Kembali

389 56 39
                                    

Sudah hampir satu bulan sejak Nina mengakui perasaannya pada Jimin, Jimin belum pulang ke rumah. Dia memutuskan tinggal di rumah Taehyung dulu. Tiap kali orang tua-nya meminta pulang, Jimin selalu beralasan banyak tugas yang harus dikerjakan bersama.

Nina meminta Hoseok mengantar jemputnya ke kampus lagi, dia takut tiba-tiba berada di depan pintu apartemen Yoongi lagi kalau pergi dan pulang sendiri. Nina sedang menata hatinya, mengubur semua perasaannya pada Yoongi, Taehyung maupun Jimin. Sebisa mungkin dia pun menghindari ketiga orang itu. Taehyung selalu di buat kikuk setiap kali mereka tanpa sengaja bertemu, walau sangat jarang.

Nina, Jungkook dan Luda sedang makan siang dekat kampus karena jam berikutnya masih satu jam lagi, jadi agak santai makan di tempat yang agak jauh. Dan Nina baru sadar kartu kredit Yoongi masih ada padanya, padahal treatment lukanya sudah selesai 4 hari yang lalu. Pahanya sudah kembali mulus tanpa bekas luka sedikitpun.

"Eh, aku ke kampus duluan ya! Ada perlu. Ini aku bayarin deh", Nina segera pamit pada Jungkook dan Luda.

"Ish buru-buru amat, aku belom beres ini", protes Jungkook.

"Ada perlu", ujar Nina seraya meninggalkan meja mereka.

"Dia beneran putus sama Taehyung oppa?", tanya Luda pada Jungkook begitu Nina pergi. Dia benar-benar penasaran.

"Iya. Tapi dua-duanya masih sendiri. Tumben gak sih Tae-hyung?",

"Aku gak kenal sih walau dia kita satu fakultas. Tapi gosip yg santer beredar kan Tae oppa itu playboy banget, gak pernah dia jomblo",

"Nyatanya sekarang jomblo nyaris sebulan. Belom bisa move on kali",

"Tapi serius ko banyak yang deketin dia. Temen sekelas aku aja ada kali 5 yang agresif banget deketinnya", ujar Luda.

"Trus di respon?", Jungkook penasaran

"Enggak sama sekali",

"Haha, kasian.....",

💜

Sementara itu, Nina mencari Yoongi ke ruang dosen tapi tidak menemukannya. Lalu dia menuju ruang konseling, barangkali Yoongi ada di sana. Rupanya benar saja, lampu di pintu ruang konseling menyala pertanda sedang ada kegiatan konseling di dalam. Nina menunggunya di kursi depan ruang konseling. 15 menit kemudian, seorang mahasiswa keluar dari ruangam tersebut, orang itu bermasalah dengan materil beberapa waktu lalu, sepertinya Yoongi sudah menemukan solusi untuk pembayaran semesternya.

Nina segera masuk tanpa mengetuk pintu begitu lampu di pintu ruang itu di matikan Yoongi karena jam konseling sudah usai. Yoongi sedang beres-beres bersiap pulang.

"Loh, ada apa?", tanya Yoongi begitu melihat Nina masuk terburu-buru.

"Takut bapak keburu pulang",

Nina lalu merogoh tasnya, mengambil dompetnya untuk mengeluarkan kartu kredit Yoongi.

"Ini pak. Maaf saya kelupaan. Makasih banyak",

"Oh. Emang udah selesai",

"Udah, liat! Gak berbekas sama sekali",

Nina dengan antusias memperlihatkan pahanya yang kembali mulus.

"Hmmm... ya sudah, syukurlah",

Yoongi selesai membereskan barang-barangnya.

"Kamu mau pulang apa ada kuliah lagi?",

"Bapak mau pulang? Bisa bicara sebentar?",

Yoongi menyimpan kembali tas kerjanya di meja kerja dan mengajak Nina duduk di sofa ruang konseling agar lebih santai.

SOBER [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang