duabelas.

328 42 24
                                    

Faradhita
Bim, besok dr. Alya minta rekapan semua kredensial dokter. Udah beres semua kan ?

Bimo
Udah


Faradhita
Ok, lo masuk apa ? Bisa liat dulu gak ?

Bimo
Masuk pagi
Lunch ?


Faradhita
Hah ?


Bimo
Makan siang bareng, sekalian bahas kredensial dokter.


Faradhita
Ah, okay
Di gizi ?

Bimo
Gak di gizi


Kini Bimo menatap Dhita yang sedang memesan makanan disalah satu restoran khas jepang. Dhita sudah selesai memesan lalu mengulurkan tangannya ke depan Bimo.

"Apaan ?"

"Berkas kredensial dokter" ucap Dhita. Bimo langsung menyerahkan satu file berkas kredensial dokter lalu di bahas oleh mereka berdua. Posisi mereka kini Bimo berpindah duduk di samping Dhita.

Bimo menatap Dhita yang serius membaca hasil kredensial dokter. Bimo tersenyum tak kala melihat perubahan raut wajah Dhita.

Sekujur tubuh Dhita menegang ketika ia merasakan ada yang menyelipkan sisa - sisa rambut ke telinga. Ia menatap Bimo kaget dan yang di tatapnya pun kaget.

"Sorry, gue gak maksud. Itu..gue agak risih ngeliat rambut lo jatoh gitu"

Dhita berdehem lalu melanjutkan membaca hasil kredensial tersebut. Masih sama, Dhita selalu membawa stabilo untuk menandai apa saja bagian yang penting.

"Udah nih, besok kita setor ke dr. Alya."

Bimo mengangguk lalu menaruh kembali berkasnya ke dalam tas. Makanan yang mereka pesan pun datang lalu mereka menyantap makanan yang mereka pesan.

"Bimo ? Eh Dhita ?"

Keduanya terdiam dan kaget melihat siapa yang menyapa mereka berdua. Ibunda Bimo.

Mamanya Bimo langsung duduk di bangku disamping Dhita lalu memeluk perempuan tersebut "astaga kamu apa kabar ? Bunda kangen banget sama kamu"

Dhita tersenyum kaku lalu menatap bimo seolah-olah berkata kok-ada-nyokap-elo dan dibalas gelengan tidak tahu dari Bimo.
"Mama ngapain kesini ? Kok jauh banget jalan-jalannya kesini"

"Mama ketemu temen mama disini mau bahas acara charity bulan depan. Baru selesai ketemu trus mau beli shampoo mama disitu eh mama liat kamu tapi kok sama cewe yaudah mama samperin. Gak taunya sama anak gadis cantik mama." Mama mengelus puncak kepala Dhita. Tak lama Mamanya Bimo memanggil pelayan untuk memesan makanan juga.

Dhita bingung harus bagaimana dan sejak sedari tadi ia melirik terus ke arah Bimo harus bagaimana. Bimo menggelengkan kepalanya dan tatapan maaf dari matanya karena dia pun bingung harus bagaimana.

"Bim, kamu ajalah yang beliin shampoo mama disana." Suruh sang mama

"Ma...ini Dhita gak bisa lama-lama lhoo.. "

Dhita melotot kearah Bimo dan menggeleng sambil tersenyum "gak papa Ma, aku bisa ijin telat kok istirahatnya. Kebetulan kerjaan udah beres semua" ucap Dhita.

Entah kebetulan atau tidak, baru saja Dhita mau mengirim pesan ke Mas dio namun ia malah mendapatkan pesan dari Mas Dio kalo ia tidak perlu balik ke RS karena kerjaan sudah beres dan memberikan jam extra pulang lebih cepat karena selama 2 minggu kemarin Dhita libur dan setiap weekend dia pun masuk.

first. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang