16 | Fear

571 91 20
                                    

Akhirnya tepat waktu!

🧛🏻🍷🧛🏻
————

Seokjin menyusuri jalan besar kota Incheon seraya menolehkan pandangannya kekiri dan kekanan. Sedikit merasa putus asa, ia bergumam, "Sebenarnya apa yang terjadi padamu? Aku hanya berharap kau baik-baik saja, Soeun."

Seokjin akui apa yang di lakukannya sekarang hanyalah membuang-buang waktu dan tentu saja terkesan konyol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seokjin akui apa yang di lakukannya sekarang hanyalah membuang-buang waktu dan tentu saja terkesan konyol. Sangat konyol malahan.

Namun tak ada salahnya, ia hanya bergerak mengikuti nalurinya saja. Nalurinyalah yang menguasai tubuhnya dan membawa Kang Seokjin untuk meninggalkan kantor polisi dengan segala kesibukan di dalamnya guna mengendarai mobil pribadinya berkeliling kota indah Incheon. Mungkin dia hanya sedang membutuhkan angin malam yang segar—Dengan harapan kecil, ia menemukan Soeun, atau setidaknya menemukan setitik terang dari menghilangnya sang adik.

Hampir tengah malam, kota Incheon masih sangat sibuk karena memang kota seindah tempatnya tinggal itu tidak pernah tidur. Untuk sesaat Seokjin, juga para rekan kantor di kepolisian bisa menghelahkan nafas lega—setidaknya sampai saat ini—mengingat kasus pembunuhan aneh yang beberapa minggu lalu memeluk kota mereka sedikit-demi sedikit akan ditutup tanpa jawaban dan juga kepastian yang jelas.

Singkatnya, tidak ada lagi mayat wanita atau gadis yang ditemukan. Semua dari aksi pembunuh itu seketika lenyap ditelan waktu dan berhasil meninggalkan rasa kejanggalan yang teramat tinggi di dalam benak para petugas. Sangat-sangat aneh dan begitu membingungkan. Para medis teknisi otopsi dibuat bermondar-mandir untuk saling meluapkan teori-teori mereka mengenai aksi sang pembunuh.

Terkadang ia berfikir—berfirasat—jika semua aksi ini tidak dilakukan oleh pembunuh sembarangan. Siapapun pelakunya, mereka adalah orang-orang yang pandai memanipulasi. Di era maju sekarang, Seokjin tidak akan pernah percaya dengan adanya aksi bayangan gelap.

Dan...

Ini sudah keempat hari setelah detektif Soeun menghilang. Jika malam ini kembali berganti, maka akan diklaim sudah lima hari. Lalu kota Incheon yang menyediakan banyak penyiar besar tak henti-hentinya terus menayangkan berita tentang menghilangnya detektif muda itu.

Seokjin memukul setir mobilnya. Tatapannya mengkerut penuh dengan gerutan kemarahan. Dengan lirih, diapun berucap, "Semoga kau tak apa-apa," walau jauh di dalam lubuk hatinya ia telah menandai bahwa Soeun telah pergi dari dunia fanah ini. Ia tewas.

Yah tewas!

Itu sebuah pemikiran logika.

Tapi Seokjin tak bisa tenang sebelum semuanya terpecahkan. Separuh raganya mengatakan untuk berhenti memikirkan sang adik karena ia yakin bahwa Kim So Eun telah tewas, dan separuh raganya lagi berhasil meyakinkan dirinya bahwa Soeun masih meraup udara walau tak sedaerah dengannya.

Bound to Vampire ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang