● 5 ○

141K 3.6K 44
                                    

"Cinta adalah huruf yang berpadu untuk menciptakan kisah baru."

---

Zeline sudah sangat cantik dengan menggunakan seragamnya, ia kembalu menyisir rambutnya di depan cermin.

"Zeline, you look perfect today," ucap Zeline tersenyum percaya diri.

Dia sudah menyelesaikan sarapan paginya, egg and bacon perpaduan yang sangat nikmat. Ia kemudian mengambil kunci mobil dan tak lupa mengunci pintu apartemennya.

Dengan senandung ria, ia berjalan di sekitar lorong apartemen dan menaiki lift untuk turun ke parkiran.

Sampailah disana, ia kemudian berjalan menuju mobil kesayangannya itu.

"Semoga hari ini menjadi hari yang baik," ucapnya kepada mobilnya itu. Dia memang selalu begitu, itu bukan sesuatu yang patut diherankan.

Ketika ia bersiap menyalakan mesin mobil, ia melihat Charles tengah berbicara dengan seseorang di depan mobil Charles itu sendiri.

"Dia bicara dengan siapa?" Tanyanya ke dirinya sendiri lagi.

Ia terus memperhatikan Charles, kemudian membelalakkan mata terkejut melihat orang yang diajak ngomong Charles.

"Oh damn! Is that Darrel?"

Zeline hanya menelan ludahnya gugup, ia terus berpikir bagaimana jika Darrel melihatnya turun dengan lift dengan menggunakan baju seragam. Ia gak mau usahanya sia - sia selama ini.

Zeline menggigit bibir bawah dan terlihat kebingungan, apalagi kaca mobilnya bisa dibilang cukup transparan.

"Semoga dia gak melihat gue," ucap Zeline panik.

Ia kemudian menyalakan mobilnya lalu menuju ke sekokah dengan kecepatan super berharap Darrel tak melihatnya tadi.

.
.
.

Zeline dengan santai ke area lobi, dia memang sengaja begitu karena dia mendapatkan pesan dari mamanya kalau ia akan mendapatkan paket hari ini.

Ketika ia mengambil paket dari resepsionis, ia berbalik menuju ke lift dan langsung menghentikan langkah ketika ia melihat Darrel di depannya.

Zeline hanya terdiam panik, ia kemudian melirik bajunya lalu menghela nafas lega. Untungnya, dia selalu mengganti seragamnya dengan baju casual setiap ia selesai sekolah. Ya kecuali ketika dia males itu beda cerita.

"Ohh... hai Darrel! Suatu kebetulan lagi kita bertemu disini," sapa Zeline yang tak lupa bersenyum manis.

"Aku tau kita akan ketemu, berarti pertemuan kita adalah takdir kan?" Tanya Darrel dengan senyum manisnya itu.

"Ahh! Kau masih mengingat kataku di klub itu kemarin, suatu pujian kau bisa mengingat kata - kataku."

"Tentu saja akan kuingat, Zeline."

Darrel kemudian menatap Zeline bingung, "Kamu tinggal disini?"

"Ya, apa ada masalah?"

"Tidak, aku hanya bertanya saja sebab kebetulan teman aku juga tinggal disini. Jadi sangat mudah untuk kita saling bertemu."

Zeline menelan ludahnya, jelas ia sangat tau siapa teman yang dibicarakan Darrel yang tak lain tak bukan adalah Charles karena ia melihat mereka berbincang pagi ini.

"Aku tak akan menyia - nyiakan kesempatan ini, jalanlah denganku," ajak Darrel langsung yang jelas saja Zeline mengangguk menyetujuinya.

Siapa yang mau melewatkan kesempatan ini!????

Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang