38

178 9 2
                                    

Hai guys
Jangan lupa vote
Komen juga
•Selamat Membaca•

Hari hari berlalu dengan cepat kini sudah dua bulan tetapi Indy masih saja belum sadar,dan tak ada perkembangan sama sekali tentang kesehatan nya,dua bulan itu juga anak Grezda,Daniel beserta Gheisya banyak mengeluarkan air mata

"Dy,bangun hiks"Elang senantiasa menggenggam erat tangan adiknya itu dan selalu meminta Indy untuk cepat sadar

"Kenapa Lo betah banget sih nutup mata Lo,Lo nggak kangen apa sama gua hiks.."kata Rian

"Bangun Dy.."ucap Ary

"Dy..Indy Olivia Keylee.."kini Aron yang membuka suara

Cekrek

Pintu terbuka begitu saja,menampilkan tiga orang lelaki yang sedang berdiri diambang pintu dengan almamater berwarna hitam nya

"Permisi"ucap salah satu dari mereka sambil berjalan masuk ke dalam ruang rawat Indy,ya Indy sudah dipindahkan ke ruang rawat beberapa hari yang lalu

"Mau ngapain Lo disini"tanya Leo judes

"Kita bertiga mau jenguk Indy"

"Udah sana Lo bertiga balik aja,walau pun Indy belum sadar dia nggak bakalan Sudi di jengukin sama temen Lo tuh"kata Aston,Anak Grezda sangatlah sensitif jika itu berurusan dengan Alvin

Ketiga orang yang memasuki ruang rawat Indy adalah alvin, Arkha, dan Axel

"Bang gua bisa nengokin Indy nggak"izin Alvin ke Daniel dan Daniel hanya menganggukkan kepalanya Anak Grezda yang melihat itu geram,ingin melarang tapi takut Daniel tanya macam macam, karena Daniel belum mengetahui tentang kejadian di kantin sekolah dua bulan yang lalu

Alvin duduk tepat di sebelah indy menggantikan posisi Daniel,ia menatap dalam wajah perempuan yang sedang menutup mata didepannya,entah apa yang terjadi dengan dirinya saat ini,hatinya begitu sakit saat melihat Indy terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit,apakah dia terlalu jahat dengan Indy? mempermalukan nya di depan umum seperti itu?

Rian berjalan mendekati Indy,lalu mengambil alih posisi Elang,kini Indy berada diantara Alvin dan Rian

Rian menggenggam erat tangan kanan Indy lalu mengelus wajah Indy lembut,hati Alvin mendadak panas,sesak di dadanya seolah-olah ia tak terima tangan Indy digenggam oleh Rian,entah mengapa Alvin langsung menepis tangan Rian yang sedang menggenggam tangan Indy, semuanya di buat bingung oleh tingkah Alvin

"Jangan pegang"ucap Alvin datar membuat Rian geram

"Siapa Lo larang larang gua?!teman bukan!keluarga bukan!kalau Lo pacarnya Indy mungkin gua akan mundur tapi disini Lo bukan siapa siapanya indy,jadi jangan ngelarang larang gua buat genggam tangan teman gua sendiri!"ucap Rian kemudian Alvin bangkit dari duduknya lalu melenggang pergi begitu saja tanpa sepatah kata pun hal itu membuat Orang orang yang ada di ruangan itu berdecak bingung

"Temen Lo kenapa tuh"tanya Bima

"Hmm bang kita pamit dulu ya"ucap Arkha lalu pergi menyusul Alvin begitu pun dengan Axel

"Itu kenapa sih"tanya Daniel heran melihat tingkah laku Alvin dan yang lain hanya mengidikkan bahu nya

"Tapi biarin aja lah bang,bagus kalau dia udah pergi"Celetuk Leo

"Kok kalian kaya benci banget sama Alvin,dia baik tau"tanya Daniel membuat anak Grezda memutar bola matanya malas

"Bang,orang kaya gitu Abang bilang baik?cikh dia itu udah permaluin Indy di depan umum bang,dia bilang Indy lemah la,bodoh la, cengeng la,murahan la"ucap Adlan keceplosan,saat Adlan menyadari ucapannya langsung menutup mulutnya dan ank Grezda yang lain dan Gheisya menepuk jidatnya

Can We Be Together ✓[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang