Hidup di kota memang tak seindah dengan pemikiran pertama, dulu aku memaksa ingin ikut tinggal bersama ibu dan ayah di kota yang sedang merantau mencari uang.
Saat lulus sekolah akhir, diriku di jemput oleh kedua orang tuaku sebab rengekanku yang terus menjadi-jadi, sampai nenek ingin mencekik leherku karena berisik.
Saat pertama di kota dugaanku benar bung, banyak lelaki ganteng disini pun sangat modis-modis, terkadang merasa tidak aman dengan pemikiran sendiri, cocok tidak ya dengan mereka?
Ayah menjadi ketua keamanan di salah satu apartemen di Seoul, sedangkan ibu bekerja sebagai pemegang laundry di apartemen tersebut.
Ibu dan ayah di fasilitasi dengan sebaik mungkin di apartemen ini, pantas saja karena apartemen ini begitu elite. Kedua orangtuaku diberi satu unit disini untuk tempat tinggal, dan ayah diberi pegangan sepeda motor untuk berjaga mengelilingi apartemen.
Disini tidak hanya ada satu bangunan apartemen, ada lima apartemen disini. Dan dengan senang hati aku menemani ayah saat berkeliling, sekalian cuci mata karena 99% lelaki yang tinggal disini ganteng-ganteng, hehe.
Saat itu aku membantu ibu untuk mengantarkan laundry, aku senang karena dapat berkeliling kembali. Dan aku juga sering menikmati indahnya kota dari lift apartemen.
❛Tolong antarkan ke apartemen nomor 13 dilantai 20, ya nak? Setelah itu bebas mau main kemana, tapi jangan sampai tersesat lagi, mengerti?❜
Aku mengangguk patuh mendengar ucapan ibu lalu mengambil room key all akses yang diberikan oleh ibu. Enaknya main kemana ya malam-malam seperti ini.
Aku menunggu lift dengan salah satu lelaki yang sepertinya tinggal di apartemen ini, tapi sepertinya memang tinggal disini. Lelaki ini memakai setelan kasual dan masker. Aku memasuki lift dan berniat ingin menekan angka 20 namun sudah ditekan dahulu oleh lelaki ini.
❛Lantai berapa?❜ tanyanya.
❛Sama.❜ jawabku dengan sedikit tersenyum sebagai rasa terimakasih.
Dingin, tadi terburu buru sampai tidak memakai pakaian yang hangat, hanya memakai t-shirt berwarna putih dan celana training panjang. Masuk ke lobby saja sudah sangat dingin.
❛Lain kali pakai baju hangat agar tidak kedinginan.❜
❛Baik tuan.❜
❛Tuan?❜
Aku tersenyum bingung, iya juga kenapa aku harus memanggil dirinya tuan? Tapi aku masih ingat kata-kata dari ibu jika bertemu dengan penghuni apartemen disini.
❛Kata ibu harus memanggil tuan atau nyonya, agar sopan.❜
❛Ibumu siapa? Kalau boleh tahu.❜
❛Ibu yang mengurus laundry disini.❜
❛Ibu Shin?❜
Aku mengangguk sebagai jawaban sedangkan lelaki ini melihati diriku dari atas sampai bawah.
❛Jangan seperti orang cabul, tuan.❜
❛Maaf jika dirimu merasa seperti itu.❜
Lift berdenting menandakan bahwa sudah sampai di lantai yang dituju, aku membungkuk sedikit sebagai salam kepada lelaki ini yang terus melihat diriku sedari tadi.
Aku berjalan menyusuri koridor apartemen yang sunyi dan hanya diterangi oleh redupan lampu berwarna kuning di setiap sekat pintu apartemen.
Baju belakangku ditarik oleh seseorang hingga bersentuhan dengan tubuh bagian depannya, tidak mungkin jika hantu kan? Dan aku kembali bertemu dengan lelaki yang sempat aku cap cabul tadi.
❛Mau kemana?❜
❛Mengantarkan laundry, bisakah lepas tanganmu dari bajuku?❜
❛Laundryan apartemen nomor berapa?❜
❛Ti-tiga belas.❜
Bajuku masih dipegang lalu diriku di tarik sedikit mundur dan dirinya berhenti di apartemen bernomor 13, ternyata aku hampir salah tadi. Lelaki ini menekan beberapa digit akses masuk ke dalam apartemen.
❛Ini milikku, jadi laundryan itu milikku.❜
Aku terkejut saat di dorong masuk ke dalam apartemen miliknya, dan aku dibuat takut saat dirinya merangkul bahuku untuk berjalan masuk lebih ke dalam. Bahkan jantungku terus berdetak kencang saat dirinya mengambil laundry dari tanganku dan mendudukkan diriku di sofa.
Aku rasa dirinya gila, duduk berhimpitan dengan diriku hingga aku sangat sulit bernafas. Dirinya terus melihati diriku yang tidak mau melihat dirinya, dan kemudian dia menyentuh pinggangku hingga tangannya berjalan sampai dadaku.
❛One night stand?❜
Sepertinya mulai hari ini aku tidak akan membantu ibu untuk mengantarkan laundry lagi hingga larut malam begini, karena malam ini merupakan pertama kalinya aku merasakan hal diluar nalarku.
Bukan hanya di lecehkan, bahkan diriku di sentuh tanpa henti dan dirinya merasakan diriku tanpa memberiku jeda tuk bernafas atau ampunan. Aku akan mengingat dengan jelas kejadian di apartemen nomor tiga belas ini dan juga, Kim Taehyung.
✩ ─── 「༻ ☪ ༺」─── ✩
❝Gapapa dilecehin sama orang ganteng.❞
❬ ⸙: ✰❛ninin❜ ❭
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] THIRTEEN
Fanfiction𑁍┊Mature Completed. ˎˊ˗ Seharusnya malam itu Kim Taehyung tidak perlu pergi keluar mencari angin, dan pula seharusnya Shin Namju tidak perlu membantu ibunya untuk mengantarkan laundry sampai larut malam. Pun seharusnya Shin Namju tidak perlu mempe...