Gaunnya menjuntai menyapu lantai. Mata menyala dengan gerakan yang elegan. Kini pusat gravitasi berada pada Clarissa. "Selamat datang lady Clarissa" sapa riddick, putra mahkota.
Clarissa sedikit menunduk dan menarik gaunnya dengan anggun. "Terimakasih pangeran" balasnya.
"Perkenalkan ini adalah Clarissa Tamara putri dari mendiang Duke Cassilio Tamara pewaris satu-satunya dari keluarga Tamara" jelas riddick. Semua menatap Clarissa kagum.
"Dia cantik sekali"
"Dia sangat anggun"
"Oooo jadi itu serigala hitam betina"
" Dia wanita yang kejam tapi tidak ku sangka dia sangat cantik"
Begitulah kiranya pendapat para hadirin yang hadir di tempat tersebut. Setelah pertunjukan dansa dari riddick dan irene yaitu adiknya, kini giliran para bangsawan yang berdansa bersama pasangannya.
"Maukah lady berdansa dengan saya" pinta riddick sambil menjulurkan tangannya. "Tentu" jawab Clarissa. Clarissa tidak mungkin menolak terlebih lagi semua mata selalu menatap setiap pergerakan Clarissa. Mau tidak mau Clarissa menyetujui ajakan riddick.
"Kau menari dengan sangat baik lady Clarissa" puji riddick sambil memutar tubuh Clarissa.
"Kau sangat berlebihan pangeran, saya baru belajar bulan lalu" jawab Clarissa datar. Itu menunjukkan bahwa ia sangat tidak suka basa-basi. Riddick tersenyum samar, bagaimana tidak gadis di depannya ini sangat memikat hatinya.
Jika tentang kekejaman Clarissa telah tersebar ke seluruh penjuru kerajaan, namun bagi riddick itu hanya topeng yang selalu Clarissa banggakan. Yang berarti ada sisi Clarissa yang tidak ada orang tau termasuk dirinya.
Dansa telah selesai, riddick mencium punggung tangan Clarissa. "Semoga setelah ini kita bisa berteman dekat" ucapnya.
"Tentu" balas Clarissa.
Ketika beberapa pria melangkah mendekati Clarissa, ia berniat pergi dari ruang dansa tersebut. "Saya permisi yang mulia" ijinnya sambil melangkah ke arah taman kerajaan.
Clarissa duduk di sebuah kursi taman. "Bagaimana? Apakah nona menikmatinya?" Tanya Motta sambil membawakan segelas minuman. Clarissa meraihnya, "tidak! Ini lebih membosankan dari yang aku kira" ucap Clarissa jujur.
Motta terkekeh kecil, nonanya ini sangat lucu di matanya. "Apakah ada yang membuat lelucon?" Tanya Clarissa.
"Tidak" jawab Motta spontan. Ia beranjak duduk di sisi Nonanya yang manis ini. Ya di mata seorang Motta Clarissa adalah gadis yang manis dan lucu. Karena dia lebih tau seorang Clarissa daripada yang lainnya.
"Selamat malam lady Clarissa, saya Bernard" sapa seorang pria yang mengaku bernama Bernard.
"Senang berjumpa dengan mu Bernard" Clarissa mencoba untuk bersikap biasa saja namun dia tetap saja berbicara datar.
Bernard tersenyum penuh arti "anda sangat cantik nona Clarissa" puji Bernard.
"Anda terlalu berlebihan saya hanya seorang gadis biasa" bantah Clarissa.
"Nona terlalu rendah hati. Akhir-akhir ini saya sering mendengar rumor tentang anda" ucap Bernard
"Jika itu tentang kekejaman saya, itu tentunya bukan rumor tapi kenyataan" Clarissa tertawa kecil. "Apakah anda datang untuk memastikan rumor tersebut?" Tanya Clarissa sambil tersenyum simpul.
"Oh tidak! Saya ingin mengajukan kerjasama" ucap Bernard sambil menatap Clarissa. " Anda adalah pemimpin manusia serigala. Jadi saya ingin mereka untuk menyerang raja dan putra mahkota" jelasnya.
'apakah pria ini tidak takut kalau aku memberitahu kepada raja? Dia pria yang licik tapi juga bodoh. mengingat ekspresinya sagat tenang dia pasti memiliki rencana yang besar' batin Clarissa. "Aku tidak bisa!" Jawab Clarissa cepat.
"Aku akan memberikan imbalan" Bernard mencoba meyakinkan Clarissa.
"Aku tidak tertarik dengan apapun imbalan mu" jelasnya tegas. Bagaimanapun dia tidak ingin menjadi seorang penghianat karena dirinya sendiri membenci itu.
"Termasuk bantuan untuk mencari dalang dari pembunuh keluarga mu?" Tanya Bernard sambil membaca ekspresi Clarissa.
"Tidak" Clarissa menjawabnya dengan cepat dan tegas.
