kabar itu dari sang sepupu kembali harus menangis pilu karena ternyata usaha nya bekerja susah payah belum bisa membuatnya hidup tenang dengan sang bayi. Bahkan dokter tak mengijinkan Jungkook bertemu bayi nya jika biaya administrasi belum di lunasi.

"Hyung, kenapa nasibku begini buruk. Apa salahku hyung.." lirih Jungkook mengusap kasar air mata nya. Disaat dia telah berjuang semampu nya namun masih saja ada ujian menghambat jalannya bahagia. Padahal tujuan hidup Jungkook tidaklah muluk, hanya satu yaitu hidup bahagia bersama anaknya.

"hyung..tolong..panggilkan dokter yang merawat anak ku..aku akan membayar lunas biaya nya..aku akan menjual organ ku pada rumah sakit ini hyung..ginjal atau jantungku..apapun..hanya dengan itu aku bisa menemui anak ku..tolong hyung.." pinta jungkook membuat wonwoo benar benar terkesiap.dadanya naik turun menahan sesak di dada merasa dunia benar benar tidak adil pada mereka.

Di saat banyak orang menghamburkan uang untuk berjudi atau minum minum di klub, Jungkook bahkan harus mengorbankan organ nya untuk melihat anak nya sendiri. Apa kabar dengan Kim Taehyung di belahan dunia sana..? Disini Jungkook banting tulang bekerja bahkan ingin menukar ginjalnya untuk benihnya yang dia tanam seenak hati dan mungkin pria itu disana sedang berpesta dengan segala kemewahan yang dia agung agungkan.

Bedebah

Wonwoo menangis kencang sambil memeluk tubuh rapuh Jungkook yang masih terbaring lemah pasca operasi. Tidak, dia tidak akan tega melihat adiknya melakukan itu. Terkutuklah Kim Taehyung yang telah membuat hidup Jungkook nya sebegini sulit.