✩ ─── 「༻ ☪ ༺」─── ✩
Taehyung bangun dengan rasa pening yang hebat, matanya terbuka secara perlahan karena rasa perih dan panas mendominasi. Jantungnya sakit karena semalaman menangis, punggungnya sakit karena tidur di lantai.
Dia kacau.
Selama ini bernafas dengan keadaan kacau, tertidur dengan perasaan kacau, dan terbangun dengan rasa kacau yang mendalam. Dia bangkit lalu duduk bersandar di pintu dengan menutup matanya untuk menetralisir rasa panas dan perih.
Beranjak dari duduk untuk mencari dimana letak ponselnya berada, berjalan dengan langkah sempoyongan dan mengaduh kesakitan saat kakinya tidak sengaja menabrak kaki meja nakas.
Kejadian ini terulang kembali saat pertama dirinya di tinggalkan oleh Han Nari dan terulang kembali saat di acuhkan oleh Shin Namju. Dia mengambil ponsel lalu menelpon orang yang sangat ia butuhkan sekarang.
❛Ini Jeon? Ah iya ini dirimu, bisakah datang ke apartemenku? Iya tidak pindah.❜
Sambungan terputus ketika mendapatkan jawaban oke dari sebrang telpon sana, kemudian dia melangkah untuk membersihkan diri ke kamar mandi. Ini sangat pagi, tepatnya pukul lima dan tentu sangat dingin untuk mandi apalagi untuk orang yang bermalas-malasan tidak mau mandi.
Taehyung mandi menggunakan air dingin untuk mendinginkan kepalanya yang dari kemarin sangat panas memikirkan masa depan, anak, dan Namju. Sekitar sepuluh menit mandinya selesai pun bersama dengan ganti baju.
Ketika keluar kamar dirinya mendecih karena sosok wanita Han itu belum minggat dari rumahnya dan sekarang malah melihat acara berita di televisi. Taehyung terus melangkah keluar dari apartemen tanpa minat menjawab sapaan dan pertanyaan dari wanita Han itu.
Risih dan benci.
Dia hanya mau Shin Namju dengan segala kehangatannya dan kasih sayangnya. Dia rindu Shin Namju yang tersenyum manis kepadanya dan rindu suaranya yang merdu ketika merintihkan namanya. Oh sial, mengingatnya saja sudah membuat dirinya panas dingin.
Tujuan Taehyung sekarang adalah Laundry untuk mengambil pakaian dan siapa tahu pagi ini ada Shin Namju disana. Taehyung tersenyum kaku saat tidak sengaja melihat wanita yang kemarin ia lecehkan saat di lift, apa kalian ingat?
Iya, Kim Taehyung yang katanya tidak sengaja mengelus bokong wanita yang tinggal di lantai sembilan belas itu.
❛Kapan-kapan kita harus pergi minum, tuan?❜
❛Tidak bisa, nanti istri dan anakku mengamuk.❜
Mampus sudah ketika Taehyung mendapatkan gerlingan nakal dari wanita itu, dan wanita itu tak sengaja menyenggol lengan Taehyung. Taehyung bergidik ngeri jika mengingat gerlingan wanita itu, tidak ada manis-manisnya sama sekali, sangat berbeda dengan gerlingan nakal dari Shin Namju.
❛Laundry nomor tiga belas. Eh, apakah Shin Namju ada?❜
❛Sebentar ya tuan.❜
Taehyung mengangguk dan mengetuk-ngetuk meja sembari menunggu Laundry dan wanita yang sangat ia rindukan. Gila ya, dalam semalam saja bisa mabuk kepayang merindukan wanita itu.
Sedangkan di dalam office Laundry Namju mendengus tidak suka dengan kehadiran Taehyung, lalu Namju melirik ke arah Minri yang sedang membantu ibunya menyortir pakaian.
❛Kenapa Namju? Dia mencari mu. Omong-omong, he is handsome. Tidak berniatan menemui Sir thirteen?❜ tanya pekerja Laundry.
Shin Namju mendecih mendengar kata tampan, memang sih tampan tapi tidak berguna jika mengingat bagaimana brengseknya seorang Kim Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] THIRTEEN
Fanfiction𑁍┊Mature Completed. ˎˊ˗ Seharusnya malam itu Kim Taehyung tidak perlu pergi keluar mencari angin, dan pula seharusnya Shin Namju tidak perlu membantu ibunya untuk mengantarkan laundry sampai larut malam. Pun seharusnya Shin Namju tidak perlu mempe...