"Ternyata kau tidak hanya cantik, dibalik semua kekuasaan dan kehebatan mu kau masih setia kepada kerajaan. Sebaliknya aku akan membantu mu untuk mencari pembantai keluarga mu sebagai imbalannya" Bernard tersenyum puas.
"Jadi kau utusan raja atau pangeran?" Tanya Clarissa. Bernard kembali tersenyum kecil.
"Oh! Ternyata kau juga pintar. Aku dari pihak putra mahkota"
"Apakah putra mahkota takut akan kekuasaan ku? Ketahuilah aku tidak akan menghancurkan nama baik keluarga ku terutama duke Cassilio, ayah Ku" Clarissa bangkit dan diikuti oleh Motta.
"Beliau tidak takut hanya mencari sekutu dan memastikan siapa yang akan menjadi musuh" jelas Bernard.
Clarissa berbalik, "tapi aku bisa saja menjadi musuh bila pangeran menginginkannya" Clarissa tersenyum miring dan kembali ke ruang dansa.
"Aku tau nona Clarissa! Yang mulia putra mahkota tidak akan mengkhianati mu" Bernard menyusul Clarissa dan memasuki ruang dansa bersama mereka.
Clarissa mencari riddick karena dia tidak ingin berlama-lama di tempat yang membosankan ini. "Lady Clarissa!" Sapa seorang wanita.
Clarissa membungkuk sambil menarik gaunnya, "yang mulai ratu" sapanya balik.
"Kau gadis yang sangat cantik Clarissa! Aku sangat menyukaimu" ucap sang ratu sambil tersenyum tulus.
"Sebuah kehormatan bagi saya yang mulia ratu"
"Kau sangat mirip dengan mendiang Duke Loberto kakek mu" jelasnya. Clarissa tersenyum kecil. "Dan oh! Apakah ini?" Ratu menutup mulutnya terkejut.
Clarissa bingung kenapa ratu terkejut. "Senyummu itu sangat mirip dengan ibumu. Oh Clarissa kau juga mewarisi mata Ruby milik ayahmu" ungkap sang ratu.
Clarissa tidak menyukai ini, terlalu banyak pujian yang ia dengar mampu membuat telinganya memanas. Tetapi tidak mungkin ia memarahi seorang ratu kan. "Clarissa aku sangat mengenal ibumu. Karena aku adalah sahabatnya, jadi jika kau memerlukan sesuatu jangan sungkan untuk memberitahu ku"ratu memeluk Clarissa hangat.
Clarissa tidak pernah merasakan pelukan hangat seorang ibu. Sekarang ratu memeluknya seolah dirinya adalah anaknya sendiri. Dia benar-benar merindukan ibunya. 'oh ibu aku benar-benar merindukan mu. Aku bersumpah bahwa aku akan memusnahkan seluruh keturunan dari pembunuh tersebut' batin Clarissa.
"Apakah kau suka pestanya?" Tanya ratu sambil melepaskan pelukannya. "Sebenarnya saya tidak suka pesta, saya lebih suka berkerja di depan dokumen" ucap Clarissa jujur sambil terkekeh. Sekilas ratu terkejut dengan pengakuan Clarissa namun selanjutnya beliau tersebut hangat.
" Clarissa kau benar-benar gadis yang hebat. Kalau begitu aku akan pergi! Semoga kau menikmati pestanya walaupun tidak suka" ratu pun pergi meninggalkan Clarissa.
"Apa yang ibuku bicarakan padamu?" Tanya riddick yang berada tepat di belakang Clarissa. Clarissa menoleh dan terkejut melihat riddick berada di belakangnya dan posisinya sangat dekat.
"Oh tidak hanya sedikit pembicaraan yang privat" jelasnya sambil mundur beberapa langkah.
Riddick tersenyum tulus, "saya beruntung karena anda ada di pihak saya" ucap putra mahkota sambil menatap kedua mata Ruby milik Clarissa.
"Oh! Saya senang jika pangeran senang. Tapi saya bisa membuat anda marah pangeran, jika anda memancing saya" ucap Clarissa sarkas.
"Apakah ini sebuah ancaman? Jika benar saya akan berhati-hati" riddick kembali tersenyum tulus penuh arti.
"Pangeran saya izin untuk kembali. Karena ada beberapa hal yang harus saya kerjakan" Clarissa menunduk memberi salam.
"Senang berjumpa dengan mu Nona Clarissa! Semoga malam mu menyenangkan" riddick berbalik meninggalkan Clarissa. Dan Clarissa pun berbalik untuk segera pulang. Dia benar-benar tersiksa karena bosan.
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Selamat hari raya idul Fitri 1441 H
Mohon maaf lahir dan batinTAY TAY 🤗🤗🤗 🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
The next successor girl CLARISSA
FantastikWanita dengan seribu rahasia yang dikagumi banyak pria. Clarissa Tamara gadis cantik bak ratu Victori. Seorang putri Duke yang sangat tegas dan kejam. Memiliki sifat yang dingin dan arogan. Kisah kelam yang membentuk sifatnya yang sempurna menge...