0.6

532 226 97
                                    

Entah kenapa cowo diatas mirip jodohQ:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah kenapa cowo diatas mirip jodohQ:)

...

"Jangan takut, hidup kamu itu milikmu, jangan menyiksa dirimu sendiri untuk tetap berada di lingkaran yang bahkan kamu benci."
...

Ren mengangkat beberapa tumpukan kardus, membuatku dengan cepat mendekati pria mungil itu.

"Heh! Kamu ngapain?" tanyaku.

"Mengangkat kardus?" jawab ren bingung.

Aku menggaruk kepala gusar. Gadis kumal yang sedari tadi menumpuk kardus tampaknya tak perduli pada kehadiran kami, ia menjawab segala macam pertanyaan ren tanpa minat dan tetap melakukan pekerjaannya. Bahkan gadis itu sanggup mengabaikan setiap kata yang keluar dari mulut ren! Benar-benar tidak dapat di percaya.

"Pacarmu khawatir kamu ngangkat kardus segini banyak, itu saja kamu gak mengerti, ren," celetuk gadis itu.

Pipiku memanas lagi, bagaikan ada sebuah lilin kecil yang kerap menyala membakar pipiku kala si kumal ini salah paham antara hubungan aku dengan ren.

"Dia bukan pacarku," jawab ren.

Pernah merasakan rasanya tertusuk anak panah tepat di jantung? Sederhananya begini, pernah merasa diangkat lalu dijatuhkan padahal tak pernah berharap begitu sungguh-sungguh? Itu yang kurasakan saat mendengar perkataan ren saat membalas komentar tak berdasar gadis berwajah cemong itu.

Jleb, secara bahasa begitulah rasanya pendeskripsian yang tepat.

"Sepertinya dia kecewa," celetuk gadis itu lagi.

Aku tersadar dari lamunan tatkala ren menepuk bahuku dengan tangannya yang dilapisi hoodie. Aku tersadar, mengerjap sebentar lalu dengan timing yang tidak pas barulah mengelak seperti orang bodoh.

Si kumal itu tertawa mengejek, membuatku sebal setengah mati.

"Kamu kelelahan ya, ja? Duduk saja disitu," tanya ren sambil menunjuk lantai dekat beberapa anak kecil duduk sambil bermain bersama.

"Nggak, kok. Kamu aja yang duduk, ini mataharinya masih panas, nanti kulit kamu kenapa-kenapa!" ucapku.

"Aku memang sering membantunya begini, seminggu kadang bisa sampai dua kali."

Hah?

Oke, sebentar. Biar kuperjelas. Aku tidak cemburu, tapi apa masuk akal bagi seorang pria dengan keterbatasan membantu gadis kumalㅡ yang entah kapan terakhir kali mandiㅡ dua kali dalam seminggu? Apalagi membantunya mengangkati tumpukan kardus dengan postur tubuh kecil begitu? Ini jelas melawan akalku!

REN ✔ | NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang