Gak jadi

384 95 701
                                    

Mark baru saja sampai di rumahnya, setelah seharian ia berkeliaran diluar kandang.

"Ekhem bagus! anak Bujang jam segini baru balik," sindir seorang lelaki yang tampaknya macam bujangan juga sembari berkacak pinggang di depan pintu masuk.

Mark yang sedang berjalan santai itu langsung menghentikan langkahnya.

"Bang Tai?."

"Mulut lo typo ya Mark?."

"Kagak kan lo emang tai."

"Minta di bacok! dari mana? kenapa gak sekalian nginep di kolong jembatan terus kosplay jadi gembel aja lo?," pekiknya menyindir Mark lagi.

"Kuburan, eum ㅡ sorry Bang muka gue itu terlalu ganteng buat kosplay jadi gembel."

"Idih sok cakep! btw ngapain lo ke kuburan Markcelona?."

"Silaturahmi sama Pocong dan rekan - rekannya Bang,"

"Udah gak waras adek gue!!," Taeyong menggelengkan kepalanya tak percaya.

Tapi Mark, ia tak meladeninya dan lebih memilih pergi lalu duduk di kursi taman depan rumahnya.

Abangnya yang masih berkacak pinggang di pintu itu ikut duduk di sebelahnya.

"Kenapa muka lo di lipet gitu? kalo ada masalah sini cerita sama gue," ucap Taeyong penuh perhatian.

"Lo percaya gak gue ketemu Na Jaemin Bang?," tanya Mark membalikkan badannya menghadap Taeyong.

"Lah? bukannya itu anak udㅡ

"Yoi, mana cuma gue yang liat dia Bang."

"Wah ini mah kayaknya si Jaemin dendam kesumat dah ama lo Mark!."

"Dendam pret! dia malah nyuruh gue buat jagain Allea bang."

"Allea adeknya Jepri gebetan tak sampai lo itu?," tanya Taeyong berlipat ganda.

"Iya, cuma gue takㅡ " Mark menghentikan bicaranya. Ia menarik nafasnya panjang dan membuangnya dengan kasar.

"Nih denger, kalau lo udah mutusin buat  suka sama seseorang lo juga harus siap  buat patah hati karenanya."

"Tapi apa gak terlalu cepet kalau gue bilang suka sekarang?."

"Lo udah di kasih lampu ijo sama mantannya, Allea juga sekarang jomblo kan? ya apa salahnya toh gak ada kok kata terlalu cepat atau lambat, lo harus yakin sama hati lo kalau lo bisa bikin dia bahagia."

"Kalau gue di tolak?."

"Kan gue bilang lo harus siap untuk patah hati, udah yang penting lo jujur dulu sama perasaan lo! lo kan cowok cuy harus berani bro!," ceramah Taeyong.

"Bㅡ

"Lo beneran suka kan sama tu cewek?."

Mark mengangguk semangat.

"Ya udah ungkapin sebelum nanti telat dan akhirnya nyesel sendiri, percaya sama gue," Taeyong menepuk pundak Mark pelan sambil tersenyum.

"Jadi gue harus bilang ini sekarang?."

"Ntar nunggu gue sold out."

"Serius! gue dingin ini," Mark salting plus merinding sendiri.

"Gini nih Abegeh kalo lagi jatuh cinta bawaannya dingin mulu kek Benua Antartika," ledek Taeyong.

"Bacot! jadi gue harus?."

"Ya haruslah tapi sekarang mandi dulu, bersih - bersih, makan, terus ajak anaknya ketemuan."

THANKS | MARK LEE {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang