"Kalian saling mengenal?" tanya Mark.
Renjun mengangguk sementara Sena hanya diam saja tak berkutik.
Mark dan teman-temannya yang melihat ada-nya perasaan tak enak dari interaksi Renjun-Sena tidak bertanya apapun tentang hubungan mereka.
"Kamu pesan apa Na?" tanya Mark.
Sena diam, menunduk, menatap piring kosong.
"Sena?" Mark menyenggol pelan lengan gadis itu.
"E-eh, iya Mark?" tanya Sena.
"Itu..., kamu mau pesan apa?" ulang Mark.
"Aku lagi pingin sashimi aja, sisanya terserah kamu Mark," ucap Sena.
"Minumnya?"
"Ocha."
Sena fokus pada ponselnya sementara Mark dan kawan-kawan asyik mengobrol.
Teman-teman Mark sudah tau perihal hubungan Mark dan Sena yang hanya sebagai pasangan nikah kontrak. Oleh sebab itu mereka tidak menyinggung pernikahan Mark dan Sena sama sekali.
Sena dapat mendengar ocehan-ocehan tidak berfaedah yang diobrolkan oleh Mark dan temannya.
"Nah, datang. Selamat makan!" seru pria yang Sena ketahui bernama Jaemin.
Mereka menikmati makanan masing-masing dalam keheningan namun sesekali Jeno dan Jaemin berusaha mencairkan suasana.
Bukan, bukan canggung perkara tidak bsia berteman. Hanya saja timing dan kondisi saat ini kurang pas.
Sena menunduk terus, Renjun juga seperti tidak punya napsu makan, Mark yang heran dan penasaran.
"Aku mau ke toilet," ucap Renjun seolah lelah dengan kecanggungan kemudian beranjak dari kursinya dan berjalan menuju toilet yang jaraknya cukup jauh dan tertutup oleh sekat-sekat kayu.
Tak berselang lama Sena berdiri, "Mark, aku mau benerin make up."
Mark melihat Sena yang sedikit aneh namun ia tidak terlalu memikirkannya.
"Mereka aneh," gumam Jisung.
"Bukannya Renjun hyung baru pindah ke Korea waktu kuliah? Sementara Sena kuliah di Amerika. Seharusnya mereka tak pernah bertemu 'kan?" tanya Jaemin.
Mereka mengobrol sembari memerhatikan Sena yang berjalan memasuki area lain di restoran yang sejalan dengan toilet.
Mark yang berfirasat tak baik diam-diam mengikuti Sena dengan alasan meminta kecap asin pada pelayan.
Dia menyempil di salah satu sekat.
Benar dugaannya, Sena bertemu dengan Renjun.
"Huang Renjun," panggil Sena.
"Kim Sena...."
Sena nampak sendu begitupun Renjun. Seperti sepasang makhluk yang saling merindukan.
Mereka bercakap-cakap dengan bahasa Mandarin yang Mark tentu saja tidak mengerti sama sekali. Tapi yang Mark dengar, Sena dan Renjun melafalkan namanya beberapa kali.
Apa-apaan?
Beberapa detik berikutnya, kelakuan dua manusia tadi membuat Mark tertohok hingga mengusap matanya berkali-kali.
Dia melihat Renjun menarik Sena ke dalam pelukannya kemudian mengelus surai karamel gadis itu, dan Sena tidak menolak sama sekali.
Tapi Mark mencoba berpikir positif. Dulu dia sempat memeluk Sena dan gadis itu tidak menolak juga.
Oh, tapi situasi saat itu berbeda, haha.
Sena terlihat terisak di dalam pelukan Renjun dan dia membalas pelukan itu dengan mudahnya. Membuat hati Mark sangat panas mengingat pelukan-nya tidak di balas dulu.
Kemudian sebelum Mark beranjak, Mark melihat sahabat dekatnya itu mencium kening Sena sekilas kemudian mengusap air mata Sena dan membuat gadis itu tersenyum.
♡
"Mark, aku mau mampir ke Mall dulu buat beli make up. Kamu ikut?" tanya Sena lembut seolah tak terjadi apa-apa dengannya di restoran tadi.
Mereka sedang dalam perjalanan pulang dari restoran yang penuh petasan bagi Mark.
"Kerjaanku numpuk Sena, aku drop di Mall-nya aja ya?" ucap Mark. Tentu dia berbohong, pekerjaan seberat apapun sebenarnya Mark abaikan jika sudah tentang Sena.
Entah sejak kapan Mark begitu tapi memang Mark selalu mengedepankan Sena sejak mereka bertemu.
Bibir Sena sedikit mengerucut kecewa, "ya udah."
Setelah menurunkan Sena ditempat yang ia tuju, Mark melesat menuju rumahnya.
Mark masuk ke dalam ruang kerjanya yang berada di rumah mereka. Rumah mereka memiliki dua ruangan kecil yang bersebelahan dan itu dijadikan ruang kerja untuk masing-masing dari mereka.
Banyak pertanyaan muncul di benak Mark.
Ada apa diantara Renjun dan Sena?
Kenapa mereka begitu dekat?
Apa ada hubungannya dengan masa lalu kelam Sena?
Atau,
"Apa Renjun yang membuat Sena menutup hatinya untuk pria lain?"
Tbc
Wayolo wayolo si Injun....
Masih ada yang baca kah? Soalnya makin kesini, pembacanya kayaknya pada hilang huhu.
Tanya dong, pendapat kalian tentang ff ini gimana sih?
29 Juni 2019
All the love,
Feli
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Marriage (Mark Lee)
Fiksi PenggemarMenikah mungkin adalah momen yang ditunggu kebanyakan orang. Menempuh hidup baru dengan pasangan, memiliki keturunan, dan hidup bahagia dengan keluarga. Tapi, hal itu tidak berlaku bagi Kim Sena. Pembisnis muda berusia 27 tahun yang sama sekali tida...