30.Jakarta

11 2 4
                                    

°♪°♪°

"Banyak yang bilang, rasa cinta itu bisa diungkapin. Tinggal bilang 'I Love You'. Tapi, bagiku itu nggak bisa, karena rasaku ke kamu itu setinggi langit, seluas samudera, sedalam palung laut, sebesar alam semesta. Bukan deskripsi dari sebait kata ILY. Sampai sini paham?"
~Raka Narendra~

°♪°♪°

"Ka, gue mau ngomong."ujar Reina.

"Itu udah ngomong."ujar Raka sembari terkekeh membuat Reina memasang wajah flatnya.

"Iya maaf, mau ngomong apa?"tanya Raka memasang ekspresi seriusnya.

"Ikut gue!"titah Reina dan berjalan mendahului. Sedangkan Raka mengangguk dan mengekor dibelakang.

Sesampainya di rooftop, Reina berdiri membelakangi membuat Raka bingung.

"Ada apa Za?"kernyit Raka.

"Ikut"ucap Reina membuat Raka kebingungan.

"Siapa?"tanya Raka.

"Elo"jawab Reina.

"Aku? Ikut kemana?"bingung Raka.

"Jakarta,"Raka terdiam.

"Gausah khawatir Bapak lo ngizinin."ujar Reina dihadiahi senyum miring.

"Mana mungkin Bapak ngizinin lagi pun lo gak tau rumah gue."ujar Raka.

"Tau, sehari sebelum ujian gue ke rumah lo."

"Hah? Bercanda lo gak lucu Za."balas Raka.

Reina berbalik menunjukkan ekspresi andalannya, menunjuk wajahnya dengan jari telunjuknya. "Bercanda?"ujar Reina.

"E.."Raka bingung mau menjawab apa.

"Tenang Bapak lo ngizinin, Gue, Ina, Filo udah ngejelasin semua ke Bapak lo. Dan Bapak lo mau ketemu sama lo."terang Reina membuat Raka tercengang tak percaya.

"Kapan?"tanya Raka.

"Apa?"

"Kamu ke rumah, kenapa aku gak tau."

"Gue udah bilang tadi."

"Kamu beneran Rein?"ujar Raka masih tidak percaya. Reina hanya mengangguk singkat dengan senyum tipisnya.

"Ma..makasih Rein,"ujar Raka terharu. Reina hanya tersenyum dan mengangguk.

"Temuin,"titah Reina.

"Dimana? Bapak disini?"tanya Raka.

"Hmm"Reina hanya berdehem. Raka mengangguk.

Raka berbalik, dirinya mematung. "Bapak? Ibu?"gumam Raka.

"Sini nak"suruh Ibu.

Raka dengan berkaca-kaca langsung berhambur kepelukan Ibu. Lalu matanya beralih pada sang Bapak yang hanya diam menunduk.

"Pak?"panggil Raka sembari mengurai pelukan Ibunya dan berdiri dihadapan sang Bapak.

"M..maafin Bapak nak, Bapak tau banyak salah sama kamu."lirih Bapak Raka.

    Raka langsung berhambur memeluk Bapaknya dan menangis haru. Akhirnya ia bisa merasakan kasih sayang dari seorang ayah. Bapak Raka balas memeluk anaknya.

"Maafin Raka Pak, selalu nyusahin Bapak."

"Kamu tidak salah, maafkan Bapak."

"Iya Pak,"jawab Raka.

Triangle LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang