tujuh.

286 53 6
                                    

"Baru pulang ?"

Bimo menemukan sang mama yang baru saja dari dapur lengkap dengan apronnya. Bimo tersenyum lalu memeluk sang mama.

"Capek banget kamu kayaknya. Badannya juga agak anget" kata Mama Rila setelah melepaskan pelukan dari Bimo.

"Iya mah, pasien semalem banyak banget sampe subuh gak berhenti dateng. Puncaknya ya subuh itu mah ada KLL ada 10 pasien mana aku berdua doang dokternya yang jaga. Abis jaga aku langsung rapat akreditasi ma"

Mendengar cerita sang anak, ibu dari 3 anak tersebut menarik Bimo ke meja makan. Sudah ada Kalia, adik wonwoo yang tengah makan.

"Kamu makan dulu, bareng sama kalia. Bentar mama ambilin piringnya ya"

Bimo mengangguk lalu duduk di samping adiknya. Sang adik masih fokus makan sembari menonton salh satu boyband kesukaannya. Tiba-tiba Bimo teringat Dhita yang suka sama salah satu boyband yang kebetulan satu membernya mirip dengan Bimo.

"Makan dulu, jangan ganggu adeknya"

"Padahal aku cuman liatin Kalia doang. Anaknya aja gak sadar ada aku"

"Sadar kok, mas Bimo gak bersuara sih makanya gak aku tegor. Aku harus membagi fokus aku antara makanan dan mereka" Bimo tertawa lalu mengacak kepala Kalia gemas.

"Kamu ntar malem jaga lagi ?" Sang mama duduk di depan Bimo sembari meyerahkan ayam kecap kesukaan Bimo.

"Libur ma 2 hari, seharian besok aku mau tidur dirumah"

"Ck, pantes jomblo. Libur kok ya di pake bobo, jalan-jalan dooong" celetuk Kalia yang mendapat tatapam tajam dari Bimo

"Hush, Kalia gak boleh gitu" tegur sang mama

"Abis Mamas tuh gak pernah punya pacar lagi ma semenjak putus ama mantannya mamas pas SMA itu. Iyasih pacaran, pacarannya ama buku teruuus" ledek Kalia yang langsung mendapat kelitikan dari Bimo. Tiba-tiba Bimo terdiam dan memikiran sesuatu. Haruskah ia cerita ke sang mama mengenai Dhita ?

Kalia sudah menyelesaikan makannya dan izin pamit untuk kembali ke kamarnya karena acara yang ia tunggu segera dimulai. Sang mama masih menemani Bimo hingga selesai makan.

"Ada sesuatu yang ganjel Mas ?"

Seakan mengerti sang anak ada sesuatu, sang mama langsung bertanya kepada Bimo. Bimo menghela nafasnya berat. "Aku ketemu Dhita lagi mah"

"Waktu itu juga pernah ketemu Dhita kan di Mall, tapi waktu itu kamu gak mau negur dia"

"Beda mah. Aku satu tempat kerja sama dia"

"Kok bisa ?" Tanya Mama Rila kaget

"Dia Staff HRD di tempat rumah sakit aku kerja"

Mama Rila menghelas nafasnya "mau gak mau memang kamu pasti akan bertemu sama Dhita, Mas. Dia apa kabarnya ?"

"Dhita baik-baik aja kok ma. Walaupun aku juga belom tanya kabar dia tapi she's look fine." Benar saja, selama hampir 2 bulan ini Bimo belum pernah menanyakan kabar Dhita gimana.

"Gimana pertama kali ketemu dia ?"

"Masih sama ma, dia perrama kali liat aku hampir mau jatoh. Masih selebor, jalannya masih suka keserimpet"

Mama Rila tersenyum mendengar Bimo yang berseri-seri ketika menceritakan Dhita. "Kamu...udah bicara sama dia ?"

Bimo menggelengkan kepalanya "dhita gak pernah kasih aku kesempatan buat aku bicara. Dia masih marah sama kamu. Ngobrol sama aku aja dia jutek banget. Ya wajar sih kalo dia masih marah sama aku."

first. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang