01 | Red Eyes

2.1K 181 58
                                    

Hai manteman!

Cerita ini sudah tamat, tapi mohon atas dukungan manteman semua. Memberi support melalui vote dan komen adalah suatu bentuk menghargai. Hehe

🧛🏻🍷🧛🏻
————

Pada awalnya hidup yang dijalani Kim So Eun berjalan begitu baik. Bahkan nyaris dikatakan sempurna. Memiliki wajah cantik ditambah sikapnya yang tegas pun teguh penuh dengan prinsip hidup peduli akan sosial dan politik membuatnya disukai oleh banyak orang. Serta pekerjaan yang selama ini di impikan olehnya, yaitu menjadi seorang detektif muda yang handal.

Tapi semuanya berlangsung sebelum wanita berusia dua puluh lima tahun itu terjebak dan jatuh ke dalam kubangan hitam yang luas. Bahkan sekarang untuk meraup udara pun rasanya begitu mencekam. Hidupnya yang nyaris sempurna itu perlahan-lahan sirna setelah ia ditugaskan untuk menyelidiki sebuah kasus naas dari banyak korban yang meninggal dengan luka cakaran atau sayatan disekujur tubuh mereka. Sejauh yang diselidikinya adalah korban-korban ini meninggal ditempat disebabkan kehabisan banyak darah.

Dan juga, kulit-kulit mereka yang mengering.

Suatu kasus yang aneh juga melelahkan. Sejauh itu pula dari sebagian pihak medis mengklarifikasi bahwa bekas cakaran-cakaran atau sayatan yang berada di tubuh korban disebabkan oleh serangan binatang buas. Namun sebagai seorang detektif, Soeun merasa janggal dengan hal itu. Bahkan tidak ada bukti yang kuat jika benar kejadian naas itu disebabkan oleh serangan binatang buas. Itu cukup mustahil menurutnya. Binatang-binatang buas yang menjadi biang meresahkan sekitar tidak akan bertahan lama berada di kota besar seperti Incheon, para petugas ahli binatang pasti akan bertindak dengan sigap.

Namun sampai detik ini dari pihak kepolisian tak kunjung menemukan pelaku sebenarnya yang sudah berbuat onar di kota selama beberapa minggu belakangan.

Terkecuali Kim So Eun, wanita berprofesi detektif terpercaya itu telah merasa dirinya lalai dari prinsip hidup juga dunia kerjanya. Soeun tidak percaya bahwa dirinya terpaksa harus menutup mulut untuk kasus yang diselidikinya sendiri. Namun, Soeun juga tak bisa untuk tidak melakukan hal itu. Ia sangat menyayangkan dirinya yang mati mengenaskan dengan luka cakar seperti korban-korban yang ditemukan.

Sebagai manusia yang normal, tentu saja Soeun tidak mau itu sampai terjadi kepadanya. Terlalu menakutkan.

Soeun ingat betul saat malam mencekam itu terjadi. Ia tidak pernah sekalipun akan mempercayai hal-hal semacam yang sering ia dengar dari banyak cerita para orang tua dengan manusia penghisap darah. Lagi-lagi mustahil pikir Soeun, itu hanyalah makhluk jahat yang berada di dunia dongeng anak-anak. Namun apa yang dilihatnya saat malam itu benar-benar nyata. Soeun tak bisa menyangkal, Ia melihat bayangan seseorang berjubah  tengah menyeret seorang gadis menuju ke salah satu pohon besar yang berada disisi gelap taman yang sudah sepi waktu itu.

Pada awalnya Soeun mengira apa yang ia lihat adalah seseorang yang mungkin saja akan melakukan percobaan pemerkosaan terhadap gadis dibawah umur. Soeun yang berani dan nekat tentu saja menghampiri. Ia bersiap siaga menodongkan pistol sewaktu-waktu bayangan itu akan menyerangnya.

Selanjutnya apa yang terjadi,

Soeun terkejut. Sangat terkejut saat bayangan yang dilihatnya itu tiba-tiba menoleh kearahnya. Sosok pucat, kedua bola mata berwarna merah yang menyala, gigi taring dengan mulut yang sudah berlumuran darah. Soeun terjatuh bersamaan menutup mulutnya dengan telapak tangan—mencoba untuk tidak teriak saat melihat gadis naas yang diseret tadi sudah terbujur tak berdaya dengan darah yang terus mendesak keluar dari leher dan pipinya.

Bound to Vampire ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang