50

141 7 4
                                    

Hai guys
Jangan lupa vote
Komen juga
•Selamat Membaca•

Tujuh tahun kemudian

Seorang laki laki dan dua perempuan beserta seorang bayi baru saja turun dari sebuah taksi, ia merasa lega karena bisa melihat rumah ini lagi, tempat ia membagi suka dan duka nya, ia sangat merindukan tempat ini, dan juga merindukan orang orang yang selalu ada untuknya saat berada di tempat ini, banyak sekali kejadian yang ia alami di tempat ini, tempat ini terlihat bersih dan rapih, ia merindukan suasana seperti ini

ia menggenggam tangan lelaki yang ada di sebelah nya dengan sangat erat, ia merasa gugup, ia juga merasa khawatir, bagaimana nanti ekspresi mereka jika melihatnya, apakah mereka akan membencinya?, apakah mereka akan marah kepadanya?, ia melihat ke arah lelaki yang ada di sebelahnya, menatap pupil mata nya dalam, mengeratkan genggamannya

"Are you ready baby"tanya lelaki itu

"Bismillah"jawab si perempuan, setelah itu mereka berdua pun berjalan memasuki rumah besar itu

Saat ia memasuki rumah itu, ia merasakan suasana yang sudah lama ia tidak rasakan, ia menghirup baru rumah ini yang sudah lama ia tidak hirup

Terdengar suara ribut di dapur, ia langsung saja meletakkan kopernya lalu berjalan menuju dapur, sesampainya di dapur ia tersenyum lebar, orang yang sudah lama ia tidak lihat kini berada di hadapannya, ia merindukan orang ini, bahkan sangat merindukannya

"ternyata Lo ngak berubah, Lo masih suka masak"ucapnya dalam hati, tanpa ia sadari air matanya jatuh begitu saja membasahi pipinya, ia sangat merindukan orang yang saat ini berada di hadapannya

"Rian"panggilnya

Orang yang merasa di sebut namanya pun berbalik badan, seketika badannya dingin, beku, ia terkejut sampai ia tidak bisa menggerakkan seluruh badannya

"I- Indy"ucap orang bernama Rian tersebut

"Hai"sapa nya ramah

"I- ini beneran Lo"tanya nya tak percaya, ia masih syok melihat orang yang ia rindukan berada di hadapannya saat ini

"Menurut Lo"Mendengar ucapan lawan bicaranya, Rian langsung memeluk Indy Erat, ia merindukan orang ini, sangat merindukannya, ia tak menyangka ia akan kembali bisa melihatnya ada di hadapannya dengan sangat nyata

"Gua kangen hiks.."ucap Rian sambil meneteskan air mata

"Gue juga"

"Gua ngak nyangka bisa ngeliat Lo lagi hiks.. maafin gua, maafin gua karna waktu itu gua ngak percaya sama Lo, maafin gua karna udah gagal jadi sahabat Lo, maafin gua"Rian terus menangis sambil memeluk Indy

"Gua juga ngak nyangka bisa ngeliat Lo lagi Rian"ucap Indy lembut sambil mengusap punggung Rian halus

"L- Lo nyata kan, buat halusinasi gua doang kan"tanyanya lalu melepas pelukan itu, ia menatap mata Indy dalam

"Lo bukan arwah kan"tanya nya lagi, pertanyaan itu membuat Indy tertawa kecil, ia tak menyangka bahwa sahabatnya akan menanyakan hal seperti itu kepadanya

"Gue nyata, ini bukan halusinasi Lo, dan gue bukan arwah, gue masih hidup"ucapan Indy membuat Rian kembali memeluknya lebih erat dari yang tadi

"Lepas njir, gue ngak bisa nafas"ucap Indy membuat Rian kembali menatapnya

"Ini beneran Lo!, Lo masih hidup!! Hiks.. penampilan Lo berubah banget, gue hampir ngak kenal sama lo"ia kembali memeluk Indy

"Gue udah bilang lepas bangsat, gue ngak bisa nafas"

"Gua kangen ndy!!!, Tunggu... Tapi waktu itu bang Daniel bilang..."

"Nanti gue jelasin"setelah mengucapkan itu Indy kembali memeluk Rian

Can We Be Together ✓[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang