Part 14

877 26 0
                                    


Setelah kegaduhan kecil yang di buat Bara di kamarnya barusan, Cinta bergegas berganti pakaian renang. Tentu saja tidak membutuhkan waktu yang lama untuknya bersiap, karena jika berlama-lama sahabatnya itu pasti akan berteriak berisik memanggil-manggil namanya. Baju renang milik Ciinta bukanlah baju renang yang sexy seperti kebanyakan, modelnya hanya seperti jumsuit dengan bentuk celana ketat diatas paha. Namun kulit putih dan body aduhai yang dimiliki Cinta tentu saja membuatnya tetap terlihat sexy. Cinta agak kesulitan menaikkan resleting baju renangnya yang berada di punggungnya. Saat akan mencoba menaikkan resleting belakangnya, tiba-tiba pintu diketuk tanpa suara dari orang yang mengetuknya. Cinta bergumam itu pasti Mala. "Mala! Siapa lagi coba, itu anak nggak sabaran banget sih! Eh tapi sekalian deh. Kebetulan dia bisa bantuin naikin resleting gue kan"

Dia pun berjalan santai kearah pintu kamarnya tanpa mengenakan piyama untuk menutupi baju renangnya, dan dengan posisi baju renang terbuka punggungnya karena belum di tutup resleting. Dengan santai dia membuka kenop pintu dan setelah dibuka kenop pintunya. Tanpa menoleh dia menyuruh seseorang dibalik pintu untuk cepat masuk dan menutup pintunya, kemudian menyuruh membantunya menaikkan resleting baju renangnya. Dengan cepat seseorang itu menutup pintu dan sedikit mendorong tubuh Cinta kedalam kamar.

" iish nggak usah dorong-dorong kali Mal!, udah deh Buruan! Bantuin nih naikin resleting, susah banget. Agak macet yang belakang."

Cinta masih berceloteh tanpa henti menyuarakan kalimat suruhannya, tapi orang yang dibelakangnya masih terdiam membeku menatap takjub punggung Cinta. Hingga tiba-tiba suara seruan Cinta membuyarkan lamunannya.

"Mala! Buruan ih! Tadi ngajakin buru-buru sekarang dimintain bantuan biar cepet diam aja!.

Dia pun tersadar dari lamunannya dan segera ingin membantu Cinta menaikkan resleting bajunya. Namun saat tangannya menyentuh kulit punggung Cinta, dengan sigap Cinta berbalik arah. Hingga tatapan mata keduanya bertemu. Betapa kagetnya Cinta ketika berbalik arah yang di temuinya bukan wajah Mala, melainkan Bara. Suaminya, yang sekaligus dosen dikampusnya.

Dengan tubuh yang agak bergetar, lidah yang kelu dan tatapan mata beku dia pun tidak bisa berkata ataupun melakukan sesuatu. Hanya langkah mundur perlahan yang dia ambil, berusaha menghindari tubuhnya terlalu dekat dengan Bara. Dua langkah kecilnya membuatnya terhenti dan hampir terjungkal kebelakang karena ia tak sengaja menabrak kursi dibelakangnya. Dengan sigap tangan kokoh Bara menangkap tubuh kecil Cinta dan menariknya kedalam pelukannya. Bisa dibayangkan tentunya, seperti apa adegan mesra suami istri ini. Cinta tak kuasa menahan malu dan rasa berdebar dijantungnya yang tentunya membuat jantungnya berdegup kencang, bahkan dia sendiri tidak tahu apa yang terjadi dalam dirinya. Tanpa aba-aba, Cinta menutup kedua bola matanya, beberapa detik kemudian, ia rasakan ada hembusan angin menerpa kedua matanya. Yang membuat bulu matanya bergerak-gerak. Rupanya bibir Bara yang sejajar dengan kepala Cinta membuatnya terasa pas untuk menggodanya.

"Kamu ngapain tutup mata?" suara maskulin Bara terdengar begitu merdu di telinga Cinta.

Cinta yang masih tetap menutup matanya belum berani menatap wajah Bara yang kini semakin dekat dengan wajahnya. Namun Bara tetap tak mau kalah, ia masih kembali mengulang perbuatannya, meniup-niup kedua mata Cinta yang masih tertutup.

"Mau sampai kapan nutup mata? Sampe temen kamu yang diluar dobrak pintu kamarmu? Hah?"

Kali ini ucapan Bara membuatnya membuka mata selebar-lebarnya.

"Mala! Aduh dia disini lagi! Ya ampun aku harus gimana ini? Aduh kak Bara bantuin aku dong ini gimana!?". Cinta sedikit bereaksi kebingungan namun dia masih belum sadar bahwa sedari tadi dia masih berada dipelukan Bara dengan kondisi punggung terbuka karena resleting bajunya memang belum sempat di naikkan.

Bara hanya memandanginya dalam senyum, melihat tingkah lucu Cinta yang sedang bingung semakin membuatnya terhibur. Tangannya yang sedari tadi memeluk Cinta juga tidak dilepasnya. Oh Tuhan! Dia sungguh menikmatinya, memeluk seseorang wanita yang kini menjadi istrinya.

"Cinta..." panggil Bara. Cinta masih sibuk dengan kegelisahannya.

"Cinta!!!". Ucapnya sedikit berteriak namun masih terdengar lembut.

"Hei, dengar! Di luar tidak ada siapa-siapa!. Aku hanya menggodamu! Aku suka menggodamu, kamu lucu kalau lagi kebingungan.

Tiba-tiba Bara mengingatkan satu hal, bahwa saat ini posisi mereka berdua masing saling berpelukan. Bukan-bukan! Tepatnya Bara lah yang masih memeluk Cinta.

"Cinta, aku suka seperti ini". Tatapan Bara menjadi jauh lebih intens, membuat Cinta sedikit semakin takut dengan tatapan matanya,

Bara melangkahkan kakinya maju dan tentu saja membuat Cinta memundurkan tubuhnya kebelakang. Semakin perlahan Bara melangkah dan sampai ditepian ranjang, tubuh Cinta terhuyung kebelakang dan terjatuh diatas kasur dengan tangan Bara masih memegangi tubuh Cinta agar Cinta tidak kesakitan saat jatuh. Tentu saja tidak akan sakit karena dia kan terjatuh diatas kasur. Bara bertumpu pada kedua kakinya diatas tubuh Cinta berusaha agar tidak menindihnya. Bahkan kejadian seperti ini menambah keintens an hubungan mereka. Oh Tuhan, bisa kalian bayangkan bagaimana romantisnya pasangan ini?.

"kkk..kak ... Ba...rraaa mau aa..ppaa?". Kata Cinta sedikit terbata-bata.

Kemudian Bara mendekatkan bibirnya kedekat telinga Cinta dan berbisik disana. Mengeluarkan suara lemah lembut ciri khas orang berbisik. " Sssssstttttt, jangan berisik, nanti ada yang dengar kalau dikamar kamu ada laki-laki". Bara mulai menyentuh lembut pipi istrinya, dari mulai dahi lalu turun ke pipi kemudian ke dagu. 

Cinta hanya terdiam tanpa bisa melakukan apa-apa, sentuhan demi sentuhan ternyata mau tidak mau dinikmatinya juga. Tapi disisi lain dia hanya takut bahwa akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Tidak diinginkan? Hei,,,!!! Mereka suami istrinya, kalau kalian lupa.

Cinta hanya bisa pasrah menerima perlakuan Bara, suaminya yang sangat berbeda kali ini. Dia hanya hanya bisa menutup kembali kedua matanya. Dan bergumam dalam hatinya.

"Oh Tuhan!apa yang akan terjadi? Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?bagaimana jika kami melakukan hal yang iya-iya?oh astaga!!! Dia suamiku kan? Ah aku bingung!!!".

....................................

Part ini sekian dulu yang readersku,

Besok disambung lagi, tungguin ya part selanjutnya.

Lebih romantis, lebih menegangkan, lebih ok deh jalan ceritanya.

Kalau kalian suka dan nungguin part selanjutnya JANGAN LUPA DI VOTE ya!

.....ASSALAMUALAIKUM.....

ISTRIKU...MAHASISWIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang