"Gue denger-denger kemarin lo di anter sama cowo ya ke RS. Garuda ??"
Dhita melengos ketika Caca baru dateng langsung menanyakan hal yang paling Dhita hindari.
"Hah ? Ama siapa lo ?" Tanya Mina yang kaget.
"Tau dari siapeee ?" Kini malah Dhita yang balik bertanya
"Si Amel, pas mau dines ngeliat lo masuk mobil sama cowoo. Jawab duluu siapaa " jawab caca yang mendesak Dhita untuk menjawab pertanyaan.
"Sama Bimo...."
"KOK BISA ?!"
Dhita refleks menutup mulut Mina dan Caca karena suara mereka mengundang tatapan dari orang-orang di pelataran gizi. Dhita menceritakan kronologis bagaimana dirinya bisa berangkat bareng dengan Bimo.
"Baliknya lo sendiri ?"
"Iya, gue suruh dia balik aja kan dia abis dinas malem trus juga gue lama nunggu dr. Fathan kelar operasi. Kebetulan pas mau pesen gojek ketemu dr. Galih jadi bareng deh baliknya"
"Kok lo tau dia abis dines malem ?" Tanya Caca penasaran
"Ketara banget dari dulu kalo dia gak tidur kantong matanya tebel sama hidungnya agak merah" ucap Dhita santai namun mengundang tatapan mengejek dari Caca dan Mina.
"Masih inget Min dia
"Masih inget lah Ca, mantan terindah"
Dhita melempar tisu ke arah kedua sahabatnya tersebut lalu saling tertawa. Tiba-tiba ada seseorang yang duduk disamping Dhita yang membuat ketiganya kaget.
"Kak Arman ?!?!"
"Etdah kaget amat liat gue" ledek Arman melihat reaksi ketiganya. Dhita menjitak kepala seniornya tersebut tanpa dosa dan menatapnya sebal.
"Enak amat lu dua minggu ga masuk kerja, gue koordinasi pajak sendirian tau gak!" Omel Dhita yang dibales tawa oleh Arman.
"Gue dua minggu gak masuk sakit bocah, dikata enak apa di infus trus makannya bubur mulu ?"
Mereka berempat tertawa bersamaan dan melanjutkan makannya. Sesekali Arman mengacak rambut Dhita, Dhita yang mencubit lengan Arman, lalu saling mencubit satu sama lain bersama Caca dan Mina. Tanpa mereka sadari ada seseorang yang menatap kedekatan mereka kurang suka.
"Itu bang Arman, staff pajak kita. Dia yang ngurusin pajak disini. Paling nanti dia bakal nyamperin elu buat minta data-data untuk pelaporan pajak" kata Rama tiba-tiba yang membuat Bimo kembali fokus dengan makannya.
"Gue gak nanya" jawab Bimo singkat dan melanjutkan makannya.
"For your information aja sih Bim. Abis lo ga nyelo banget natap tuh arah meja. Ah gue denger-denger mereka udah deket lama tapi belum jadian juga"
"cukup, gue gak butuh info itu" ucap Bimo datar. Rama hanya tertawa lecil melihat reaksi Bimo. Tak lama Rio duduk di samping Bimo dan menyenggol Bimo dengan lengannya "abis ini ke ruang dr. Alya , Bim. Kita berdua di panggil"
"Ada apaan ?" Tanya Bimo heran
"Gak tau gue, tadi dia nelpon ke igd pas gue mau cabut kesini" jawab Rio
"Paling lo berdua masuk di tim Akreditasi kayaknya" ucap Rama pelan
"Lah kan gue kagak pernah ikut Akre Ram ???" Jawab Rio yang kurang setuju jika dirinya ikut akreditasi. Karena ikut akreditasi sama aja waktu untuk bermain gamenya akan berkurang.
"Yaelah selow aja kok, paling dr. Alya manggil lo berdua karena lo berdua ada sertifikat khusus jd dia mau masuki lo berdua di progjanya. Gue aja dulu gitu kok" jawab Rama. Rio masih ngoceh mengarah untuk penolakan dirinya masuk di tim akre. Berbeda dengan Bimo yang fokus dengan makannya namun sesekali tatapannya masih mengarah ke arah meja milik Dhita.

KAMU SEDANG MEMBACA
first.
Teen FictionDulu mereka bersama, namun karena ego kini mereka berpisah. wonwoo x sana alternatif universe