Setelah selama dua hari tidak berangkat sekolah karena sakit.Hari ini ia sudah masuk,kembali dengan keadaan yang mulai membaik.
Motor yang iya kendarai sudah memasuki gerbang sekolah,dengan sedikit dikurangu kecepatanya ia menuju parkiran sekolah.
Setelah memarkirkan motornya kemudian ia langsung menuju kelasnya.
Sepanjang perjalanan menuju Kelas,ntah mengapa terlihat aneh menurut apa yang dirasakan Abun.
Para siswa juga memperhatikan serta berbisik saat abun tengah berjalan dikoridor sekolah menuju kelasnya.
Dengan rasa ingin tahunya ia langsung menanyakan pada Junior saat sesampainya di dalam kelas.
"Jun aing nambah ganteng ya?"tanya abun begitu percaya diri pada Junior yang saat ini tengah fokus pada handphone yang berada ditanganya
"Iya ganteng."ujar Junior tanpa mengalihkan penglihatanya pada benda pipih itu
Mendengar apa yang baru saja di ucapkan Junior,Tingkat kepedean abun bertamabah.
"Ganteng nya gimana?"tanyanya lagi
"Ganteng banget."ucap Junior kembali namun tetap terfokus.
"Ah ternyata sakit tiga hari gak sia sia."ucap abun bersyukur.Lantas ia melanjutkan langkahnya menuju Bangkunya yang berada di belakang Junior.
Meletakan tas seperti biasa dilaci meja kemudian mengaktifkan Handphonenya dan memulai kegitam rutin pagi disekolah yaitu melanjutkan game semalam
Saat tengah bermain game tiba tiba Junior menyenggol lenganya,hingga mengusik kegitanya itu.Dan pada akhirnya Abun memilih memberhentikan dan mentap ke Junior
"Bun liat,lo kenal gak sama dia."ucap Junior sambil menunjukan salah satu akun instagram
"Oh Ini,kayanya....... gak kenal."ucap Abun sengaja dengab suara diperpanjang
"Kampret lu gue kira kenall,ah percuma."Ucap Junior dengan raut wajah yang begitu kecewa.
Kemudian berbalik arah menuju bangkunya namun belum sempat melangkahkan kakinya dengan tiba tiba abun mencegatnya.
Junior langsung membalikkan kembali badanya menata Abun dan sebaliknya
"Makasih yah udah jujur."ucap langsung abun
"Hah?Jujur??emang gue bilang apa kemaren kemaren???kyanya engga deh."ucap Junior yang bingung
Ia kemudian menggarukan kepala bagian belakangnya yang menyatakan dirinya saat ini bingung dengan apa yang diucapkan Abun tadi.
"Tadi kan lo bilang kalo gue sekarang tambah cakep."
"Ngimpi lo,orang gue lagi muji cowok yang ada di instagramnya Jeha."
"Weh kampret lu,gur kira beneran."ucap abun sambil memukul Junior menggunakan Buku yang tengah berada di sampingnya.
♡♡♡♡
"Dan lo mau ngadain party sweet seventeen gitu."ucap Zara pada dania
Kinu mereka sedang berada diperpustakaan,mengerjakan tugas karena guru yang dijadwalkan mengajar jamnya saat ini tengah sakit.
Dania hanya menggelengkan kepalanya,karena menurutnya mengadakan party hanya untuk merayakan bertambahnya usia merupakan hal yang mubah.
Dirinya lebih suka mengadakan kecil kecilan bersama orang tersayang dan mendapat doa doa yang terbaik.
"Ih tujuh belas tahun loh,"ucap Zara sengaja ditekankan pada ucapan Angka yang sebentar lagi menjadi jumalh umur dania
"Gak Zar,ntar lo kerumah gue aja.Gue ada acara syukuran kecil kecilan."
"Ya udah deh."ucap Zara sedikit kecewa.
♡♡♡♡
Sepulang sekolah,Dania menemani maminya pergi ke Supermarket untuk membeli keperluan tasyukuranya besok.
Mami dania berencana mengadaka berbeque kecil kecilan,karena tepat saat itu juga suaminya pulang dari Singapura setelah sebulan mengurus bisnisnya disana.
Mereka memilih beberapa kue yang terpajang di beberapa rak untuk dijadikan hidangan cemilan besok.
"Mi kue salju mi."ucap dania menunjuk tumpukan toples kue salju pada maminya
Mami Fifi menuruti apa yang diminta anak sulungnya itu yang sebentar lagi akan menginjak umur tujuh belas tahun
Setelah mengambil beberapa toples kue salju,kemudian mereka melanjutkan menuju rak Minyak goreng
Namun saat dalam perjalanan mereka tanpa sengaja bertemu dengan ibu Abun.
Dania yang pertama kali melihat langsung tersenyum ramah,namun berbeda dengan Maminya.Ia malah langsung berpelukan ketika mengetahui siapa permpuan yang ditemuinya kini
"Ya allah udah lama gak ketemu kok lo masih muda aja si za."ucap Mami Fifi setelah bercipika cipiki ala ibu ibu dengan ibu Abun
Dania masih melihtanya tak percaya,berbagai pertanyaan muncul di pikiranya saat ini salah satunya ada hubungan apa sang mami dengan ibu cowok yang akhir akhir ini sudah memenuhi pikiranya
"Iya terakhir kita ketemu pas reunian lima tahun lalu gak sih."ucap Ibu Fizah heboh."loh kok ada dania?"tanya Ibu Fizah setelah baru menyadari keberadaan dania
"Hah iya,ini anakku yang sulung."ucap Mami Fifi memperkenalkan Dania
"Iya,kemaren juga dia kerumah ku loh.Jengukin Anak aku yang sakit,terus temenya bilang dia calonya abun anak aku."ucap Ibu Abun begitu jujur
Mama fifi kaget tak percaya mendengar ucapan Ibu abun yang ternyata teman masa SMA nya itu.Mama Fifi kemudian langsung merangkul dania yang seketika membuat dania bingung
"Aduh ternyata dunia sesempit ini,gak nyangka anak ku ternyata calon anakmu."ucap mami fifi yang langsubg mendapat plototan tajam dari dania
"Aduh gak nyangka kita bakal besanan."ucap Ibu Abun
"Amin semoga eh,hehehe."mami Fifi menyetujui
Dania bertambah bingung dengan ucapan ibu ibu didepanya kini,ia hanya bisa tersenyum terpaksa
"Langgengin yah sama abun.Cantik"ucap ibu Abun sambil mengelus rambut dania
"Iya dan,biar mami beneran besanan sama Fizah."ucap Mami sambil menyenggol tubuh dania
Dania benar benar bingung saat ini,apa yang difikirkan para ibu ibu didepanya kini.Padahal mengahrapkanya saja tidak,lagi pula hubunganya dengan abun mungkin belum sesempurna yang diucapnkanya dirinya saja masih bingung
Dan satu hal yang diharapkan Dania saat ini,cepat pergi dari dua orang wanita itu saat ini.Ia tak mau mendengar obrolan aneh yang terlihat makin kesini makin aneh
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
Jujur bingung bikin ceritanya gimana.
Pengin banyakin adegan dania abun tapi bingung nyari di bagian pas apa
Kalo ada saran boleh comment,Kalian mau yang seperti apa siapa tau aku bisa dapet idenya.
Terimakasih buat 1k nya seneng banget💞
Jangan lupa vote dan comment yaaa😍
KAMU SEDANG MEMBACA
cerita kita
Teen FictionLika liku percintaan yang berusaha menjadu sempurna di setiapnya