Plotak... Plotak...
Clarissa terdiam di dalam kereta kudanya. Entah apa yang di pikirkan nya sehingga ia begitu fokus akan dunianya sendiri. " Motta aku akan segera ke hutan Utara malam ini. Hitung-hitung sebagai hiburan bagiku" jelas Clarissa sambil menatap Motta.
Motta mengangguk paham, "saya mengerti Nona Clarissa" ucap Motta. Clarissa menyandarkan kepalanya, matanya semakin berat. Dia memutuskan untuk menutup matanya untuk beberapa saat. Namun siapa sangka jika ia akan tertidur pulas.
Tepukan halus menyapa pipi Clarissa, "nona! apakah nona sanggup melaksanakan perjalanan menuju ke hutan Utara malam ini?" Tanya Motta.
Clarissa membuka matanya perlahan. "Motta terimakasih telah membangunkan ku. Aku tetap akan pergi ke hutan Utara. Tapi aku akan menggunakan lingkaran sihir dan hanya pergi bersamamu" ucap Clarissa sambil keluar dari kereta kudanya.
Motta menyuruh kusir untuk meninggalkan mereka di tempat ini. Sedangkan Clarissa sedang membuat lingkaran sihir untuk teleport Mereka. Setelah kereta kudanya menjauh Motta dengan segera merubah bentuknya menjadi macan.
Clarissa menungganginya dan meloncat ke arah lingkaran sihir yang telah dia buat.
Mereka telah sampai di perbatasan hutan Utara. Dengan gaun merahnya yang kini di tutupi oleh jubah Clarissa telah berhasil memasuki hutan Utara.
Di sisi lain...
"Saya dengar di hutan ini ada sekelompok serigala langka"
"Benar Grover, mereka mempunyai bulu yang bercahaya di bawah sinar bulan" jelas Mikayl teman dekat Grover.
Tatapan mata Grover lurus seakan sedang membidik mangsa. Tampaknya dia tidak tertarik kecuali berurusan dengan iblis.
"Itu dia" Mikayl menunjuk ke arah seekor serigala putih abu-abu. Dengan sigap ia mengambil anak panahnya dan bersiap untuk membidik.
Tak...
Panahnya yang meluncur cepat berhenti tepat dalam genggaman seseorang. Mata Grover terpaku pada sosok di depannya. "Siapa dia?" Tanya Grover.
"Se... Sepertinya itu lady Clarissa, si serigala betina" jelas bawahnya gugup.
Grover masih belum puas dengan jawaban tersebut. "Siapa kau" tanya Grover dengan suara lantang. Namun bukannya menjawab sosok tersebut berjalan mendekati mereka.
Srut...
Clarissa membuka penutup kepalanya. Menatap tegas orang-orang di depannya. Sambil melempar panah dan panah tersebut menancap tegak di sebuah batang pohon.
"Seharusnya kalian tau kalau hutan ini dilarang untuk menangkap serigala bukan!" Ucapnya datar dan tatapan dingin. Macan hitam melompat ke arah sampingnya dan serigala tadi berubah menjadi seorang pria berambut abu-abu pudar.
"Kalian beruntung karena bukan berasal dari negara ini dan tidak membunuh ku. Kalau tidak akan banyak genangan darah manusia dan kalian tidak akan selamat" ucap pria berambut abu-abu tersebut sambil membenarkan pergelangan bajunya.
"Jadi benar kau adalah lady Clarissa yang mendapat julukan serigala betina dan mengenakan jubah delima yang legendaris" ucap Grover sambil melangkah ke depan Clarissa dan mengecup punggung tangannya.
"Terimalah salam dari hamba. Saya Grover si pemburu iblis" mata Grover yang bewarna hitam pekat menatap mata Ruby milik Clarissa. "Mata berwarna darah yang berkilau seperti Ruby" batin Grover.
"Dia wanita berkekuatan iblis dan berhati dingin. Tapi kesetiaan yang tiada dapat ditandingi" pikir Grover.
"Maafkan hamba karena tidak mengetahuinya lady Clarissa" Mikayl menambah sambil mengecup punggung tangan Clarissa.
Mikayl berambut biru dan matanya yang bewarna abu-abu. Sedangkan Grover berambut perak dan mempunyai mata berwarna hitam.
Clarissa menatap kedua datar. Sedangkan Grover dan Mikayl tersenyum ramah. "Apakah nona mengizinkan saya untuk berbicara sebentar dengan nona" tanya Grover. Clarissa memberi isyarat kepada kedua temannya untuk pergi menyisakan ia bersama Grover dan rombongannya.
Grover mendekat dengan posisi sangat dekat. "Apakah nona tau jika nona di ikuti oleh iblis?" Bisik Grover. Clarissa tersenyum kecil.
"Sepertinya kau meremehkan ku tuan Grover" ucap Clarissa sambil mengangkat tangannya. Di saat yang bersamaan sebuah tombak dengan pahatan perak tepat berada dalam genggaman Clarissa.
"Sepertinya kita akan berburu malam ini" Grover membuat para temannya tak sadarkan diri dan membangun dinding pelindung untuk mereka.
Motta berlari ke arah Clarissa dan berubah menjadi manusia. "Nona izinkan saya untuk melindungi mu" ucap Motta.
"Tidak Motta biar kan aku untuk membunuh mereka. Karena senjata ku sedang ingin menebas apa yang ada" ucap Clarissa dingin.
Motta paham dan mengundurkan dirinya. Dia tau kalau Nonanya benar-benar butuh hiburan.
SLING...
Sulaman jubah Clarissa bercahaya merah. Matanya menyala terang. Dia seakan hendak berubah menjadi serigala. Perubahan sifat Clarissa tak luput dari pengamatan Grover. Sebenarnya ini adalah rencana Grover bila bertemu dengan Clarissa.
Iblis iblis tersebut adalah tahanannya. Ia hendak melihat sekuat apa kekuatan Clarissa. Grover tersenyum miring. Ia akan berpura pura untuk melawan.
Clarissa berlari gaunnya berterbangan bahkan mawar di kepalanya kini sudah hilang sehingga rambutnya tergerai lurus. Pedangnya berayun tombaknya melayang kencang. Dalam sekali tebasan ia mengalahkan lima iblis yang berada di depannya.
Gaunnya terkena percikan darah iblis yang berwarna hitam. Begitu juga dengan leher, tangan, dan sekitar wajahnya. Terdengar pekikan yang menulikan pendengaran di seluruh penjuru hutan. Clarissa tersenyum miring.
"Ah ini belum cukup" gumam Clarissa sambil kembali menebas beberapa iblis bahkan ada yang ia siksa dengan perlahan sehingga iblis tersebut berteriak.
Grover meliriknya sambil tersenyum kecil. "Dia ganas" batinnya sambil tersenyum simpul.
Iblis telah berhasil mereka musnahkan. "Apakah kau terluka lady Clarissa?" Tanya Grover. Clarissa diam ia tidak menjawab.
"Malam yang menyenangkan tuan Grover. Aku menantikan pertemuan berikutnya" ucapnya datar. Grover tersenyum tulus.
"Dan terimakasih untuk tumbal iblis nya" tambah Clarissa sambil meninggalkan Grover yang terkejut.
"Ah dia benar-benar wanita yang kejam. Tapi entah mengapa aku menyukainya" Grover menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.
"Apakah kau puas nona" tanya Motta. Clarissa tidak menjawab, "kau masih seperti dulu Clarissa! Wanita sadis tapi aku sangat mencintaimu entah kenapa" Zack menambahkan. Ia adalah pangeran serigala yang hampir di buru tadi.
"Tutup mulutmu Zack sebelum aku memisahkan lehermu dari tubuhmu" ucap Clarissa kesal. "Untuk wanita yang ku cintai! Tentu" ucapnya sambil membungkuk. Dia sangat berani mengusik Clarissa.
"Ck" Clarissa berdecak kesal. Hanya di sini ia bisa memperlihatkan emosinya tapi jika di rumah ia akan menjadi manusia boneka yang kejam Tampa hati. Yang siap menguliti para penghianat. Dan mewarnai kulit putihnya dengan darah korbannya.
"Selamat datang nona Clarissa kami menunggumu" ucap Luis wakil ketua dari kelompok serigala yang menggantikan Motta. Clarissa tersenyum kecil senyuman yang teramat langka yang muncul di wajahnya.
"Tampaknya nona sangat bahagia" bisik Motta kepada Clarissa. "Ah... Lihat lah pujaan hatiku. Senyumannya mengalahkan matahari dan bulan. Sepertinya mereka sedang kesal karena disaingi oleh Clarissa" goda Zack. Clarissa hanya membuang wajahnya jengah.
©©©©©©©©©©©©©©©©©©
Semoga harimu menyenangkan...
TAY TAY 🤗🤗🤗🤗🤗
SALAM AUTOR....

KAMU SEDANG MEMBACA
The next successor girl CLARISSA
FantasíaWanita dengan seribu rahasia yang dikagumi banyak pria. Clarissa Tamara gadis cantik bak ratu Victori. Seorang putri Duke yang sangat tegas dan kejam. Memiliki sifat yang dingin dan arogan. Kisah kelam yang membentuk sifatnya yang sempurna menge...