Florist

7.8K 423 21
                                    

Sepeda itu melaju dengan kencang dibawah teriknya sinar matahari.

Keranjang depan sepedanya penuh dengan bunga - bunga yang cantik.

Gadis itu mengusap peluhnya yang membanjiri dahinya.

"Huh.. jauh juga ternyata." Katanya.

Dia mengayuh kembali sepeda yang ia naiki sambil melihat kendaraan - kendaraan yang melaju.

Belasan menit ia lewati akhirnya ia sampai di gedung megah yang kini ada di depannya.

Gadis itu berdecak kagum melihat orang - orang yang berlalu lalang serta deretan mobil yang terparkir.

Ia berani menjamin jika didalam sana pasti banyak orang - orang kaya.

Ponselnya berdering membuat ia cepat - cepat merogoh tas kecil yang ia bawa.

"Hallo Mbak?"

"Seira, kamu udah sampai?"

"Sudah Mbak, ini baru saja sampai."

"Oh kalau gitu Mbak minta tolong cepat ya, tadi yang mesen bunganya udah nungguin soalnya.

Bersamaan dengan itu dia menaruh sepedanya dan segera mengambil bunga.

"Iya Mbak ini mau Seira antar sekarang ke dalam."

"Oke makasi ya, kamu hati - hati nanti pulangnya."

"Iya Mbak."

Sambungan telepon terputus kemudian ia segera berjalan menuju gedung di depannya.

Langkah kakinya ia percepat memasuki gedung mewah itu.

Dia menitipkan bunga - bunga yang ia bawa ke resepsionis disana kemudian hendak pergi kembali sebelum matanya menemukan sosok pria tampang dengan pakaian formal yang membuatnya terlihat gagah.

Senyum Seira mengembang saat ia melihat bagaimana orang - orang di sekitarnya menatap kagum pria yang sedang berjalan itu.

Hanya dengan memandangnya dari jauh begini saja sudah membuat ia bahagia, Seira tak mengharapkan hal yang lebih.

Mungkin pria itu sudah bahagia dengan kehidupan barunya, Seira paham dan ia berusaha ikhlas.

Saat ia keluar dari gedung itu, saat itu pula pria itu menoleh kearahnya.

***

Darka tak tau ada apa dengannya, ia bahkan sering mendapatkan tatapan kagum dari orang di sekitarnya namun ada hal yang mengusiknya.

Seperti ada orang yang memperhatikannya dan saat ia berbalik ia hanya menemukan seorang gadis yang sudah keluar dari gedung itu.

Hanya melihat punggung gadis itu saja sudah membuat hatinya berdesir, sebenarnya ada apa dengannya? Apakah ada hal yang ia lewatkan selama ini?

Darka menggeleng kemudian melanjutkan langkah kakinya yang tertunda.

Saat sudah sampai ditempat tujuannya, seorang gadis cantik menyambut kedatangannya namun sayangnya Darka tidak tertarik sama sekali.

"Kamu kenapa lama banget sih?" Kata gadis itu manja membuat Darka muak.

Darka tak menghiraukannya dan kemudian duduk dikursi yang sudah dikhususkan untuk dirinya.

"Kamu sudah datang Darka? Kenapa lama sekali?"

Wanita paruh baya dengan penampilan anggun menyambutnya.

"Tadi ada urusan sebentar Ma."

"Kasian Lili daritadi nunggu kamu kelamaan."

Gadis yang bernama Lili itu tersenyum mendengarnya.

One Shoot StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang