Yang Terdalam

655 54 98
                                    

Jimin dan Jihyo, duduk saling bersebelahan di sofa ruang tamu rumah Jihyo. Jihyo terlihat sangat pucat dan kurus. Jimin memberinya begitu banyak oleh-oleh dari Roma untuk Jihyo dan orang tuanya. Sudah 10 menit sejak Jimin tiba dan mereka belum bertegur sapa sedikitpun dan hanya keheningan yang tercipta karena dirumah tidak ada siapapun, orang tua Jihyo bekerja dan mereka tidak punya asisten rumah tangga. Jimin berlutut menghadap Jihyo yang matanya sudah berkaca-kaca menahan tangis.

"Sayang... Maafin aku ya!!, kamu kurus banget sayang! Aku cuma pengen nikah sama kamu tapi kamu.....",

"Aku mau! Kalo kamu kesini ngajak aku balik lagi, aku mau ayo kita nikah aja!",

"Ta-tapi...",

"Aku gak peduli kamu lemah ato gimana, itu bisa di obatin, ada terapinya setauku. Aku mau Jim, ayo kita nikah!", air mata Jihyo jatuh tak tertahankan lagi.

Jimin segera memeluk Jihyo. Jimin merasa lega karena bukan hanya di maafkan tapi juga Jihyo mau menikah dengannya tanpa syarat seperti yang dia pinta sebelumnya. Dan sekarang, setelah melihat Jihyo lagi, Jimin meragukan perasaannya pada Nina. Mungkin itu hanya obsesi atau cinta monyet semata. Jimin semakin tidak mengerti dengan perasaannya sendiri. Atau mungkin dia sudah mulai bisa mencintai Jihyo karena bagitu hampa tanpa Jihyo di sampingnya.

"Aku gak bakal maksa kamu nikah kalo kamu belom siap. Aku pikir aku terlalu buru-buru", ujar Jimin.

"Aku siap, tapi terserah kamu sayang, pokoknya jangan putusin aku lagi! Kamu pengen nikah kapanpun aku siap", balas Jihyo.

"Enggak, aku gak bakal putusin kamu, aku gak bakal ninggalin kamu lagi sayang, maafin aku ya. Soal nikah kita bahas lagi kalo kita udah lulus ya",

"Makasih sayang, makasih udah ngertiin aku",

"Aku yang makasih. Makasih udah mau maafin aku".

Mereka lalu menuju rumah Jimin, Jimin ingin mengajak Jihyo menemui orang tuanya, mereka sudah sangat rindu pada Jihyo.

💜

Nina hanya berputar-putar dia mengarahkan mobilnya menuju rumah Taehyung, tapi lantas ingin ke tempat Yoongi. Setelah separuh jalan, dia putar balik lagi. Nina tidak pernah dibuat pusing begini, walau Yoongi bilang biar semua mengalir apa adanya, tapi dalam hati Nina ingin mengakhiri hubungannya dengan Taehyung lagi. Hanya saja Nina tidak bisa, selain dia khawatir dengan hubungan Taehyung dan Jimin, Nina juga terlanjur sayang dengan keluarga Taehyung. Dia tidak punya adik, dia merasa senang tiap kali berkunjung ke rumah Taehyung dan adik-adiknya begitu manis dan manja padanya. Selain itu Nina juga memang sangat menyukai Taehyung, suka, sangat suka, bukan cinta.

Nina merogoh tasnya untuk mengambil handphone, mobilnya oleng beberapa kali karena dia kehilangan fokus, tapi akhirnya dia mendapatkannya. Nina segera menelpon Jungkook.

"Apa Nin?", sahut Jungkook.

"Kook, kamu dimana?",

"Dirumah, kenapa?",

"Ketemuan yuk! Berdua aja jangan ajak Luda",

"Tumben. Hayu sih, mo dimana?",

"Cafe biasa, oke! Aku kesana sekarang",

"Oke, tunggu bentaran aku siap-siap dulu".

Nina sudah sampai terlebih dahulu, seperti biasa dia memesan mix berries jus dan memesan banana milk shake untuk Jungkook. Jungkook tiba lima menit kemudian, dan langsung senang begitu banana milk shake sudah tersaji.

"Tau aja", Jungkook segera meminum banana milk shake miliknya.

Wajah Nina nampak murung, Jungkook tau pasti ada yang sangat mengganggu pikirannya sampai mengajak bertemu dadakan segala.

SOBER [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang