●○ Extra Part ○●

77.6K 1.9K 34
                                    

"Cinta itu memang gak kenal usia dan aku percaya itu karena aku mengalaminya."

---

4 years later...

"Ah..."

"Duhh pinter deh anak mommy yang satu ini," ucap Zeline sambil mengelus kepala anaknya.

Sudah 4 tahun ia menjalani hidup sebagai pendamping Darrel dan dia dikarunia anak laki - laki yang mirip Darrel satu tahun yang lalu.

Setelah Zeline membersihkan mulut anaknya, ia ke dapur untuk mencuci piring dan peralatan makan yang lain.

Ia kemudian melihat ke arah jari manisnya dan terdapat cincin pernikahan mereka berdua yang sangat indah dan anggun.

"Aku sering berpikir bagaimana jadinya jika aku melanjutkan kuliah dan memilih tidak menikah denganmu," ucap Zeline lirih.

Ia kemudian tersenyum lebar merasa bahwa keputusannya sudah benar, ia tak menyesal menikah dengan Darrel dengan mengorbankan cita - citanya.

Kadang orang itu selalu bilang karir jauh lebih penting daripada cinta tapi, gak selamanya pepatah itu benar.

Tiba - tiba terdengar suara orang masuk ke dalam rumah mereka yang jelas Zeline tau itu Darrel. Sejak ia hamil sampe anaknya tumbuh, Darrel lebih memilih untuk bekerja dari rumah dibanding di kantor berlama - lama, katanya sih kangen gitu.

"Halo sayang! Kamu wangi seperti biasanya," ucap Darrel yang memeluk Zeline dari belakang membuat Zeline agak terkejut sebenanrya.

"Aku belum mandi pagi loh hari ini, bagaimana bisa aku masih wangi?"

"Bagiku kamu wangi - wangi aja."

"Bucin be like."

"Minggu depan aku harus ke Kanada untuk urusan pekerjaan, mungkin sekitar empat hari kalau gak molor," ucap Darrel dengan sedih mengecup tengkuk leher Zeline lembut.

"Hmmm... sudah biasa kok," ucap Zelibe dengan merah merona di wajahnya. Padahal sudah empat tahun, tapi ia tetap tidak terbiasa dengan tingkah Darrel. Come on! Suaminya berumur 39 sekarang dan akan menuju kepala empat sementara Zeline sendiri masih jauh dari kepala tiga.

Darrel memutarkan badan Zeline agar saling berhadap, ia menyebul mata Zeline ringan membuat Zeline menutup matanya.

"Apa yang kamu lakukan?" Ucap Zeline sedikit kesal.

"Menjaili istri ku mungkin."

Darrel melumat bibir Zeline dengan lembut, tak lupa meletakkan tangannya di belakang kepala Zeline dan sati tangan di pinggang.

Zeline juga membalas ciuman itu tak kalah lembut, sembari menutup mata menikamti momen romantis mereka berdua padahal ini hanya dapur rumahnya.

Darrel meremas pantat Zeline membuat Zeline melepas ciumannya dan memukul dada Darrel ringan.

"Nakal amat sih tuh tangan," ucap Zeline malu.

"Habisnya sintal banget sih kan nih tangan gak bisa nahan."

"Ohhh gitu..." ucap Zeline sambil tersenyum menggoda.

Kemudian tangan Zeline meraih junior Darrel dari balik celana dan terus menatap Darrel, bahkan ia bisa merasakan junior Darrel semakin keras dan tegang.

"Tanganku juga bisa nakal loh," ucap Zeline menggoda.

"Kau benar - benar mau membuat adik ya untuk anak kita."

"Tapi, jangan sekarang. Susah tau jaga dua anak sekaligus," ucap Zeline.

Darrel kemudian memajukan kepalanya ke leher Zeline yang Zeline cegah dengan sigap.

"Sori, jangan sekarang. Aku harus mengganti pampers," ucap Zeline lalu pergi meninggalkan Darrel yang masih berdiri kaku.

"Tapi, bagaimana dengan ini?" Tanya Darrel sambil menunjuk ke bawah dengan jari telunjuknya.

"Main sendiri aja."

Zeline lalu tertawa kecil melihat Darrel sengsara disana.

Salahnya sih nakal, batin Zeline

----

MASIH ADA EXTRA PART NYA LOHHH, JADI SAKSIKAN DAN TUNGGU YAAA

*
Jangan lupa setelah cerita ini habis akan ada dua cerita baru yang akan kuterbitkan

Berjudul 'Aku Indigo' dan 'VoxGrey'

VoxGrey upload on 4 aug 2020

Aku Indigo upload on 6 Aug 2020

Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang