18

4.7K 478 58
                                    

"Papa sudah pilihkan sekretaris baru buat kamu," ucap Donghae pada Mark.

"Memangnya Song Ahjumma kemana, Pa?" tanya Mark.

"Dia resign. Mau pindah ke Jepang sama anaknya." Mark terkejut.

Sekretaris Song adalah sekretaris Mark sejak awal dia menjadi pemilik anak perusahaan Ayahnya. Wanita berusia 40 tahun itu sudah seperti keluarganya sendiri.

"Kenapa nggak pamitan sama aku?"

"Dia nggak mau kamu sedih, Mark. Dia juga nggak mau nangis-nangis pas bilang sama kamu, karena gimanapun kamu sudah kayak anaknya sendiri," jelas Donghae. Mark tertegun.

"Dia bakal sering kabar-kabar sama kamu kok. Nggak apa-apa, Mark."

Mark mengangguk. "Iya. Mungkin ini yang terbaik buat dia."

"Gimana kabar hubungan kamu sama Sena?"

"Ya gitu Pa. Masih nggak jelas, tapi nggak se nggak jelas dulu. Ribet," jelas Mark.

"Kamu udah cinta sama dia nggak?"

"Aku..., nggak tahu."

"Hadeh anak ini. Oh ya, mau ketemu sekretaris baru kamu?" tanya Donghae.

Mark mengangguk. "Boleh."

Setelahnya Donghae nampak menelpon seseorang dan tak sampai 5 menit, pintu ruang kerja Donghae diketuk.

Masuklah seorang wanita yang Mark pikir usianya ada di antara 22 sampai 25 tahun.

"Ini. Namanya Lee Soodam," ucap Donghae memperkenalkan.

Soodam menundukkan tubuhnya tanda hormat. "Perkenalkan saya Lee Soodam. Saya akan melakukan yang terbaik."

"O-oh? Iya."

"Dia umurnya nggak terlalu jauh sama kamu kok Mark. Jangan terlalu formal. Soodam ini anak teman Papa," ucap Donghae.

Tidak ada masalah. Soodam seorang pekerja yang baik. Sudah sebulan semenjak gadis ini bekerja. Tidak ada masalah, semua tertata rapih.

"Kak Mark, ini udah selesai semua saya periksa," ucap Soodam.

"Masih banyak yang harus kita periksa?" tanya Mark.

Soodam mengangguk. "Emang biasanya banyak gini?"

"Nggak. Biasanya saya pulang mentok jam tujuh," jawab Mark.

Ini gila. Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam dan Mark masih sibuk dengan berbagai berkas.

"Ini yang terakhir," ucap Soodam.

"Akhirnya."

Mark dengan cepat memeriksa dan mengurus berkas-berkasnya.

"Kak Mark," panggil Soodam.

"Ya?"

"Sebenarnya saya mau ngomong sesuatu tentang Dean-- ah nanti aja deh," ucap Soodam. Dean adalah sekretaris pribadi Donghae.

"Ponsel saya mana ya, Dam? Perasaan saya taruh di meja," gumam Mark.

"Nggak tahu, Kak."

"Mungkin udah di tas," ucap Mark lalu beranjak untuk pulang.

Mereka turun ke bawah. Kondisi kantor sudah sepi mengingat ini nyaris tengah malam.

Cold Marriage (Mark Lee)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang