Mark dan Sena jadi jarang bicara semenjak kejadian sebelum meeting tadi. Saat ini mereka hening di mobil yang akan mengantarkan mereka berkeliling Dubai.
"Mark, makasih," ucap Sena memecahkan kecanggungan.
"Kenapa?" tanya Mark.
"Tadi..., nolongin aku," jawab Sena ragu.
Mark lega, ia pikir Sena akan merasa tidak nyaman karna perlakuan 'reflek'-nya.
"Iya Na. Sudah tugas aku 'kan? Tadi kamu diapain sama dia?" tanya Mark lagi.
"Aku lagi ngambil kue karna lapar, tiba-tiba dia datang terus ngajak kenalan. Aku nggak apa-apa awalnya, cuma kok rasanya nggak nyaman-- untung kamu datang. Ih dia ngerusak mood aja."
Mark tersenyum mendengar cerita Sena yang sedang merasa sebal. "excuse me, sir. Where we go now?"
"Miracle Garden. One from hundred romantic place in Dubai."
Mark mengangguk sementara Sena asyik mengambil foto dirinya. Satu fakta Sena yang Mark ketahui, lumayan narsis di kamera.
Beberapa menit kemudian mereka sampai di Miracle Garden. Cuaca sedang baik sehingga taman itu terlihat sangat indah dengan segala warna-warninya.
Sena terkagum-kagum olehnya. "ini gila, Mark."
Karena mereka datang di hari kerja, suasana tidak terlalu ramai dan cenderung sepi.
"Mark aku mau foto," ucap Sena.
"Sini aku fotoin," ucap Mark dengan menunjuk kamera-nya.
Setelah puas berfoto sendiri, Sena mengajak Mark ikut serta. Mark juga pandai bergaya jadi hasilnya sangat bagus.
♡
Mereka menghabiskan malam dengan dinner mewah di Dubai Marine, lebih tepatnya di dalam sebuah yacht."Kamu senang nggak liburan gini?" tanya Mark.
Sena mengangguk, "sudah lama nggak ngerasain, Mark."
"Tadi kamu beli apa di Burj Khalifa?"
"Cuma gelang buat anak-anak kok. Kamu nggak beli oleh-oleh buat temanmu yang gila itu?" tanya Sena polos.
"Mereka keliling dunia hampir setiap hari Na. Kayaknya kalau beliin mereka hal biasa, mereka udah punya," jelas Mark.
Mereka melanjutkan makan malam mewah itu dengan tenang.
"Mark, fotoin aku."
Mark menggelengkan kepala melihat kenarsisan Sena yang dianggap lucu olehnya. Kenapa Sena tidak menjadi idol saja?
"Gimana kerjasama Nafleure sama BTS?" tanya Mark.
"Sudah di terima sama kepalanya mereka. Tinggal tunggu aku pulang, terus kami meeting." Sena tersenyum sumringah dan Mark menyadarinya.
"Kenapa senyum-senyum gitu?"
"Kan nanti ketemu Kim Taehyung. Tapi sejujurnya ada yang membuatku malas sih..., ah lupakan." Wajah Sena berubah sedikit masam.
"Lupakan."
senakim
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Marriage (Mark Lee)
Fiksi PenggemarMenikah mungkin adalah momen yang ditunggu kebanyakan orang. Menempuh hidup baru dengan pasangan, memiliki keturunan, dan hidup bahagia dengan keluarga. Tapi, hal itu tidak berlaku bagi Kim Sena. Pembisnis muda berusia 27 tahun yang sama sekali tida...