"Selamat tinggal dunia.."
Tsebbbbb
Dongpyo membuka kembali matanya dan terbelalak.
Sebuah anak panah baru saja menembus kepala makhluk menyeramkan itu. Dan dalam sekejap makhluk itu ambruk ke samping tubuh dongpyo.
Napas dongpyo tertahan, ia benar-benar kaget.
"Cih, ikan teri doang"
Dongpyo langsung menoleh saat mendengar suara lelaki yang mendekat. Dengan penerangan cahaya bulan, dongpyo akhirnya bisa melihat lelaki yang telah menyelamatkan dirinya.
"Eh— ada orang?"
Dongpyo mengerjapkan matanya saat seorang lelaki dengan busur serta panah sudah berdiri disebelahnya.
"Ngapain disitu?" tanya orang itu
"Gua tersesat.." jawab dongpyo canggung
Orang itu menatap dongpyo sebentar kemudian membantu dongpyo untuk berdiri, "hutan bahaya. Mending ikut gua dulu daripada lu dimakan siluman yang lebih serem dari yang tadi"
Dongpyo meneguk ludahnya lalu mengangguk dan segera mengejar lelaki yang sudah jalan duluan meninggalkannya.
"Umur lu berapa?"
"Delapan belas" jawab dongpyo
Orang itu mengangguk-angguk, "beda enam tahun sama gua"
Dongpyo hanya diam lalu merapatkan tubuhnya pada lelaki itu saat suara aneh seperti raungan terdengar disekitarnya.
"Gua wooseok. Nama lu siapa?"
"Dongpyo"
Lelaki bernama wooseok itu mengangguk lalu melanjutkan langkahnya sampai tak lama kemudian sebuah rumah kecil terlihat oleh mereka.
Wooseok membuka pintu lalu masuk kedalam rumah tersebut, diikuti oleh dongpyo.
"Selama lu gak bisa ngelawan mereka, mending lu disini dulu aja sampe matahari muncul" ujar wooseok
Wooseok benar, dongpyo tidak bisa melawan makhluk menyeramkan macam tadi apalagi kalau yang lebih menyeramkan daripada yang tadi.
"Sekarang jam berapa?" tanya dongpyo
Wooseok menunjuk jam dinding menggunakan dagunya, "masih jam sepuluh"
Hening beberapa saat, sampai wooseok berdiri dari duduknya, "gua ambil minum dulu"
Baru mau melangkah, seorang lelaki tinggi datang dari ruangan lainnya.
"Cok, lu kok masih di— eh ada orang anjay-!"
"Biasa aja kali, hyuk!"
"Anjing, makhluk apaan sih mereka?!"
Hangyul dan yunseong sejak tadi hanya bisa lari dan sembunyi. Bahkan sekarang pun mereka lagi sembunyi dibawah akar pohon yang besar.
Mereka menghindari makhluk-makhluk menyeramkan yang ada dimana-mana.
Yunseong menyandarkan tubuhnya, "gak tau. Tapi kayanya mereka gak ngeliat kita deh" ujarnya dengan napas terengah
"Iya juga. Tapi mereka tetep bisa nyium bau kita anjir" kata hangyul
"Bukan bau ketek ya pemirsa! Bau manusia maksudnya!" seru hangyul ke kalian wahai manusia yang lagi baca, ehe
Yunseong terdiam, lalu mengangkat tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Exit | Produce X 101 ✓
FanfictionCari jalan keluarnya. Atau mati menjadi santapan siluman. ❝ what if there's no exit? ❞