ALLEA!!

328 68 571
                                    


Hai?
Ketemu lagi kita, selamat membaca
Semoga suka!!♡

□□□

"Tapi Om Jung udah jodohin kita."

Seketika bumi seperti berhenti berputar, mata gue yang rada sipit ini melolot hebat tak menyangka akannya.

"K---kamu kenapa? kamu ke-- kesambet?," gugup nya.

"SEMBARANGAN!."

Cowok sok kalem atau entah kalem beneran itu terlonjak kaget hingga kepalanya terjedug dinding mobil.

"Ashh....

"MAMPUS!."

"Kok kamu jahat?

"Lo yang jahat! kenapa lo mau dijodohin sama gue sih TOM AND JERRY?!!!!," teriak gue frustasi memarahinya.

"Maaf tapi nama a--ku Hendery dan aku cuma nurutin kata Ayㅡ

"Batalin perjodohannya!" pekik gue dengan nada serius.

"Tapㅡ

"Gue mohon....

Disitu gue mulai menjelaskan soal yang sebenarnya padanya, setelah selesai mendengarkan tanpa ragu ia mengatakan "Aku batalin semuanya."

"Se--serius?!!."

Dia mengangguk sembari tersenyum.

"AAAAAA! Makasih banget woi gilaa!!! gue doain pasti lo dapet jodoh yang ehem banget nanti."

Lagi - lagi dia menganggukan kepalanya walau wajahnya terlihat sedikit risau.

"Tenang Ayah gak akan apa - apain lo," yakin gue.

"A--aku percaya sama kamu, tapi kamu pulang sama aku ya?."

Dari pada nanti ni orang berubah pikiran gue memilih menuruti ajakannya itu.

□□□

Di depan rumah~~

Gue dan Hendery langsung masuk
ke dalam rumah, sesampainya di dalam ada Ayah dan Bang Jaehyun yang tengah duduk di sofa Ruang Tamu.

Seketika wajah Ayah mendadak sumringah, beda dengan Bang Jaehyun yang terlihat malas terutama pada cowok di samping gue ini.

"Gimana - gimana? jadi kapan mau resepsinya?."

"Yah!! Lea baru dateng malah ditanyain gituan! kasian dong Yah," pekik Bang Jaehyun.

"Tau apa kamu Jaehyun! sudah diam," laki - laki tua itu mengeluarkan jurus andalannya.

Bang Jaehyun terlihat kesal, namun gue yang sudah merencanakan sesuatu dengan Hendery ini menyuruhnya untuk tenang.

"Sabar Bang....

"Tapi lo gak bisa di giniin terus dekㅡ

Gue menggeleng mengisyaratkan sesuatu, untungnya Abang gue yang tampan itu mengerti.

"Kenapa pada diem - diem an gini?," pekik Ayah membuat kami semua terkejut.

Gue yang sudah tak sabar terus mengode pada Hendery agar cepat bicara soal itu, tapi resenya tu cowok malah gugup ketakutan sembari terus melirik kearah gue dan Bang Jaehyun.

"Ngomong anying!," umpat gue pelan membuat itu cowok kicep seketika.

"Maaf Om...

"Eh iya kenapa calon menantu Om?."

Cih jijik!
gerutu batin gue enek sendiri.

"Sa-- saya mau ngomong
boleh Om?" ucapnya pelan dan gugup.

THANKS | MARK LEE {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang