0.0

3.3K 411 155
                                    

Renㅡ[A wattpad trailer/FMV]
Hope you guys like it
(ノ*>∀<)ノ♡


-Play music on mulmed-

2 november 2016

Ren, kamu apa kabar?
Sulit bagiku untuk menahan kerinduan akan kamu, padahal mungkin tadi malam kamu mampir di mimpiku.

Ren... Ini mungkin jadi surat pertama dan terakhir yang pernah kuberikan kepada seorang pria. Jadi kamu baca baik-baik, ya?

Kamu ingat waktu pertama kali kita berjumpa? Kamu dan aku jadi pemeran figuran kala itu, duduk diantara kerumunan penonton pertandingan si rupawan. Hari itu entah kenapa aku hanya duduk diam saat semua pemain figuran pergi dari lapangan, menyisakan pemeran utama yang sedang dimabuk cinta, sedang aku sibuk meratapi nasib nestapa.

Ren, pertanyaan pertamaku padamu, kamu ingat? Analogi cantik yang sebenarnya itu apa?

Aku ingat kamu terkejut, meski aku juga heran kenapa kamu bisa segitu terkejutnya. Semenjak pertanyaan itu dilontarkan, banyak argumen menyusul keluar dari mulut kita.

Sebal, saat itu aku sangat sebal padamu. Tapi aku bersyukur, sebab setelah itu, aku memiliki hari indah denganmu.

Ren, apa kamu pernah berpikir tentang bagaimana bisa sebuah jembatan besar dibangun? Belakangan ini aku memikirkannya, sebab sepertinya sulit sekali untuk membangun bangunan super megah seperti itu.

Ren... Apa masih sakit?
Belakangan aku juga sakit, karena diet. Ingat saat kubilang aku ingin memenuhi 'standar cantik'-nya banyak orang? Aku berusaha mengikuti. Namun kamu tahu aku terlalu payah, jadi jatuh sakit.

Ren, apa definisi cantik itu berarti berbadan ramping dan berkulit putih? Kalau berperut buncit dan berkulit kuning langsat sepertiku ini, jelek ya?

Dua pertanyaan itu membuatmu marah, pertama kali kulihat kamu mendelik benci padaku. Padahal, serumit apapun pertanyaanku padamu, kamu selalu sabar dan menanggapinya enteng. Jujur, aku senang bisa melihatmu menjadi manusia seutuhnya seperti itu, manusia yang bisa marah dan memiliki emosi lain. Tapi ren, disatu sisi aku juga takut. Aku takut kamu membenciku.

Ren, maaf.
Aku melontarkan beribu pertanyaan dan kamu dapat dengan mudah menjawabnya. Tapi satu pertanyaanmu kala itu belum juga bisa ku jawab.

Apa warna cinta sesungguhnya?

Ren, aku tak tahu. Bahkan saat kutuliskan surat ini kepadamu, aku belum juga bisa menjawabnya. Maaf, ren... Aku masih belun tahu jawabannya.

Ren, kalau dipikir-pikir, kenangan kita banyak sekali. Meskipun sederhana, tapi aku senang karena bisa menikmatinya bersama kamu.

Ingat saat hujan di pertengahan bulan Juli? Untuk pertama kalinya aku bisa lihat kamu tertawa, dan itu bersamaku. Aku senang sekali kala itu, namun kemudian aku malah demam dan membuatmu khawatir. Maaf, ya ren, aku berjanji tidak akan sakit lagi.

Ren, kamu sudah sampai di akhir suratku. Aku ingin mengabadikan satu buah paragraf untuk sekedar meminta maaf dan berterimakasih kepadamu.

Ren...
Maaf, dan terimakasih.

Maaf karena aku belum banyak membantumu berpikir, menyusahkanmu dengan segala pertanyaan bodoh dari otak rumitku.
Maaf sebab aku selalu egois dan memikirkan diriku sendiri.
Maaf bahkan sampai akhirpun, aku gak pernah berhenti bertanya hal-hal bodoh padamu.

Ren... Sulit sekali menahan tangisku saat ini. Sudut hatiku sakit sekali. Lucunya aku selalu tersenyum dengan air mata mengalir deras kala mengingat semua kenangan kita.

Ren...
Terimakasih.

Terimakasih untuk semua jawabanmu. Pribadiku yang selalu menyalahkan diri menjadi lebih sempurna berkat kamu yang selalu menemani hari.

Terimakasih sebab berkat kamu aku masih ada hingga saat ini.

Ren, terimakasih...
Terimakasih banyak.

Aku akhirnya jadi pemeran utama, dan itu berkat kamu. Sampai akhir, kamu selalu membimbingku menjadi sosok yang seperti ini. Terimakasih, terimakasih banyak...

Ren, diujung suratku.
Aku hendak mengucapkan banyak kata indah, tapi air mataku membuat tanganku gemetar karena sulit menahan sakit. Maaf suratnya agak sedikit basah, itu karena air mataku yang gak sanggup kubendung.

Ren...
Aku rindu kamu.

Kamu tahu? Mengingatmu adalah sakit yang paling kunikmati disepanjang hariku.

Dari ja,
Kepada bulan tanpa sinar yang tak pernah iri kepada matahari dan bintang.

•••••
©c r u s h p a r i s™

REN ✔ | NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang