***
"Rein maaf ihh jangan marah"ucap Raka melas sembari menyusul Reina yang berjalan keluar.
''Hm"jawab Reina."Wayoloh Reina marah lu sih hahaa"ledek Filo sambil tertawa.
Pletak
Raka menjitak kepala Filo membuat Filo meringis.
"Paan sih Lo diem napa orang lagi usaha dapet maaf bukannya dibantuin malah diledek"sungut Raka.
"Aduhh sakit ini, jahat Lo"ringis Filo. Lebay ya Filo hihi.
"Bodoamat Fil"jawab Raka. Filo hanya melotot.
"Rei..."Raka menoleh tapi tak mendapati Reina."loh Reina mana woy ini kok nggak ada? "Teriak Raka.
"Apasih brisik noh udah nyampe basyot mulu dartad"ujar Filo sinis.
"Bacot kale itu daritadi nggak usah sok disingkat-singkat deh gayaan lu"balas Raka lalu menyusul Reina.
"Eh budaq gue ditinggal"gumam Filo kemudian ikut menyusul.
Sesampainya dibangku kantin yang berisi Reina dkk...
''Wehh yowasap mamen mamen mamen ketemu lagi Sam..."ucapan Filo terpotong.
''Brisik"ujar Reina.
"Ehhehehe maaf atuh neng geulis canda kok"ujar Filo cengengesan sembari duduk dibangku samping Raka.
"Pesenin sana malah duduk"sembur Raka tak berdosa.
"Enak aja lu nyuruh-nyuruh lu aja sono dah"tolak Filo ketus, ia kesal karena ditinggal.
"Aelah baperan amat dah lu, gue yang makan elu yang bayar deh gimana?"tawar Raka.
"Sama aja curut Lo emang, gada hati, bener bener lu udah ninggalin gue, duduk duluan, nyuruh nyuruh, kamu ngotak mas?"protes Filo.
"Ihh apaan lu panggil gue abang ya! jangan mas berasa tua gue."ujar Raka tak terima dipanggil mas.
"Kalo tua udah dari tadi gue panggil kakek tuyul"ucap Filo geram.
"Oh gitu ya"balas Raka dengan muka mengejek.
"Bodo ah pundung gue"jawab Filo.
"Ceilah kutu rambut mutung"balas Raka membuat Filo melotot.
"Udah diem napa ribut mulu dari tadi, tuh udah gue pesenin"lerai Ina yang sudah jengah.
"Eh hehe makasih kakak Ina"ujar Raka sambil menyengir.
"Makasih yang beb"ujar Filo cengengesan membuat Reina tersedak dan Raka langsung sigap memberi minum kepada Reina yang diterima oleh Reina. Setelah lega Reina menatap garang Filo membuat si empu gugup.
"Pacar Ina?"Tanya Reina singkat.
"Eh em anu itu Rein anu apa I..iya hehe"jawab Filo kikuk.
Beberapa menit mereka diam, canggung karena mereka pikir Reina marah.tapi setelahnya mereka lega mendengar perkataan yang keluar dari mulut Reina.
"Oh"balas Reina hanya ber'oh'ria membuat Filo melongo dan Ina tersenyum lega. Mereka kira Reina bakal marah.
"Nggak takut pak Jeki?"Reina bertanya kembali pasalnya pak Jeki satu satunya guru yang paling tidak suka muridnya berpacaran apalagi sampai ketahuan pasti bakal dihukum, hukumannya pun tak main-main. Padahal mah guru lainnya tak mempermasalahkan hal itu mereka pasti jawabnya 'biarin aja anak jaman now mah gitu yang dosa juga bukan kita. Aneh sama sama salah menurut Reina, karena pada dasarnya guru harusnya tak membiarkan mereka terjerumus dalam dosanya dan pacaran pun tidak boleh sebenarnya. Dulu pun berpacaran dengan Kein ia khilaf Kein pun sama. Pusing Reina tuh, tapi Reina tak akan melarang Filo atau Ina untuk pacaran karena itu urusan mereka ia tak mau ikut campur, ia pernah mengingatkan tapi namanya keinginan hati ya mau bagaimana lagi sudah terlanjur juga.
"Nggak Rein katanya sih Pak Jeki bakal pensiun sebentar lagi"ujar Filo santai.
"Gercep amat lu tong gila"ujar Raka sambil tertawa pelan.
"Wahhaiya dong emang elu."balas Filo.
"Wah ngeledek lu"ujar Raka tak terima. Filo malah membalas dengan muka mengejek.
"Yaudah yuk balik udah mau bel"ajak Ina yang diangguki semuanya.
Ditengah perjalanan tak sedikit candaan yang terlontar dari Raka dan Filo. Bahkan Raka pun asyik menggoda Reina dengan pertanyaannya.
"Rein pacaran yuk biar kayak Filo"ajak Raka dengan tengilnya.
"Gak"Reina melotot.
"Ayuklah Rein masa nggak mau"ujar Raka lagi dengan melasnya. Sedangkan Ina dan Filo memilih duluan.
"Haram"jawab Reina singkat. Ia hanya tak ingin mengulangi dan menambah dosanya karena hubungan bernama pacaran.
"Yaudah
.."jawab Raka menggantung."Hm"balas Reina.
"Yaudah...Besok nikah aja hahahaha"jawab Raka melanjutkan ucapannya membuat Reina menatapnya tajam. Tapi Raka malah tambah tertawa kencang.
"Hmpphh.."Reina langung membekap mulut Raka.
"Diem!nggak sopan ketawanya"sentak Reina pelan.
"Lwepwhas dwulhu Rwein hmppmh"ujar Raka tak jelas.
Reina langsung melepaskannya, dan meraupkan tangan yang tadi digunakan untuk membekap ke wajah Raka membuat Raka cemberut.
"Apasih Rein kok gituin aku udah mbekap bibir seksei ku, terus ngeraupin kewajah aku. Emang aku apaan, tapi gapapa deh dapet sentuhan tangan kamu. Wangi tau Rein, kam..."cerocos Raka terpotong.
"Brisik Raka"ujar Reina malas.
"Nggak akan aku cuci deh Rein bekas tangan kamu hihihi"ujar Raka cengengesan.
"Jorok"jawab Reina.
"Enak aja gitu gitu tetep ganteng tau"protes Raka tak terima.
"O"jawab Reina singkat dan langsung melenggang pergi.
Raka langsung berlari menyusul Reina.Sesampainya di kelas, Reina langsung duduk begitu juga Raka. Tiba-tiba kelas ricuh karena guru yang mengajar berhalangan hadir. Raka dan Filo bangkit dari duduknya dan mengusir dua cewek yang duduk dibangku depan meja Reina dan Ina. Setelah dua cewek itu pergi, mereka langsung duduk.
"Rein gimana jawaban kamu?"Tanya Raka sambil menyengir lebar.
"Gue gak mau"jawab Reina penuh penekanan.
"Yahh kok gitu sih Rein masa nggak mau sama aku Yang ganteng gini"ujar Raka. Reina tak menjawab.
"Jawaban apa sih bre?"Tanya Filo penasaran Ina pun begitu.
"Gue ngajak Reina pacaran dia Nggak mau, terus gue ajak nikah juga nggak mau. Sedih akutu"ujar Raka dramastis.
"Hahahaha ditolak"ujar Filo dan Ina bersamaan.
"Kasian amat dah lu"ujar Filo.
"Suruh siapa ngajak pacaran ustadzah ya jelas ditolak lah gimana sih Lo Ka"sambung Ina sembari terkekeh geli.
"REINAA ADA YANG NYARIIN TUH DILUAR"teriak Gunawan sambil menunjuk keluar. Reina hanya mengangguk dan beranjak dari duduknya. Saat sampai disamping Raka tangannya ditahan oleh Raka.
"Rein aku temenin ya?"tawar Raka.
Reina melihat itu melepaskannya cekalannya pelan membuat Raka menghela nafas kecewa.
"Nggak usah, biar gue sendiri"tolak Reina halus. Raka hanya bisa memandangi pungung Reina yang berjalan keluar kelas. Siapa yang nyari Reina? Cowok apa Cewek ya?. Hanya pertanyaan itu yang ada dibenak Raka sekarang. Ia sangat penasaran.
Sampai diluar Reina melihat seseorang bersandar ditembok kelasnya dengan kepala tertunduk tertutup hoodie. Membuat Reina tak mengenalinya, saat orang itu membuka tudungnya Reina langsung emosi.
"MAU APA LO KESINI?"Bentak Reina. Teriakkan Reina mengundang perhatian murid murid yang sedang belajar di kelas.
******************
AssalamualaikumJangan lupa vote dan comment readers:)
Bubayyy
KAMU SEDANG MEMBACA
Triangle Love
ChickLitCinta segitiga dimasa putih abu-abu? dialah peran utamanya. tunangannya yang ternyata bukan jodohnya? rumit memang. penasaran sama ceritanya? baca aja dulu siapa tau suka:)