Part 24 (New friend new disaster 2)

556 15 5
                                    

#

"kamu tadi darimana?." Bara bertanya disela-sela makan malamnya.

"Oh, tadi aku ke butik mamanya Mala, nemenin dia ngecek butik. Kakak kok bisa tahu? Bukannya aku yang lebih dulu sampai dirumah sebelum kakak?". Cinta menjawab sembari menyendokkan makanan ke mulutnya.

"Tadi aku sempat pulang sebentar, ada buku yang ketinggalan tapi aku cari kamu nggak ada dirumah. Lain kali kalau mau keluar rumah tanpa aku, kamu harus bilang ya. Jadi aku bisa tahu kamu dimana."

"Iya kak, aku minta maaf ya.".

"Oh iya, kak Bara tahu model internasional yang baru saja kembali ke tanah air itu? Tadi aku ketemu dia di cafe."

Uhuuukkkk....

Bara tersedak saat makan, Cinta buru-buru mengambilkan air minum untuk Bara. Hanya sekali teguk Bara menghabiskan minumannya.

"Ka...mu bilang apa tadi? Siapa?". Raut wajah terkejut Bara tidak bisa disembunyikannya.

"Iya, aku ketemu sama model itu. Dan lebih tidak kusangka, kami berteman. Lucu ya, seorang model terkenal bisa bertemu orang biasa sepertiku dan mau berteman denganku."

"Teman? Kalian berteman?".

"Iya, tidak ada salahnya kan? Tenang kak, dia perempuan. Aku tahu batasanku, biar bagaimanapun juga aku perempuan yang sudah menikah. Aku tahu dengan siapa harusnya aku berteman."

"ehemm..siapa namanya?" Bara berusaha menyesuaikan suaranya dan menanyakan siapa nama teman baru istrinya, walau sebenarnya itu tidak perlu. Karena sudah pasti dia juga tahu siapa nama teman baru istrinya itu.

"Angel, namanya Angel. Nama lengkapnya aku lupa, tapi... tunggu sebentar". Cinta mengeluarkan ponsen dari saku piyamanya, kemudian mencari tahu tentang nama lengkap model yang baru menjadi temannya itu.

"Ahh, ini. Namanya Camelia Angeli. Ini dia kak, waahh cantik ya dia disini." sambil menunjukkan foto Angel di handphonenya yang ia cari melalui internet.

Bara hanya melirik sekilas dan benar dugaannya. Angel yang dimaksud adalah Angel yang sama yang dia kenal.

"Jangan berteman dengan dia!" Sarkasnya.

Cinta mendadak bingung tiba-tiba Bara berbicara seperti itu. "Memang Kenapa? ada yang salah?"

"Pokoknya nggak boleh, nurut kek suami bilang apa!." Ucapnya setengah membentak.

"Apa jangan-jangan kakak kenal sama Angel?".

Tubuh Bara sedikit menegang mendengar Cinta bertanya apakah Bara mengenal Angel atau tidak. "Tentu saja, bahkan lebih dari sekedar mengenalnya". Batin Bara.

"A...pa maksudmu. A...ku tidak mengenalnya. Sudah lupakan, aku cuma nggak mau kamu salah pergaulan. Dia model internasional yang sudah pasti ruang lingkup pertemanannya lebih bebas dan luas dibanding kamu."

"Jadi maksud kak Bara aku kurang pergaulan, begitu?."

"ck... bukan itu maksudku." Bara berdecak.

"Terus apa? Aku cuma berteman, sudahlah. Kak Bara nggak perlu khawatir. Aku ini seorang mahasiswi yang sudah dewasa tentunya, aku tahu mana yang baik mana yang benar."

"Terserahmu saja, yang pasti aku sudah menasehatimu. Aku cuma mau kamu berhati-hati saja dalam berteman. Entah dengan siapapun itu." Bara akhirnya mengakhiri perdebatannya dengan Cinta. Ia sadar tidak ada gunanya dia berdebat lama-lama. Karena ia juga tidak punya alasan yang pasti melarang istrinya berteman. Yang ada itu akan membuat Cinta menjadi curiga terhadapnya, Bara sendiri memilih bungkam tentang masa lalunya dengan Angel, mantan kekasihnya itu,

ISTRIKU...MAHASISWIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang