21

1.2K 381 73
                                    

Membuka mata perlahan dan menemukan jungmo juga seungwoo yang masih terjaga, junho mengatur napasnya yang tersenggal ia baru saja mimpi buruk.

Mengecek satu-persatu temannya yang masih tertidur pulas lalu bernapas lega kemudian berdoa dalam hatinya agar mimpi buruknya tak terjadi.

"Jun, belum tidur?"

Junho menoleh pada seungwoo lalu menggeleng, "kebangun"      jawab junho

Seungwoo mengangguk-anggukan kepalanya, "tidur lagi aja"      ujarnya lalu kembali menatap lurus ke depan, "siapin diri. di depan nanti ada rawa yang nunggu kita"     

Junho menatap seungwoo yang berucap begitu, "angker banget, bahaya buat manusia"      celetuk junho tiba-tiba

Membuat seungwoo dan jungmo kembali menatap junho dengan tanda tanya, kenapa ia bisa tau itu.

"Kerasa kok"      gumam jungmo, "aura nya kerasa banget"    

Seungwoo mengangguk kecil, "dan itu satu-satunya jalan yang paling cepet buat keluar dari sini"     


Hening sebentar mereka terhanyut dalam pikiran masing-masing memikirkan bagaimana nasib mereka, apakah bisa berhasil selamat ataukah terjebak disini dan menjadi santapan para siluman?


Seungwoo menatap satu-persatu yang sedang terlelap lalu menghempaskan napas lirih, "tiga hari.."    gumamnya

Tanpa sadar menarik kertas mantra yang ada dibatu didepannya lalu seungwoo berkata, "gua janji bakal keluarin kalian dari sini"

Namun geplakan langsung mengenai lengan seungwoo, "mantra nya!"      tegur jungmo

Seungwoo tersentak lalu panik sendiri, karena kertas mantra yang menjadi pelindung tempat mereka saat ini sempat melemah karena dilepas lalu diremas seungwoo.


Melihat seungwoo yang sudah kurang konsentrasi, jungmo pun membiarkan seungwoo juga junho untuk beristirahat sampai matahari terbit. Ternyata jungmo bergantian dengan seungwoo untuk berjaga malam ini.



















































Dan benar saja, kini mereka sudah berada di rawa yang dibicarakan dini hari tadi.

Rawa yang memiliki bau busuk menyengat juga suasana yang mencekam tak bisa mereka hindari demi keluar dari hutan ini. Bahkan langit tak menampakkan sinar matahari, hanya awan mendung yang sudah menjadi suasana biasa bagi rawa ini juga kabut yang menghiasi rawa.

"Jangan kepisah!"

"Jangan bengong!"

"Jangan kepancing sama cahaya!"

Itu kalimat yang terus mereka ingat dari seungwoo sebelum memasuki rawa ini. Dan sudah hampir satu jam mereka berada di rawa ini yang rasanya membuat kepala mereka terasa semakin pusing.

Bahkan yunseong sudah muntah dua puluh menit yang lalu saking pusingnya dan baunya rawa ini.



Hangyul seketika meringis, "luka gua perih"  gumamnya

Wonjin yang berada didekat hangyul auto menoleh dan terbelalak saat darah tiba-tiba menembus kaos lengan hangyul, "lengan lu!"      paniknya lalu segera mengganti perban pada lengan hangyul

"Bang seungwoo, bang hangyul luka!"   seru wonjin memanggil seungwoo yang sudah berjalan cukup jauh didepan

"Bang, tungguin!"       serunya lagi, namun seungwoo terus berjalan tak mendengarnya

Exit  | Produce X 101 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang