Jebakan

360 46 5
                                    

Jimin memutar otak, bagaimana caranya agar saat Jihyo makan malam dirumahnya, Nina tidak ada tapi tidak di pertanyakan oleh orang tuanya. Dia teringat pada Taehyung. Taehyung kan naksir Nina, boleh lah untuk kali ini dia membiarkan Taehyung mendekati Nina, tapi setelah itu, tidak akan lagi.

Jimin menghampiri Taehyung yang sedang melamum sendirian di taman kampus sambil melihat orang lalu lalang.

"Bro! Nih gue dapet nomber si Nina", celetuk Jimin tiba-tiba begitu menghampiri Taehyung.

Sontak saja Taehyung kaget sekaligus senang.

"Ah yang bener lu? Dapet dari mana?", Taehyung nampak tidak percaya.

"Gue minta ma orangnya. Dia jomblo tuh!. Ntar malem lu ajak kluar aja!",

"Buru-buru amat?. Mau ga dianya?",

"Gatau sih, mau kali secara jomblo",

"Coba gue kontak dulu ah",

Taehyung segera mengeluarkan ponselnya dan melalukan panggilan ke nomber Nina. Tiga kali nada dering akhirnya di angkat juga.

"Hallo",

"Nina ya?",

"Iya. Ini siapa?",

"Taehyung. Yang ngembaliin gantungan kunci, kamu masih inget?",

"Oh, iya. Ada apa?",

"Gapapa sih cuma mau mastiin aja ini nomber kamu bukan",

"Hmmm. Itu aja?",

Taehyung tiba-tiba terdiam. Dia baru kali ini dibuat gelagapan oleh seorang perempuan. Padahal mereka hanya bicara di telepon. Tapi sikap tenang Nina sukses membuatnya kehabisan kata-kata.

"Oppa?",

"Oh. Eh itu... kamu mata kuliah terakhir jam berapa?",

"Jam 4 sore ini. Kenapa?",

"Aku selesai jam 2. Kelas kamu dimana nanti?",

"309. Kenapa ya?",

"Aku tunggu kamu di sana nanti. Udah dulu ya, bye",

Taehyung langsung menutup telponnya. Jantungnya berdebar-debar. Jimin benar-benar keheranan melihat tingkah sahabatnya yang tidak biasa itu. Apa jangan-jangan Taehyung benar-benar menyukai Nina?. Dia tidak pernah seperti ini sebelumnya. Taehyung tipe laki-laki yang tidak mau mendekati perempuan lebih dulu. Harus perempuannya yang mendekatinya baru dia memutuskan mau bagaimana selanjutnya.

Sementara itu, Nina yang sudah janji pada Luda akan membantunya juga lebih dekat dengan Jungkook, mulai melakukan aksinya.

"Mau nomber Luda ga nih???", Nina dengan sengaja mengayun-ayunkan secarik kertas berisi deretan nomber handphone di depan wajah Jungkook.

Dengan sigap Jungkook segera mengambil kertas tersebut.

"Ko bisa dapet?",

"Aku sama Luda ternyata punya hobi yang sama. Kita penggemar sepatu. Kita malah beli sepatu kembaran loh",

"Wah... eh tapi dia marah gak ya kalau aku telpon?",

"Enggak lah!. Coba aja!",

"Takut",

"Ya ampun. Gapapa kali kook!",

"Yaudah nanti aku telpon. Makasih ya nombernya!",

"Masama",

Tidak lama kemudian pak Min Yoongi masuk. Dosen tanpa basa basi,begitu anak-anak lain memanggilnya. Tapi jujur saja, Nina suka cara mengajarnya yang to the point, Nina benar-benar memperhatikan materi dengan seksama. Entahlah, dia lebih fokus pada dosen atau materinya karena lama-lama pak Yoongi terlihat jauh mempesona dari pada pak Seokjin yang tampannya tak terkalahkan itu.

SOBER [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang