"kok nangis, kalian sedih apa seneng sih kita masih hidup?"
"Saking senengnya gua sampe nangis, njim!" sungut dongpyo pada minhee
Ini bukan mimpi, mereka benar-benar masih hidup. Kecuali seungwoo, bukan masih hidup... tapi ia hidup kembali.
Melewati kegelapan, panah suci milik wooseok yang menancap pada dada seungwoo saat itu telah membunuh sisi siluman dalam diri seungwoo.
Ya, hanya sisi silumannya.
Panah yang wooseok dapatkan dari air mancur ajaib hanya bisa digunakan untuk kebaikan. Dan panah itu tercipta hanya untuk membunuh siluman, bukan manusia.
"Jadi lu sekarang manusia seutuhnya, bang?" tanya yohan
Karena seungwoo sudah menjelaskan pada mereka sebelumnya.
Seungwoo mengangguk sambil tersenyum membuat yang lain bernapas lega. Karena seungwoo tak akan pernah kembali menjadi siluman lagi saat malam hari datang.
Tanpa menghilangkan senyumannya, seungwoo menolehkan kepalanya pada sosok wanita yang masih setia memandangi mereka.
"Makasih juga sama dia, udah mau kerjasama dan nolongin yunseong yang hampir dibunuh jinhyuk" ujar seungwoo
Sosok itu mengangguk samar kemudian perlahan tubuhnya memudar bersamaan dengan cahaya yang terpancar dari tubuhnya.
Setelahnya sosok itu benar-benar menghilang dari sana, membuat dongpyo lagi-lagi bernapas lega.. merinding coy, pikirnya.
"Kita udah denger cerita bang seungwoo, sekarang gua kepo sama kalian" ujar jungmo pada junho minhee dan wonjin
"Kalo gua——"
"Dah dah, udah mau pagi mending kita lanjut perjalanan sambil cari makan" potong yohan yang sudah lapar
Mendengar kata makan, mereka langsung mengangguk setuju.
Tanpa mempedulikan ekspresi jungmo yang sebal terlanda kepo tapi malah dipotong percakapannya.
Seungwoo ikut mengangguk, "mereka makin kuat. Kita harus cepet keluar dari sini" ujarnya sambil berjalan
Lalu segera meninggalkan goa dan melanjutkan kembali perjalanan yang belum kunjung selesai ini.
Seharusnya matahari sudah bersinar terik, dan sekiranya kini sudah hampir tengah hari. Tapi langit kini begitu gelap seperti menjelang malam.
Bahkan angin berhembus dingin, ditambah aura negatif semakin kuat membuat suasana terasa mencekam.
"Bau bangke gak sih?" tanya hangyul sambil mengendus sekitar
"Iya" jawab yunseong singkat, wajahnya udah pucat nahan bau sejak tadi
"Eh??" pekik wonjin saat sesuatu menetes pada hidungnya
Ternyata hujan.
Wonjin mengelap hidungnya, "darah..?"
Hujan darah.
Mereka semua langsung menatap langit dan terbelalak.
"Awas!" pekik byungchan
Bangkai siluman jatuh dari langit tepat diatas mereka berdiri. Reflek mereka menghindar sambil bergidik ngeri.
Mata mereka masih melotot, kaget juga ngeri jadi satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Exit | Produce X 101 ✓
FanfictionCari jalan keluarnya. Atau mati menjadi santapan siluman. ❝ what if there's no exit? ❞