"Dilaporkan delapan remaja yang hilang selama satu setengah tahun yang lalu kembali ditemukan di hutan tempat terakhir mereka berada setelah meminta izin untuk camping kepada orang tua mereka masing-masing."
"Anehnya yang muncul kembali bertambah satu orang dari yang terdaftar dari kasus kejadian hilangnya remaja tersebut. Menjadi total sembilan remaja."
"Dua diantaranya dalam kondisi luka yang parah, tiga lainnya mengalami luka lebih ringan dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat."
"Empat remaja lainnya ditemukan tewas tak bernyawa dengan kondisi yang normal tanpa luka apapun namun sudah sedikit membusuk di sekitar lokasi dimana mereka tiba-tiba muncul kembali."
"Keluarga dari keempat remaja yang masih hidup mengaku anak-anak mereka mengalami hilang ingatan setelah kembali dari peristiwa hilangnya mereka."
Mematikan televisi dan menaruh remote nya dinakas sebelah ranjang rumah sakit yang ia tempati sekarang.Minhee menghela napas kasar, "udah seminggu yang lalu, tapi masih heboh aja" gumamnya.
Pintu kamar rawatnya tiba-tiba terbuka menampakkan empat remaja tampan disana.
"Gimana kaki lu?" tanya junho sambil meletakkan satu kantong plastik berisi junk food yang langsung disambar oleh minhee dengan cengiran senangnya.
"Lu orang sakit dikasih makan beginian" ujar dongpyo.
"Lah dia yang minta" balas junho.
"Yang sakit kan kaki gua bukan percernaan gua, jadi santai aja dong" sahut minhee mulai mulai memakan burger yang junho bawa dan junho ikut memakan ayam gorengnya.
Jungmo dan yunseong yang liat cuma geleng-geleng kepala heran.
"Oh iya, kita ngilang setahun setengah ternyata banyak gosip yang gua lewatin, anjir!" curhat dongpyo.
Sementara 02 line yang sibuk mengobrol sambil makan junk food, 00 line justru hanya saling diam sambil memandang keluar jendela dengan pikiran mereka masing-masing.
"Jadi lu sebenernya udah tau dari awal?" tanya yunseong membuka percakapan.
Jungmo mengangguk tanpa menoleh, "orang tua gua sengaja nugasin ini ke gua untuk nyelamatin kalian semua" ujarnya memelan diakhir lalu terkekeh kecil, "tapi gua gagal" gumamnya.
"Gua ngebiarin beberapa dari kalian mati" lanjutnya sambil menunduk.
Lalu yunseong menepuk pundaknya membuatnya menatap yunseong yang tersenyum kecil, "lu udah berusaha yang terbaik" ujar yunseong.
"Semuanya udah diatur sama yang diatas" lanjut yunseong, jungmo pun mengangguk pelan.
Hening sebentar, sampai yunseong kembali berbicara. "Jungmo.." jungmo menoleh, "makasih." ujar yunseong.
"Kalo nggak ada lu mungkin nggak ada yang selamat." Jungmo tersenyum tipis.
Jungmo, dia satu-satunya orang asing yang awalnya sama sekali tak mengenal yunseong dan yang lain. Perintah orang tuanya lah yang membuat jungmo bisa mengenal mereka di dunia lain. Bahkan jungmo benar-benar merasakan kekeluargaan yang sangat erat saat bersama mereka.
Yunseong tersenyum lalu menyilangkan kedua tangannya didepan dada, "abis ini kita jenguk yang lain di pemakaman lah kuy!" ajaknya.
Jungmo tersenyum dan mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Exit | Produce X 101 ✓
أدب الهواةCari jalan keluarnya. Atau mati menjadi santapan siluman. ❝ what if there's no exit? ❞