Palsu...

346 53 63
                                    

Jimin sengaja tidak mengantar Jihyo pulang, dia menuju vila-nya. Ada sesuatu yang sedang dia siapkan untuk Jihyo.

"Loh, ini kan jalan ke vila?",

"Iya", Jimin tersenyum penuh teka teki.

"Ngapain sih?",

"Ada aja",

Sementara itu, di vila, seluruh keluarga Park termasuk para asisten rumah tangga dan juga keluarga Jung berada di sana, sibuk menyiapkan ini itu. Dekor dan segala macam. Nina juga, dia di bantu Taehyung memasang dekorasi bunga di ruang depan.

"Jimin romantis banget sih, nyiapin ini semua buat ulang tahun Jihyo", celetuk Taehyung.

"Aku mau liat reaksi Jihyo eonni, pasti kaget plus seneng banget", timpal Nina.

"Kalo aku giniin kamu, gimana?",

"Emmm, aku lebih suka kejutan secara personal sih dari pada rame-rame gini",

"Kek nyiapin dinner romantis, pesen honeymoon package gitu", Taehyung membuat ekspresi aneh saat mengatakannya.

"Yak! Dasar yadong", Nina memukul lengan Taehyung.

"Aduh", pekiknya, tapi lantas dia memamerkan senyum khasnya sambil memeluk Nina gemas.

"Yak! Malah pacaran! Kapan beresnya? Aigoo! Jimin bentar lagi nyampe", tiba-tiba Hoseok muncul mengacaukan suasana romantis mereka.

"Aish hyung ini, ketat amat lebih-lebih dari satpam!", keluh Taehyung.

"Mau ku hajar?",

"Hehe, becanda ko, iya iya gue dekor sebelah sana", ujar Taehyung sambil menjauhi Hoseok.

Hoseok langsung berbalik dan menatap Nina tajam, membuat Nina salah tingkah.

"INGAT. PESAN. OPPA!", Hoseok menegaskan.

"CE. RE. WET", balas Nina sambil berlalu.

"Omo, awas ya nakal! Jangan sampe nyesel",

Nina geleng-geleng kepala. Hoseok tidak tau saja kalau Nina memang sudah menyesalinya, parahnya lagi, itu bukan karena Taehyung, tapi karena Jimin.

Tapi belakangan ini Jimin bersikap sangat baik pada Nina, bukan hanya di depan orang tua tapi ketika mereka hanya berdua pun, walau suasananya jadi canggung, setidaknya Jimin tidak berlaku kasar atau melakukan pelecehan lagi pada Nina. Nina sadar, Jimin sedang menata hati, karena itu dia pun bersikap sangat hati-hati. Dan bagaimanapun, Nina juga walau mencoba bersikap biasa saja tetap saja ada perasaan aneh menyelimuti hatinya kalau ada Jimin baik bersama keluarganya maupun tidak. Bagaimana tidak, orang itu sudah merenggut kesuciannya. Melupakan mantan yang hanya beberapa bulan pacaran tapi tidak melakukan apapun saja sulit apalagi melupakan kejadian memalukan dengan orang yang tumbuh bersama, tinggal bersama, perasaan itu sangat menyiksa batin Nina dan mungkin juga Jimin.

"Mereka dataaaaaaaang", Hoseok memberi aba-aba.

Semua sibuk berkumpul dan begitu pintu terbuka...

"Selamat ulang tahun Jihyo", semua orang serempak memberi selamat pada Jihyo.

Jihyo terkejut bukan main, dia bahkan sampai menangis. Jimin memeluknya agar dia tidak menangis lagi, lalu dengan tiba-tiba mengeluarkan sebuah cincin dari sakunya dan melamar Jihyo. Semua orang bersorak, Jihyo tidak hentinya mengeluarkan air mata bahagia, Jimin nampak bahagia tapi Nina menyadari bahwa senyumnya palsu. Ya, hanya mereka berdua yang memamerkan senyum palsu hari itu. Nina harusnya bahagia dan lega, dengan begitu, Jimin benar-benar akan jaga jarak dengannya, tapi kenapa hatinya merasa sakit?. Apa ini juga yang Jimin rasa dan bilang sewaktu dia bilang rasanya tidak rela Nina disentuh laki-laki lain?.

SOBER [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang