"Memang lumrah kalau hidup itu banyak pilihan."
---
"Gue gak nyangka lo mau bantuin gue," ucap Katy pada Charles yang dimana mereka sedang asik memperhatikan Zeline dan Darrel yang mengobrol itu.
"Lo diam aja! Gue punya alasan sendiri untuk itu," perintah Charles sambil terus menatap Zeline dan Darrel.
"Lo masih suka sama Zeline, lo tau lo punya banyak kesempatan bahkan gue bisa ngingetin lagi kalau lo pelaku utama hancurnya hubungan mereka berdua. Lalu kenapa?"
"Lo sih gak pernah ngerasain cinta sama seseorang."
Katy kemudian memeukul punggung Charles dengan keras membuat si empunya punggung meringis kesakitan.
"Gue tau salah satu kebahagiaan Zeline adalah Darrel seorang, of course I'm sad, tapi gue gak mau lihat dia sedih lebih dalam lagi."
Katy kemudian menatap Charles dengan pandangan aneh, ia kemudian menghela nafasnya dan mulai menggelengkan kepala.
"Gue gak ngerti pemikiran orang bucin."
"Gue sendiri aja gak ngerti sama pemikiran gue sendiri."
---
Apartemen Zeline...
Darrel kemudian melepas jas dan dasinya, meninggalkan kemeja putih yang marangkup dadanya yang pas itu. Memeluk tubuh mungil Zeline sangat erat dengan satu tangan sementara satu tangannya lagi memegang tengkuk leher Zeline memperdalam ciuman mereka.
Darrel lalu menggendong Zeline masuk ke kamar dan membuka kemeja nya, menampakan badan panas dan gagahnya itu.
"Jangan lewati batasnya!" Ucap Zeline.
"Aku tau itu, aku mencitaimu bukan untuk menyakitimu."
Darrel kemudian menaiki badan Zeline dan kembali mencium dengan lembut tapi, panas. Melepas perlahan kemeja Zeline hingga tertampak bra hitam disana.
Tangan Darrel yang sudah mulai mengelus punggung Zeline dan melepas pengait bra Zeline, sementara Zeline memjamkan mata menikmati perlakuan Darrel yang sudah lama ia tak rasakan.
Darrel melepas bra Zeline perlahan memberikan sensasi sensitif di kulit Zeline dan Darrel mulai meremas gunung Zeline.
"Ashhh.. Darrel."
"Say my name louder baby!"
Darrel menjilati nipple bagian Zeline membuat Zeline menggeliat kegelian, tak lupa tangannya masih terus aktif meramas gunung satunya. Ia menjilati nipple Zeline secara bergantian dan sedikit menggigitnya.
"Darrelll... ahhh... ashh."
Tangan Darrel kemudian menarik turun rok celana Zeline dan meninggalkan Zeline dengan CD hitam nya.
Darrel berhenti sebentar, menikmati wajah Zeline yang penuh dengan keringat dan agak memerah karena kepanasan. Terlihat sangat sexy di matanya.
"Apa aku bisa lanjut?" Tanya Darrel dan Zeline menjawab dengan anggukan.
"Tapi, jangan terlalu jauh. Aku yakin kamu ngerti maksudku."
"Of course, aku akan melakukan itu pada malam pertama kita."
Tangan kanan Darrel mulai mengelus CD Zeline di bagian luar memberikan sensasi geli dan menggelitik. Tak butuh waktu lama, tangan Darrel mulai masuk ke dalam dan mengelusnya perlahan.
"Ahhhh Darrel, jangan menggodaku seperti itu," ucap Zeline ketika merasakan jari Darrel menoel - noel bagian sensitifnya.
"You look so sexy baby. You have to say my name again."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy
Romance(Selesai) WARNING!!! (17+)‼ MENGANDUNG KATA VULGAR DAN KASAR‼ ADA SEDIKIT ADEGAN ++‼ Hanya kisah seorang gadis yang berumur 17 tahun bertemu seorang pria berumur 30 tahun yang mendebarkan hatinya. Apakah kisah cinta mereka akan berhasil dengan perbe...