Dhita tipikal orang yang gampang bergaul dan di dekati, tapi jika ada yang mendekat untuk merebut hatinya justru kebalikannya. Banyak lelaki yang patah hati karena dia. Dari dokter, perawat, staff penunjang medis sampai staff umum yang mendekati Dhita memilih mundur karena Dhita sulit didekati apalagi untuk membuka hati.
Hatinya masih setia di isi oleh Bimo Ghaufari.
Waktu sore itu di bukit, ketika Bimo mengungkapkan semuanya hati Dhita lega. Hampir 6 tahun perasaan yang masih ganjal di hatinya, hari itu hilang seketika. Beban yang ia tahan hilang begitu saja. Tetapi rasa kecewanya terhadap Bimo masih ada.
"Jadi lo sama dia balikan?" Tanya caca ketika mereka hangout di salah satu cafe.
Dhita meminum ice matcha miliknya "enggak. Dia gak ngomong buat balikan sama gue. Tapi gue bilang semoga gue sama dia bisa jadi teman dan rekan kerja yang baik" ucapnya.
"Tapi, lo liat ada gelagat dia mau ngajak lo balikan ?"
"Enggak"
Mina dan caca saling melirik satu sama lain. "Oh ia gue lupa mantan lo itu Bimo Ghaufari, si muka tembok" ujar mina yang dibales tawa oleh keduanya.
"Lo lega ?" Kini minta bertanya kembali
"Yup. Gue merasa beban gue hilang satu. Lo tau, besok gue bangun tidur gue merasa itu tidur ternyenyak setelah putus dari dia"
Mina tersenyum lalu menepuk-nepuk punggung tangan Dhita "gue seneng kalo sekarang lo jadi lebih baik dari kemaren"
Dhita membalas senyuman sahabatnya sedari SMA "makasih ya..."
Caca yang baru kembali dari toilet langsung heboh dan menujuk ke arah seseorang. Dhita terdiam sedangkan Mina refleks menatap dhita.
"Bimo sama Arlin ?"
"Makanya gue kaget kok dia bisa kenal sama Arlin ??? Ah karena mereka satu kampus kali ya ?"
"Bentar, Arlin si apoteker ?"
"Ya Arlin mana lagi ??"
Arlin dan Bimo duduk bersama di meja dekat jendela. Terlihat dari aura muka Bimo yang tidak nyaman dan berbeda jauh dengan Arlin yang tersenyum manis. Arlin merupakan salah satu Apoteker di Rumah Sakit dan memegang Stock Opname Ruang Operasi. Mina dan Caca masih membahas mereka berdua dan Dhita menghiraukan perdebatan kedua temannya dan memilih untuk melahap makanan depannya. Ia merasakan tepukan halus di kepalanya. Ia tersenyum tak kala mengetahui siapa yang menepuk pelan ke kepalanya.
"Widiiih si tangan dewaaa, udah lama banget gak keliatan" ledek Mina yang dibalas tatapan sebal oleh lelaki tersebut.
"Tangan dewa apanya. Halo cantik! Kayaknya aura hari ini cerah banget"
"Hahah Mas Deva bisa aja!"
Mas Deva adalah salah satu perawat kamar bedah yang cukup cekatan sehingga banyak dokter spesialis yang menyukai Gani dan berebut agar Gani selalu ikut di operasi mereka. Selain dengan Arman, Dhita juga dekat dengan Deva. Deva tau semua cerita Dhita makanya Dhita udah menanggap Deva layaknya kakak dia sendiri. Deva menatap Dhita tersenyum lalu kembali mengacak puncak kepala Dhita "mas tau kamu lagi seneng, parah udah gak cerita lagi"
"Iya tau mas! Inget gak dulu Dhita pernah cerita perihal si-- aduh Dhita sakiiit!!" Mina menjerit kesakitan akibat kakinya yang di injak oleh Dhita.
"Oh mantannya itu ?"
"Iyaa!!"
"Sst ember banget sih?!"

KAMU SEDANG MEMBACA
first.
Teen FictionDulu mereka bersama, namun karena ego kini mereka berpisah. wonwoo x sana alternatif universe