Mark bingung. Setelah mereka pulang dari taman, Sena nampak agak linglung. Bahkan gadis itu belum mengucapkan kata apapun setelah kejadian di taman itu hingga kini.
Bahkan tadi gadis itu tidak keluar dari kamar mandi selama 3 jam. Untung saja dia dengan brutal menggedor pintu itu hingga Sena bangun dari tidurnya di dalam bathup.
Sekarang Sena tidur lagi di kasur. Hm, ternyata jika Sena tidur normal itu pertanda bahwa dirinya sedang tidak normal.
Mark yakin, yang tadi itu sedikit dari banyaknya kejadian buruk yang membuat Sena seperti sekarang.
"Ja-jangan...." Sena mengigau.
Mark langsung menoleh, ini Sena pasti sedang mimpi buruk.
"Ssttt...." Mark menepuk-nepuk pundak Sena bermaksud menenangkannya.
"Jangan tolong jangan...." Sena makin menjadi-jadi, bahkan ia meneteskan air mata.
"Sena," panggil Mark.
"Jangan!" teriak Sena kemudian langsung terbangun dengan napas tersenggal.
"Sena? Itu cuma mimpi, nggak apa-apa," ucap Mark.
Sena berusaha mengatur napasnya yang tercekat, "maaf Mark."
"No problem. Sekarang tidur lagi ya? Mau aku ambilin air?" tanya Mark. Sena menggeleng.
"Kalau udah bangun gini, nggak akan bisa tidur lagi," jelas Sena.
Mark bingung, dia harus apa?
"Ya udah, nonton aja yuk? Suka film apa?" tanya Mark.
"Eh? Sekarang jam berapa?" tanya Sena.
"Jam dua Na," jawab Mark.
"Kenapa nggak tidur? Malah ngajak nonton?" tanya Sena bingung.
"Kamu 'kan nggak bisa tidur. Kalau aku tinggal tidur nanti takut, ayo nonton aja. Toh besok aku masih libur," jelas Mark.
"Uhm ya udah."
"Nonton apa?"
"Harry Potter?
"Call."
Mark menyalakan televisi yang terpasang di tembok seberang kasur mereka.
"Kenapa nonton Harry Potter? Ini film lama," tanya Mark.
"I like it," jawab Sena.
"You like Harry?" tanya Mark lagi.
"Nope, i like Draco."
"Why? Draco jahat," ucap Mark.
"Dia tampan."
"How about me?"
"Ung?" Sena menoleh, menatap yang bertanya.
"Gantengan Draco atau Mark Lee?" tanya Mark.
Sena nampak berpikir. Mark selalu gemas jika Sena sedang berpikir seperti ini, bibirnya akan mengerucut.
"To be honest, Draco. Tapi kamu juga lumayan kok," jawab Sena polos.
"By the way, thanks," ucap Sena tiba-tiba.
"For?"
"Bantu aku tadi. Uhm, di taman. Maaf juga aku bikin repot," jawab Sena.
"Iya sama-sama, nggak apa-apa kok," jawab Mark.
♡
"Gimana Mark?" tanya Yoona pada anaknya yang sedang berkunjung.
"Biasa aja Ma. Nothing happened," jawab Mark.
"Masih keras ya dia?"
"Dia mulai membiasakan diri. Tapi atas dasar teman aja Ma. Maksudku, dia tetap nggak mengakui pernikahan ini," jawab Mark.
"She's beautiful right?" tanya Donghae tiba-tiba.
Mark tersedak, "Of course she is. Sometimes i need to hold my self."
Yoona dan Donghae kompak tertawa, "anak pintar, kesabaran-mu di uji."
"Tapi Ma, Pa, kenapa sih Sena sampai kayak gitu? Maksudnya what happened to her past?" tanya Mark.
"Kami tidak akan kasih tau Nak, nanti biar kamu tau sendiri. Soalnya kalau kamu tau, kamu nggak ada perjuangannya sama sekali," jawab Donghae.
"Uhm, iya nggak apa-apa."
"Habis ini kamu mau kemana Mark?" tanya Yoona.
"Ketemuan sama teman-teman," jawab Mark.
"Ajak Sena gih," ucap Yoona.
"Emang dia mau?"
"Ya di coba aja dulu."
♡
"Mau kemana?" tanya Sena.
"Makan-makan bareng teman-temanku," jawab Mark.
"Harus banget aku ikut?" tanya Sena.
"Harus hehe," ucap Mark.
Sena cuma bisa pasrah, hitung-hitung balas budi karena kejadian kemarin.
"Cuma makan sama ngobrol bentar kok," ucap Mark.
"Hm."
Mereka sampai di salah satu restoran Jepang ternama yang ada.
Rupanya sudah ada beberapa teman Mark disana.
"Kenalin ini beberapa temanku, ada dua yang belum datang," ujar Mark setelah ia dan Sena duduk manis bersebelahan.
"Ini Jaemin, Jeno, sama Jisung," ucap Mark sembari menunjuk satu-persatu temannya.
Sena tersenyum sembari sedikit menundukkan kepala singkat sebagai sikap sopan.
"Nah itu dia udah datang sisanya," seru Mark.
Sena tertegun melihat salah satu teman Mark yang baru datang dan duduk di hadapannya tanpa sengaja. Tidak cuma Sena, tapi yang ditatap Sena juga melakukan hal yang sama.
"Kim Sena?"
"Huang Renjun?"
Tbc
Wayolo, si Inj00n sama Sena ada apa nih?
18 Juni 2019
All the love,
Feli
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Marriage (Mark Lee)
Fiksi PenggemarMenikah mungkin adalah momen yang ditunggu kebanyakan orang. Menempuh hidup baru dengan pasangan, memiliki keturunan, dan hidup bahagia dengan keluarga. Tapi, hal itu tidak berlaku bagi Kim Sena. Pembisnis muda berusia 27 tahun yang sama sekali tida...