Di kantin ~
Gue, Yuqi, Chila, dan Somi lagi - lagi memesan bakso + es jeruk Bang Haechul yang muantep betol untuk mengisi perut dan pikiran kita yang bunyar sehabis mengerjakan ulangan fisika dadakan. Gila ya ulangan mulu emang tu Pak Yixing!
Mana gue ngerjainnya dua terus soalnya berbeda dengan yang lain lagi buat gantiin ulangan waktu itu, untung tu soal kagak bilang ' Ayah mengapa aku berbeda '.
Tapi yang lebih untung sih gue pinter , jadi ngerjainnya santai aja gitu. Sombong dulu gpp lah ya.
" EH! Lo pada udah latihan buat acara musiknya sampe mana cuy ? ", tanya gue.
" Sampe Wuhan cuy ", jawab Renjun yang tiba - tiba datang menghampiri meja kami.
" Cih nyambung ae lo tiang bogel ", ucap Somi.
" Dari pada lo mulut lemes! ".
" Hust udah jangan gitu kasian Renjun! ", omel Chila malah membela kekasihnya dari pada Somi.
" YEU BUCIN! ", kompak kami berdua.
" Bodo! ada apa Njun kesini? ", tanya Chila.
" Gpp mau ketemu kamu aja beb ", jawab Renjun.
" Dih bisa bucin juga lo! ", kata Yuqi.
" Napa si iri aja, kuy lah beb pergi disini banyak orang iri ", pekik Renjun.
Sialan bener ya mulutnya si Renjun! untung ae kita semua sabar dan tabah. Setelah mereka berdua pergi tinggalah gue bersama Yuqi dan Somi.
" Bucin bener ya tu orang ", kata gue.
" Ngaca dong mbaknya ", pekik seseorang dari arah belakang gue dan Yuqi.
" Mark? Lo? ".
" Iyalah masa siapa pacar lo itu Jaenal? ", katanya sok - sok an.
" Jaemin sialan ".
" Hooh itu dah Jaemin sialan ".
" Ya gak pake silaannya juga! ".
" Iya sorry ", mereka bertiga yang mendengar percakapan gue sama Mark malah senyum - senyum gak jelas.
" PADA NAPA LO? ", tanya gue cukup ngegas.
" Kagak em aaㅡ gue duluan ya mau liat si Ecan ganteng ", kata Somi yang mungkin kangen dengan pacar barunya itu.
" Hem sono dah pergi ", sahut gue.
Lalu tak lama, " Aduh gue juga lupa! ", pekik Yuqi menggeplak dahinya sendiri. Sakid sendiri pula.
" Lupa apaan lagi ? ".
" Lucas! promosiin dagangannya Lucas! kalo gitu gue duluan ya ".
" Tapㅡ pi Yuq woi!! ", namun Yuqi tak memperdulikannya pergi begitu saja.
Gue yang curiga nih orang kenapa pada pergi gitu aja langsung berpikiran negatif pada manusia rese itu dan ㅡ
" MARK! ", gue kaget setengah hidup saat melihat bakso gue yang masih penuh dan baru dimakan satu suapan itu dimakan olehnya.
" Ahhhh iya ampun! ", rengeknya menyuruh untuk melepaskan tangan gue dari telinganya, yo gue jewer tu cowok.
Bodoamat sakit juga abisnya rese.
KAMU SEDANG MEMBACA
THANKS | MARK LEE {Hiatus}
Teen FictionAkhir yang tidak pernah disangka. Terimakasih untuk semuanya Mark, bahagia disana. Kita ketemu lagi ya, tungguin aku.