100 votes and 40 comments to unlock the next part♡
Cambridge, US, Juni 2017
Gadis itu terbangun dari tidurnya dan segera bersiap-siap untuk berangkat ke kampus.
Kim Sena, mahasiswi dari Korea Selatan yang masih tergolong muda untuk kalangan pelajar di tingkatnya.
"Mom, Dad! I'm late!" serunya begitu turun dari tangga.
"Eat your breakfast on your way, Sweetheart," ucap seorang wanita paruh baya sembari memberikan sepotong roti pada Sena.
"Thank you. I'm leaving now."
Menjadi mahasiswi di negeri orang ada sisi baik dan buruk menurutnya. Namun setidaknya ini lah yang terbaik. Orang tua kandungnya sedang banting tulang di Korea sana sementara dirinya sangat beruntung karena bertemu dengan orang tua asuh yang amat baik.
Harvard University, rumah bagi jutaan milyarder mungkin. Disana lah Sena menempuh pendidikan. Dia mengambil jurusan bisnis disini.
"Sena!" sapa temannya, Ji Anna. Mereka berteman cukup dekat mengingat mereka sama-sama berasal dari Korea, hanya saja Anna jurusan hukum.
"Seingatku kamu nggak ada kelas hari ini," gumam Sena.
Anna terkikik. "Memang."
"Aku ke kelas dulu ya, sudah terlambat," ucap Sena yang dibalas anggukan oleh Anna.
♡
"How was your class?" tanya Jay. Seseorang yang mungkin bisa dikatakan sebagai kekasih Sena sejak beberapa bulan yang lalu.
"Bored as usual. How was yours?"
"Of course, same."
Mereka bercanda ditemani segelas kopi dari kafe.
Sena merasa beruntung memiliki Jay setelah sebelumnya ia hanya merasakan pahitnya hubungan. Terkena janji dan pemberi harapan palsu.
"Can i come to your house today?"
"For what?"
"Um, i don't know. Just want to do a random things with you."
Lagi-lagi Sena terkekeh. "You can. I'll introducing you to my parents."
Perkataan Jay ada benarnya. Tepat jam 6 sore, ia datang ke rumah Sena. Kedatangannya tentu disambut baik oleh orang tua angkat Sena. Tentu, Jay adalah anak yang sangat sopan.
"This is my room," ucap Sena sembari memperlihatkan kamarnya dan mempersilakan kekasihnya itu masuk.
"Such a cute room," puji Jay.
Mereka mengobrol seperti biasanya kemudian bermain X-Box yang memang dibelikan oleh Ayah asuh Sena ketika dirinya baru sampai di Amerika.
"Baby," panggil Jay.
"Hm?"
"Can we do that?"
Sena mengernyit. "What?"
"Things that many couples do."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Marriage (Mark Lee)
Fiksi PenggemarMenikah mungkin adalah momen yang ditunggu kebanyakan orang. Menempuh hidup baru dengan pasangan, memiliki keturunan, dan hidup bahagia dengan keluarga. Tapi, hal itu tidak berlaku bagi Kim Sena. Pembisnis muda berusia 27 tahun yang sama sekali tida...