08.b

1.3K 119 13
                                    

Suga cukup kecewa karena kejadian tadi. Seharusnya ia menemani Jimin. Seharusnya dia mengalah dengan Taehyung tadi. Seharusnya dia sadar bahwa banyak yang tak menyukai ratunya. Kini Jimin pingsan dan itu membuatnya begitu menyesal. Suga berada di ruang kesehatan, menemani Jimin yang masih tak sadarkan diri bersama Taehyung yang duduk di kusen jendela. Sedari tadi, Jimin tak kunjung bangun karena sebuah serangan yang dilakukan oleh Wendy tadi disertai dengan beberapa ucapan untuk serangan dalam. Suga begitu khawatir dan tak henti-hentinya merapalkan sesuatu di belah bibirnya guna menghambat racun yang Wendy masukkan.

"Namanya Song Wendy," Taehyung mulai berbicara setelah beberapa menit tak ada yang bersuara. "Sebangsa Mermaid yang memilih tinggal dengan manusia setelah mencuri kalung mutiara milik ratunya sendiri" Sebenarnya, Suga tak membutuhkan informasi yang Taehyung berikan kepadanya, karena ia sudah mengetahui semuanya. Suga dapat mendeteksi seseorang dan mengetahui asal-usulnya hanya dalam sekali pandang. Dia juga dapat mengetahui skill orang yang dideteksinya.

Tetapi, mengingat dirinya dan Taehyung yang bersaing sebelum ini untuk mendapatkan Jimin malah berdampak buruk, juga Taehyung yang berusaha untuk mencoba akrab dengannya membuat Suga menghargai hal itu. Ia akan berusaha untuk berdamai dengan Taehyung karena sosok itu juga menceritakan bagaimana Jimin untuknya. Taehyung tak berniat untuk merebut Jimin, dia hanya menjaganya saja.

Dan untuk Taehyung, lelaki itu tidak terlihat takut dan gentar berhadapan dengan Suga adalah karena Jimin. Taehyung sebenarnya kaget melihat bagaimana perlakuan Suga kepada Jimin tadi mengingat bagaimana sifat Suga yang diceritakan oleh ayahnya. Dan kalau saja Suga akan melukai Jimin, Taehyung tak segan-segan akan melindunginya juga menjauhkannya dari Sang Lord. Meskipun nyawanya adalah taruhannya. Taehyung cukup berani untuk mengambil tindakan kepada Lord karena Jimin. Ia tak mau jika si kecil itu terluka.

Gerakan random dari si mungil juga beberapa gumaman yang keluar dari bibirnya menandakan bahwa dirinya telah bangun. Netranya merngerjap pelan kemudian mengernyit heran kala dua lelaki tampan tertangkap pandangan. Begitu heran mengapa keduanya begitu panik dan begitu penasaran mengapa ia berada di sini. "T-Tuan ... Tae ... m-mengapa aku di sini?" tanyanya lemah. Pening masih menjalar di kepalanya.

Tak ada yang menjawab karena kedua lelaki itu sibuk dengan urusan masing-masing. Suga yang segera mengambil gelas berisi air putih di atas nakas, dan Taehyung yang membantu si kecil itu untuk duduk. Hingga si kecil Jimin berusaha meminum air putih yang diulurkan Suga—karena demi apapun tenggorokannya terasa kering—Taehyung menjawab pertanyaannya. "Kau pingsan, Minnie. Untung kau segera sadar," Jimin ingat. Kejadian di kafetaria tadi perlahan merangsek masuk dalam pikirannya. Ia menatap Taehyung dan Suga secara bergantian.

"B-Bagaimana Wendy? A-apakah dia baik-baik s-saja? B-Bagaimana juga dengan Irene noona?" Yah, begitulah Jimin. Cukup membuat Suga geram dan Taehyung menghela napas lelah. Tak habis pikir bagaimana jalan pikiran Jimin hingga menanyakan orang lain yang membuatnya hampir mati, dan juga seorang 'noona' yang sudah mengatainya di depan umum.

Dan Suga, jika tak ingat bahwa makhluk mungil menggemaskan yang berada di depannya adalah ratunya, ia tak segan-segan akan meneriakinya sekarang juga karena demi apapun, dua orang perempuan yang dimaksud Jimin sedari tadi tak berhenti menggodanya. Wendy yang juga dibawa ke ruang kesehatan yang sama dengan Jimin bersama dengan Irene menggoda habis-habisan dirinya dan Taehyung. Jika Taehyung tak segera bertindak tadi, mungkin Suga akan membunuh keduanya. Mereka berdua harus tahu siapa Suga sebenarnya. Beruntung saat itu Jimin masih tak sadarkan diri. "Baby, jangan khawatirkan mereka! Khawatirkan dirimu sendiri, baby! Karena demi apapun aku hampir takut kehilanganmu,"

Suga begitu manis. Mengapa pemikiran tentang Suga yang kejam menghilang begitu saja? Taehyung jadi meragu jika Suga adalah Sang Lord.

"T-Tuan, I-Irene noona adalah kakakku. Aku tak mungkin tak mencemaskan keadaannya," Suga bersumpah ia akan melindungi malaikatnya ini dari apapun. Sikap Jimin yang seperti ini selalu membuatnya hangat. "L-Lagipula, akan sangat k-kejam jika a-aku tidak mencemaskannya," Suga tak tahan lagi.

Ma Queen (Yoonmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang