jejak 03⚔️

157 21 1
                                    

 
   "Periksa dengan teliti" ujar Clarissa Kepada para prajuritnya. Clarissa kembali ke gubuk tersebut keesokan harinya seperti yang telah ia rencanakan.
  
  
   Menyusuri satu persatu rak berdebu dengan tabung-tabung tersebut. Hingga berakhir pada rak buku yang terakhir ia temukan kemarin.
  
  
   Ia meneliti satu persatu buku-buku yang telah berlumut. Membaca judulnya. Hingga matanya terpaku pada sebuah buku tebal yang kondisinya lebih baik daripada buku lain.
  
  
   "GERHANA BINTANG MERAH"

 
  Clarissa menarik buku tersebut dan dengan otomatis rak buku itu memutar menampakkan sebuah tangga menuju ke ruang bawah. Zack yang berada di sisinya terkejut dengan apa yang telah Clarissa temukan.
  
  
  
    Clarissa menuruni tangga tersebut. Tempat yang begitu gelap dan lembab. Hanya obor yang Zack bawa menerangi tempat ini.
  
  
   
    Daripada ruangan tempat ini lebih layak disebut markas. Luas, memiliki beberapa lorong dan kamar. 'Tampaknya ini benar-benar tempat mereka' batin Clarissa.
  
 
    Ia menemukan sebuah jubah usang yang tergantung di dinding. Mata Clarissa sontak terbelalak. "Benar ini adalah jubah mereka" ucap Clarissa sambil mengepalkan tangannya erat.
  
  
  
    "Zack apakah pembersihan hutan ini telah selesai?" Tanya Clarissa kepada Zack. "Sepertinya begitu" jawabnya singkat.
  
  
   "Kita akan segera ke menara penyihir besok!" Ucap Clarissa Sebelum meninggalkan Zack di tempat tersebut.
  
   
   Di luar gubuk Motta telah menunggu Nona Clarissa. Seperti yang telah Zack katakan pembersihan berjalan dengan lancar. "Nona..." ucapan Motta terputus ketika melihat ekspresi Clarissa.
  
  
  
    "Motta kita harus kembali hari ini ke kediaman Duke" jelas Clarissa sambil melirik sekilas kearah prajuritnya.
   
  
  
    Motta tidak tau apa yang telah terjadi hingga ia melihat Zack yang keluar dari gubuk tersebut. "Apa yang telah terjadi" tanya Motta.
  
  
  
    "Jika kau ingin tau lihatlah sendiri!" Jawab Zack singkat. Motta geram mendengar jawaban dari Zack.  Tanpa basa-basi ia pun mengecek apa yang bisa membuat Clarissa kembali menampakkan kegelisahannya.
  
  
   
   Seperti perintah Clarissa para prajurit dan manusia serigala lainnya kembali ke kediaman Duke saat itu juga. Malam harinya Clarissa mengadakan pertemuan dengan orang kepercayaannya. Ia merencanakan pembangunan proyek dalam satu malam.
   
  
  
   "Philips ke ruang saya sebentar" ucap Clarissa Sebelum akhirnya meninggalkan ruang rapat tersebut.
  
  
  
    "Ada apa nona?" Tanya Philips yang kini berada di ruangan Clarissa. "Ini kristal sihir. Jika nanti ketika aku pergi terjadi sesuatu hubungi aku dengan ini" jelas Clarissa sambil memberikan Kristal Tersebut.
  
  
   
    Pria paruh baya tersebut tampak mengangguk kecil dan menerima pemberian dari nona muda di depannya. 'tampaknya nona sangat terburu-buru' batin Philips.
 
 
  Kristal sihir diproduksi sangat sedikit di dunia ini. Karena hal tersebut harga yang ditaksir pun sangat tinggi. Dan hanya beberapa orang yang bisa memilikinya.
 
  
  
   Clarissa menuju kearah kamarnya, meraih notesnya yang terletak di sudut rak buku.
 
 
  24 Januari 334
Kalender kekaisaran
 
   Dimalam yang gelap
Disaat semua orang terlelap.
Sebuah rencana telah mulai di jalankan. Dalam beberapa bulan kedepan pembangunan parit akan selesai jika tidak mengalami penghambatan.
  
  
  Besok, tepatnya 25 Januari 334 perjalanan akan dimulai. Penyamaran harus sempurna dan rencana telah tersusun rapi tanpa celah.
  
  
  Tujuannya adalah menara penyihir Utara. Tempat pertama dalam daftar pencarian barang bukti yang kuat.
 
 
  Clarissa menutup notebook sambil menatap kearah ranjangnya. Tekatnya yang kuat tidak akan ada bisa menggentarkannya. Apapun yang terjadi ia akan tetap menyelesaikan perjalanannya nanti.
  
 
  
  Udara segar menyeruak masuk kedalam kamar. Pagi yang cerah telah datang. Dengan cicit burung yang menenangkan.
  
 
  
   Clarissa Motta dan Zack telah berangkat Sebelum matahari terbit. Mereka pergi kearah hutan untuk bisa sampai di kota terdekat.
 
  
 
   Ketiganya menggunakan jubah dengan perlengkapan yang telah mereka siapkan. Tentu saja mereka menunggangi kuda.
 
 
   "Tampaknya perjalanan kali ini akan menyenangkan" ucap Zack.
"Benar, Nona Clarissa sudah lama tidak berpergian dengan bebas seperti ini" sahut Motta.
 
  
  
   "Mungkin, kali ini akan menyenangkan. mengingat tujuan kita yang lumayan jauh" ujar Clarissa. Clarissa kini tidak tampak seperti seorang wanita yang dijuluki serigala betina. Ia yang kini mempunyai rambut coklat mata hijau tampak seperti gadis normal pada biasanya. walaupun warna matanya yang agak mencolok karena bewarna hijau zamrud.
 
  
..........
 
 
   Perlu setidaknya 3 hari untuk mencapai kota terdekat. Kota ini terlihat damai, mungkin karena letaknya yang tidak terlalu jauh dengan pusat kota duchy.
  
 
   Ketiganya memacu kuda menuju ke sebuah toko roti. "Nona apakah kita hanya akan makan roti" tanya Zack.
 
 
  "Kita harus berhemat, perjalanan kita masih sangat jauh" ujar Clarissa.
  
 
   "Merry bagaimana jika kita beristirahat di kota ini sebentar" ujar Motta kepada Clarissa. Merry adalah nama samaran bagi Clarissa. Ia juga akan berperan sebagai seorang gadis yang baik dan ramah.
 
 
  Mereka akhirnya pergi menginap di penginapan yang sederhana di pinggir kota. Sesampai di resepsionis seorang pelayan bertanya kepada Clarissa, "maaf Nona apakah nona berasal dari timur".
  
  
   "Iya" jawab Clarissa bohong. "Pantas saja anda memiliki mata hijau zamrud yang mencolok" jelas sang pelayan. Clarissa hanya menanggapinya dengan tersenyum kecil.
  
 
  Mata hijau zamrud adalah ciri khas penduduk timur. Namun banyaknya penduduk yang melakukan pernikahan dengan kekaisaran lain membuat pemilik bola mata hijau zamrud semakin berkurang.
 
 
   Pemilik mata hijau zamrud juga terkenal dengan keahlian pedang dan sihir. Mereka adalah orang-orang berbakat yang kehadirannya semakin berkurang.
 
 
   Bukannya Clarissa tidak tau namun ia jadikan ini sebagai alasan ketika ia harus menggunakan keahliannya.
  
  Pelayan tersebut pun pergi meninggalkan setelah menanyakan hal tersebut.

"Merry! Nama yang cantik" ujar seorang pria yang berdiri tepat dibelakang mereka. Clarissa melirik sekilas. "Jadi nama nona adalah Merry! Tapi entah mengapa saya seperti pernah melihat anda" sambung pria tersebut.
  
  Clarissa menoleh, "mungkin tuan salah lihat karena ini pertama kalinya saya singgah di kekaisaran ini" jawab Clarissa disusul dengan senyuman tipis.
  
   "Benar juga mungkin saya salah lihat. Jikalau begitu saya pamit undur diri nona" ujar sang pria sambil meraih tangan Clarissa dan mengecupnya.
 
  Bohong jika Clarissa tidak mengenali pria tersebut. Dia adalah seorang pria yang pernah Clarissa tolong ketika pergi ke desa kaum serigala. ya tempat Zack berkuasa.
  
 
  Pria tersebut juga yang memberikan sepasang anting kuno tersebut kepada Clarissa. "Dia mengenali nona, aku tau dari tatapan matanya" ujar Zack selepas kepergian pria tersebut.
  
 
  "Aku tau" balas Clarissa singkat. "Apakah dia perlu di singkirkan?" Tanya Motta.
  
  "Tidak perlu membuang-buang waktu" jawab Clarissa. Ia melangkahkan kakinya memasuki ruangan yang telah ia pesan  meninggalkan Motta dan Zack diluar.
 
.......
  
  Hay reader's yang setia
Author comeback. Sorry ya udah beberapa bulan gak ubdate. Soalnya author gak punya ide padahal udah cari referensi.
 
  Mungkin ini susahnya buat karya tema fantasi. Tapi author sangat berterima kasih kepada reader's yang udah mau ngedukung author.
  
  Okey see you next time
TAY TAY 🤗🤗🤗🤗🤗
 

   suport juga karya lain author ya. Jangan lupa mampir judulnya Rantai senja

The next successor girl CLARISSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang